Tatapan mata sebiru langit musim panas itu berubah sendu ketika melihat Itachi duduk menghadap jendela memegangi sebuah foto yang Ia ketahui adalah foto Kyubi.

Pandangan nya terlihat kosong, Ia bahkan tak menyadari jika Naruto sudah berada di sampingnya.

"Itachi-nii, apa yang kau lakukan? " Tanya Naruto sambil memegang  sebelah pundak Itachi.

pemuda pirang itu sedikit berjongkok untuk menyamai panjang nya dengan Itachi,  karena Itachi sedang duduk.

Itachi hanya menoleh sebentar lalu Ia kembali fokus pada benda di tangan nya.

Berpikir jika bicara terbelit-belit hanya sia-sia, Naruto memutuskan untuk to the point saja.

" aku mohon dengarkan aku baik-baik Itachi-nii, " Naruto sedikit menarik bahu Itachi agar mau menghadap ke arah nya.

" aku ingin kau membatalkan pernikahan bodoh ini. Kau tau kan ini tidak akan membawa apapun selain kesedihan semata."

Naruto menghela napas melihat Itachi seperti tidak mendengarkan nya. Namun Ia harus tetap mengatakan nya atau Ia akan menyesal seumur hidup.

" kau harus membatalkan nya Itachi-nii..... aku tidak ingin Sasuke sedih, biarkan dia bahagia." Naruto berkata lirih.

Matanya terasa perih karena menahan air seputih kristal itu jatuh.

" tolong Itachi-nii, Kyu-nii akan sedih melihat mu begini. Ia tidak akan senang di alam sana. "

Naruto menyeka air mata yang dengan nakal nya tetap keluar dari mata sebiru langit musim panas itu.

Itachi langsung menatap Naruto ketika mendengar pemuda pirang itu menyebut nama belahan jiwa nya.

Pemuda pirang itu bangkit berencana pergi, Ia tersenyum lembut ke arah orang yang pernah mengisi hati kakak nya - sampai sekarang -.

" aku akn pergi sekarang, tolong lakukan itu untuk ku dan Sasuke." Ucap Naruto lalu keluar dari kamar Itachi.

' atau aku akan melakukan apa Kata hati ku.' Sambung nya dalam hati.

Flashbacj off.

Pemuda pirang itu memutuskan untuk segera tidur. Ia akan menunggu apa keputusan Itachi.

Dan Ia harus menunggu nya empat hari lagi.

Semoga saja Itachi-nii  mengambil kepitusan yang benar. Doa Naruto sebelum Ia di sambut oleh alam mimpi.



Empat hari sudah berlalu sejak Naruto memohon pada Itachi, dan hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh keluarga Uchiha dan Namikaze.

Hari dimana acara yang suci berlangsung yang mengikat dua anak manusia untuk hidup bersama seumur hidup.

Tentunya hari ini begitu cepat bagi Naruto.

Pemuda pirang itu tengah mondar mandir dikamar nya dengan mengenakan tuxedo berwarna silver.

"Naruto!!! Kau sudah siap? Acara nya akan segera dimulai!!!! " yeriak Khusina dari luar kamarnya.

" Ia kaasan, aku akan segera turun." Jawab Naruto dengan suara yang tidak kalah besar dengan Khusina.

" sepertinya Itachi-nii tidak mengatakan apapun pada orangtua nya. " gumam Naruto seperti orang putus asa.

Tidak bisa di pungkiri, Naruto memang benar-benar sudah putus asa karena Ia memegang sebotol obat - entah apa itu - ditangan nya.

Karena jujur, Ia sendiri tidak tau obat apa yang ada ditangan nya.  Ia hanya mengambil beberapa obat di lab dari rumah sakit nenek nya jauh sebelum hari pernikahan nya di tentukan.

KANASHIMIDove le storie prendono vita. Scoprilo ora