Part 1: Kejadian

297 11 0
                                    

Wulan POV

Aku masih mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Tak kusangka ada hantu di sana.

Tiba-tiba, seseorang menepuk bahuku.

"Kenapa melamun?" tanya Dani, temanku.

"Oh? Nggak papa..." jawabku sambil kembali memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu itu.

Dani duduk di sampingku.

"Kudengar dari Aulia, kemarin kalian ke rumah kosong ya?" tanya Dani.

"Iya."

"Apa itu yang kau pikirkan?"

"Hm... iya." sahutku malas. "Ah sudahlah. Itu bukan urusanmu. Pergilah."

Dani mengendikkan bahu dan beranjak pergi.

Kulihat, Aulia, Dwi, Nanda, Indah, dan Fatimah menghampiriku.

"Oy! Habis melamun ya?" tanya Fatimah.

"Hehe, iya."

Author POV

Mereka semua mengobrol dan sesekali tertawa keras akibat Wulan dan Nanda yang memang suka melawak.

Bel tanda masuk kelas berbunyi. Mereka segera berhenti dan duduk di bangku masing-masing.

.
.
.
.
.

1 bulan kemudian...

Wulan sedang merapikan buku-buku tulis yang ada di mejanya dan memasukkannya ke dalam tas hijau miliknya.

Ia berjalan sendirian ke arah loker dan membuka pintu loker yang bertuliskan namanya.

Ia menaruh buku-buku cetak yamg sedari tadi dibawanya dan mengambil tas raket yang berada di loker bagian bawah.

Ia pun menutup pintu lokernya.

"BOOO!!"

"WAAA!!"

Wulan berteriak kaget ketika kelima temannya dengan kompaknya mengagetkannya.

"Iiih!! Dasar jahil!!" seru Wulan kesal.

"Hehehe. Maaf. Ayo kita latihan! Pak Adhim sudah menunggu kita!" kata Aulia.

Wulan, Aulia, dan Dwi memang memasuki ekskul bulutangkis. Sedangkan Fatimah, Nanda, dan Indah memasuki sanggar seni, tepatnya bagian vocal.

Wulan menyampirkan tas raketnya di bahu kanannya. "Ayo."

.
.
.
.
.

"Minum?" tawar Dwi sambil menyodorkan sebotol minuman pada Wulan.

Mereka baru saja istirahat setelah berlatih bulutangkis selama 2 jam setengah non-stop.

"Makasih Dwi." jawab Wulan sambil meraih botol minuman yang ada di tangan Dwi.

"Wulan! Dwi!" panggil Aulia sambil berlari ke arah dua sahabatnya. Ia tampak sangat panik.

"Ada apa Aulia? Kenapa kau seperti panik begitu?" tanya Dwi.

"Ikut aku!" perintah Aulia sambil menarik tangan Wulan dan Dwi.

Wulan dan Dwi hanya bisa pasrah dan mengikuti Aulia yang menarik tangan mereka.

Ternyata Aulia membawa mereka ke ruangan UKS. Di sana tampak ramai dan terdengar suara seseorang yang berteriak.

"Ada apa ini!?" tanya Wulan sambil berusaha menerobos kerumunan orang-orang.

"Dani... Dani kerasukan!" jawab salah satu teman Wulan, Vikri.

Empty House 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang