Derren dan ketiga sahabatnya masuk ke dalam kelas , Derren sekilas menatap ke arah Anyelir yang sudah menyambutnya dengan seulas senyum yang menurut sang pemiliknya adalah senyum termanis yang pernah ia berikan pada orang lain . Dan senyum itu hanya milik Derren.
" Apa Lo..senyum-senyum aneh gitu..!!" omel Derren jutek .
" Ihhhh..Lo tuh yah . Pagi-pagi udah marah-marah nanti ilang tau gantengnya " Goda Anyelir membuat sahabat-sahabat Derren tersenyum. Menurut mereka hanya di depan Gadis yang tak begitu cantik itulah sahabatnya bisa menjadi sangat berbeda , dan pikiran ketiga sahabatnya sangat tepat." Ehhh ganteng gue nggak bakalan ilang , karena dari lahir gue udah ganteng " jawab Derren.
" Iyaaa gue tau , tapi akan lebih ganteng lagi kalau Lo nggak marah-marah sama gue. Kasih senyum Lo ke gue sekali-kali nggak akan bikin Lo nggak bisa senyum selama-lamanya kan" jawab Anye Polos " Lagian kan ada pepatah bilang senyum itu adalah ibadah " Lanjut Anyelir dengan pede." Nggak marah-marah sama Lo...??" Ucap Derren sambil tersenyum Derren Anyelir mengangguk senang .
" Ngarep..!!! Lagian kalaupun senyum itu ibadah , gue juga tetep nggakan kasih itu buat Lo. Jadi STOP...!!! Ngelihatin senyum Lo yang nggak menarik itu ke gue " ucapan Derren berhasil membuat Anyelir kembali cemberut seketika.Setelah duduk di kursinya ,seperti biasa Derren merogoh lacinya , namun mendadak muka Derren di buat terkejut Derren merogoh lacinya lebih dalam meyakinkan.
" Aneh..." lalu Derren sekilas melirik yang tengah sibuk menulis sesuatu di bukunya sampai tak sadar Derren meliriknya dengan tanda tanya besar memperhatikan gadis itu lebih intens ." Kenapa Derr...??" Suara Moses mengagetkan Derren dari pikiran-pikirannya.
" Nggak apa-apa..!!" jawab Derran datar membuat Moses kembali fokus pada bukunya.
" Syukur deh kalau dia udah sadar kalau gue nggak mungkin berpaling sama tuh anak aneh , sampai kapanpun " batin Derren sambil mengambil buku-buku dari tasnya lalu menaruhnya di atas meja.Mauren dan Derra beriringan berjalan di sebuah lorong sekolah menuju ruang guru ." Hahaha..nggak nyangka Lo baklan sekolah di sini lagi . Gue seneng tau nggak.." ucap Darra .
" Gue apa lagi..." jawab Mauren singkat." Terus gimana perkembangan hubungan Lo sama Andra...udah sampai sejauh mana sekarang...? " partanyaan Derra membuat senyum Mauren perlahan memudar.
" Gue sama Dia baik tapi ya gitu..." Mauren mengankat kedua sikunya.
" Kenapa nggak Lo yang maju duluan aja sih Ren , Lo bisa kalah stak sama yang lain " Derra mengerutkan kening bingung." Andra itu salah satu Most Wantted di sini , banyak yang ngincer dia buat di jadiin Pacar " Derra menatap Mauren yang kini juga menatapnya " Gue denger dari Moses akhir-akhir ini ada anak Cirrs yang lagi gencar buat deketin Andra " Lanjut Derra.
" Ya bagus Donk..Sekali-kali gue juga mau kali lihat Sahabat gue punya pacar, dari dulu kan dia jomblo mulu " Jawab Mauren.
" Ayolah...Lo juga punya pemikiran sama kan kayak gue dan yang lain , kenapa Lo masih coba buat nutupin perasaan Lo sendiri. Apa Lo nggak akan sakit nantinya...?? " Mauren menatap sahabatnya lekat." Gue udah deket banget sama dia , sampe-sampe gue nggak bisa bedain ini perasaan sayang ke sahabat atau..." Mauren menghentikan ucapnnya.
" Cewe yang lagi deketin Andra Namanya Leta , nanti gue kasih tau orangnya " Derra mengerti percakapaan ini sudah cukup " Dia juga nanti satu kelas sama kita " Bisik Derra sambil mengedipkan satu matanya sengaja menggoda Mauren." Iya yang terpaenting sekarang dimana ruang gurunya...??" Mauren mencubit pipi Derra gemas.
" Iyaa sabar donk...Dari tadi kan Lo ngajakin gue ngobrol terus "Di persimpangan ruang guru Mauren dan Derraa tak sengaja menabrak seseorang yang baru saja keluar dari ruang guru tempat tujuan mereka .
" Maaf - Maaf gue nggak...sengaja..." Kata-kata Mauren merendah " Elisa..!!" seru Mauren.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Simple Love"
RomanceCinta itu Sederhana , Jika Engkau Tidak Mampu Membuatnya Tertawa ... Maka Cukuplah dengan Tidak Membuatnya Terluka....