chapter 8

1.9K 133 4
                                    

  Pagi hari pun telah tiba, Gendis sedang menyiapkan sarapan untuknya dan prilly saudara kembarnya itu sbelum ia berangkat sekolah. Ia sudah bangun lebih awal. Berbeda dengan gadis mungil yg kini masih bergulat dengan selimutnya.

"Prilly.. ayo bangun,ini udah jam 6 lohh..kita harus sekolah"Gendis menggoyangkan badan prilly agar bangun dari tidurnya.

Prilly hanya bergumam tak jelas. Matanya masih terpejam. Sepertinya ia masih mengantuk?

"Prill...?? Bangun dongggg..takut terlambat loh ke sekolahnya klo kamu masih belum mau bangun"

"Lo duluan aja dulu.. lima menit lagi baru gue mandi"

"Beneran nih gak papa aku duluan??"ucap Gendis terdengar lembut.

"Iya.."

Akhirnya Gendis pun memutuskan untuk pergi ke sekolah dahulu meninggalkan prilly.

Beberapa menit kemudian akhirnya gadis berkulit putih dan bertubuh mungil ini pun terbangun dari tidurnya. Ia turun dari kingsize miliknya kemudian bergegas menuju kamar mandi.

Prilly pun memasuki mobil merah kesayangannya itu untuk menuju ke sekolah.
Di perjalan ia terus bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya.

*****

Gadis lugu itupun sudah sampai di sekolah. Ia berjalan pelan menuju koridor sekolah.

Tak lama saat gendis berjalan tiba-tiba saja seseorang tak sengaja menabrak dirinya.

"Aduhhhh.."

Gendis tersentak kaget, mendapati seorang Alexa orang yg bertabrakan dengannya tiba-tiba saja terjatuh ke lantai.

"Ihhh..cwek kampunggggggg!!! Bisa gak sih lo klo jalan pake mata!"pekik alexa yg masih dalam posisinya.

Gendis terdiam. Kemudian tangannya terulur untuk membantu alexa bangun dari jatuhnya. Tetapi alexa langsung menepisnya.

"Gue gak butuh tangan kotor lo itu!! Jijik gue"sentak alexa.

Gendis hanya diam menunduk. Ia adalah orang yg sangatlah baik. Ada orang yang menghina dan menjahatinya saja ia tak berani melawan.

"Alexa?? Lo kenapa duduk disitu??"

Suara seseorang yang baru saja datang. Wajahnya yg tampan membuat semua orang terpesona akan ketampanannya. Dialah anak sang pemilik sekolah itu. Siapa lagi kalo bukan seorang ALI ALREZA ANTHONI.

"Aliiii... bantuinnn gue berdiri"rengek alexa.

Pria itupun membantu alexa berdiri. Gendis sedari tadi hanya bisa menunduk. Karna ia tau bahwa seseorang yang baru saja datang adalah orang yang selalu membuat ulah di sekolahnya.

"Lex..lo kenapa??"tanya ali pada alexa.

"Aliiii... liat nih aku jatuh tadi gara2 cwek kampungan ini"ucap alexa manja.

Alexa dari dulu memang menyukai ali. Ia selalu mengadu pada ali jika ia kenapa2. Bahkan hal sepele pun ia selalu bilang pada ali.

Ali pun menatap gendis dengan tatapannya yang sangat tajam.

"Heh.. cwek kampung!! Lo bisa gak klo jalan tuh liat2?? Makanya klo jalan pake mata jangan pake dengkul... makanya klo pake kacamata tuh yg keren, yang butut aja lo pake?? Gak modal dasar miskin"sentak ali.

"Aku minta maaf.."lirih gendis masih menunduk.

"Heh klo ada orang yg ngomong itu liat matanya jangan nunduk mulu.. lo takut?? Kemaren aja lo belagu sok berani sama gue, sekarang?? Kembali lagi jadi cwek kampung,udik,dekil lagi"ucap ali.

Dia Saudara KembarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang