Two

6.7K 521 13
                                    

.
.
.

Hari ini rumah terasa agak sepi.

Ya, agak sepi jika semua suara bersin batuk dan erangan itu tidak termasuk.

Kim Taehyung, suami yang kau cintai jatuh sakit dan harus berdiam diri dibawah selimut tebalnya 3 hari ini. Mungkin memang salahnya karena sebelumnya ia keluar pada saat cuaca sangat dingin dan hujan hanya dengan kaos dan celana pendek. Dan tanpa payung. Hanya untuk ke minimarket terdekat untuk membeli beberapa eskrim karena kau mengatakan menginginkannya.

Betapa bodohnya pria ini. Tapi kau mencintainya. Taehyung tidak bisa berhenti batuk, hatimu serasa perih mendengar suara beratnya yang kini sudah berubah menjadi parau. Bahkan untuk berbicara saja sulit. Kau hanya bisa terus berada disampingnya, menjaganya dan merawatnya dengan sepenuh hati. Tissue kotak yang masih baru itu, tidak sampai 2 jam kau letakkan dimeja nakas yang ada disamping kasur suamimu itu kini sudah beekurang hingga separuhnya. Tampilannya sangat berantakan. Wajah tampannya tampak memerah akibat demam. Panasnya sangat tinggi, meskipun sekarang sudah turun.

Kau duduk pada kursi yang kau letakkan disamping kasur Taehyung, menatap wajah lelah suamimu yanh sedang tertidur sambil sekali-kali terbatuk. Tangan kanannya kau ambil. Lalu dengan kedua tangan kecilmu, kau mengusap punggung tangannya yang hangat dengan lembut. Kau menatapnya dengan senyum sedih. Bagaimana suamimu yanh sangat membutuhkan istirahat tidak bisa mendapatkannya karena harus terusik dengan batuk yang dideritanya.

"Taehyung.... cepat sembuh.."

Ucapmu dengan lirih, takut jika membangunkannya. Kau membawa salah satu tanganmu ke dahinya, lalu menyingkirkan rambutnya dari sana, dan mengelusnya perlahan. Kau masih merasakan suhu yang cukup tinggi ketika membelai kepalanya, membuatmu mersa khawatir.

Langsung saja kau ambil handuk yang sudah kau rendam dengan air hangat disampingmu. Kau memerasnya dan memastikan tidak ada air yang menetes, lalu meletakkan benda basah itu pada kening Taehyung.

Kau memandang Taehyung lagi, memastikan pria kesayanganmu itu dapat tidur dengan tenang dan beranjak keluar kamar.

Semangkuk bubur dan teh panas dengan asap mengepul diatasnya nampak kau bawa kedalam kamar dengan sebuah nampan. Kau menggeser kursimu dan meletakkan nampan diatasnya. Ada perasaan sedikit tak tega ketika kau harus membangunkannya, tapi ini sudah jam 3 sore, sedangkan Taehyung belum makan siang dan harus minum obat.

"Sayang.."

Kau mendengar erangan halus dari suamimu. Dia memang masih butuh banyak istirahat.

"Makan dan minum obat dulu ya?"

Kau menggenggam tangan kanan Taehyung dengan erat. Mata Taehyung perlahan-lahan terbuka. Dengan segera kau mengatur bantalnya agar ia bisa sedikit terduduk saat makan.

Kau membawa mangkuk bubur yang masih panas dengan tangan kirimu, lalu mulsi menyuapi Taehyung. Taehyung tidak bisa lagi makan dengan sendok super besar seprti biasanya. Mulutnya hanya terbuka sedikit dan cukup lama waktu yang ia butuhkan untuk menelan. Kau merawatnya dengan sabar. Memastikan Taehyung menghabiskan masakanmu, lalu membersihkan wajahnya. Taehyung cukup sulit ketika disuruh menelan semua obat pahit yang tersedia, tapi entah kenapa ketika melihatmu semua yang ada dihadapannya terasa begitu manis.

"(Y/n)...."

Kau mendengar suara lemahnya yang parau memanggil namamu ketika kau sedang membersihkan kamar. Dengan segera kau menuju sisinya dan menggenggam tangan hangat Taehyung.

"Terima kasih.... aku mencintaimu"

Taehyung X Reader (DRABBLE)Место, где живут истории. Откройте их для себя