part 2

735 79 19
                                    

DLDR
Rate K-M sesuai alur

°°°°°°°°°°°

Koridor sekolah dimana semua murid berlalu lalang. Ada yang tujuannya kekantin. Kekelas ketoilet. Pacaran ada juga yang-

Drap

Drap

Drap

Citttt

Drap

Drap

Drap

"Kembali kesini kau Taehyung!" teriak seorang pemuda yang agak pendek dari pemuda yang ia kejar.

"Tidak jimin. Aku kan berhenti jika kau mau menuruti permintaanku!" kata Taehyung dengan suara lantang.

"Taehyung berhenti sekarang!"

"Tidak akan!"

"Tae Awas!"

Bruk

Dan tabrakan itu pun tidak bisa dihindari. Taehyung hanya bisa menutup matanya dan bersiap jika ia akan mencium lantai sekolah yang dingin.

Tik tok

Tik tok

Aneh. Taehyung kira lantai tidak akan selembut ini. Untung bibir sexynya tidak jadi terluka. Eh? Tunggu dulu? Sepertinya ada yang salah dengan semua ini. Taehyung memberanikan diri untuk membuka matanya.

Mata? Sejak kapan lantai punya mata? Taehyung berhalusinasi kah? Setahu Taehyung lantai itu benda mati kalau ada mata berarti -gawat. Aduh mama maafkan Taehyung.

Cepat-cepat Taehyung berdiri dari seseorang yang telah ia tiban. Taehyung juga membantunya berdiri.

"Ada apa ini" suara bass guru killer mereka terdengar.

"Hah? Ah enggak ada apa-apa kok pak" Jimin telah tersadar dari lamunannya membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan dari guru matematikanya itu.

"Yasudah sana kembali kekelas kalian sebentar lagi jam istirahat berakhir" ucap guru matematika itu dengan ketusnya.

"Huft untung saja" mereka bertiga menghela nafas.

"M-maaf kau tak apa apa kan? Ada yang terluka? Apa perlu aku mengantarmu ke UKS?" Taehyung melancarkan pertanyaan bertubi-tubi pada pemuda didepannya.

"Tidak aku tak apa-apa" Jungkook tersenyum.

'Manis' batin Taehyung.

"Aku duluan. Sampai jumpa"

Jungkook pergi dari mereka berdua.

"Tae kau tau dia siapa?"

"Hah? Emangnya dia siapa? Orang penting? Pejabat?" kata Taehyung.

"Dia Jeon Jungkook! Jungkook!"

"Lalu apa masalah nya kalau dia Jungkook?"

"Dia si murid teladan itu. Kabar simpang siurnya dia ketua geng yang mematikan kalau tidak salah namanya gengnya itu...... Apa ya? Aku lupa Tae hehehe"

"Hais kau ini kebanyakan nonton drama mana ada yang seperti itu. Kau lihat saja dia itu pemuda yang manis eh maksudku dia itu pemuda yang kelihatannya tidak punya masalah sama sekali"

"Awas saja kau jika kau terjadi sesuatu dengannya aku tidak akan membantumu menyelesaikan masalahmu"

"Oh ayolah Jimin jangan ngambek begitu atau kau mau kupengaruhi Suga hyung agar kau-"

"Iya iya kutarik kembali kata-kataku barusan"

"Nah begitu dong Jiminie pabo nya Suga hyung"

"Tae Tae ayam diam kau!"

"Haha cieee tunangannya suga hyung ngambek"

"Diam bodoh!"

"Hahahaha"

*****

Taehyung berjalan pulang setelah berbelanja bahan makanan untuknya serta keluarga tercintanya. Taehyung berjalan sambil bersenandung ceria. Sungguh tingkahnya seperti anak kecil. Dengan kantung belanjaan ditangan kirinya dan ice cream ditangan kanannya. Sesekali ia jilati untuk menikmati sensasi manis dan dinginnya. Meski sekarang sudah sore hari namun namanya juga kesukaan Taehyung akan tetap membelinya kapanpun juga bahkan saat malam sekalipun.

Taehyung berjalan dengan cerianya tanpa melihat sekelilingnya bahwa jalan yang ia tempuh sepi. Sepertinya karena ice cream Taehyung jadi lupa segalanya. Dari belakang ada segerombolan preman yang cukup menyeramkan mengikutinya.

"Huh? Ko sepi?" Taehyung yang emang berotak lemot pun baru menyadari situasi. Preman yang ada dibelakangnya sedikit cengo.

'Dia emang bego atau apa?' rata-rata itulah yang dipikirkan oleh segerombolan preman itu.

"Hey kau serahkan semua hartamu" ucap salah satu preman sambil menodongkan pistol yang dijamin berisikan sesuatu.

"Ampun bang ambil aja belanjaan saya. Asal jangan tas saya pr dari pak Lee lebih berharga dari harta saya" kata Taehyung sambil menyerahkan kantung belanjaannya.

"Kau tuli ya? Yang kuminta tadi harta! Uang mana uang?"

"Eh ilah uangnya udah dibeliin buat belanjaan"

"Kamu bohong ya?"

"Buat apa boong bang. Boong dosa loh"

"Kamu sembunyiin kan uangnya? Ayo ngaku"

"Yee dibilangin ngeyel. Orang uangnya udah jadi sayuran sama daging gini. Kalo ada uang dari tadi kali saya naik bis ga perlu capek-jalan kaki. Rumah saya jauh. Kata ibu saya disini banyak preman. Kalo ada uangkan bisa aman dari preman kan bang"

'Iya juga ya ko keknya gua merasa bego ngomong sama ni anak" batin si preman.

"Ah boong itu mah kita geledah aja bos" ucap temen si preman.

"Eh jangan saya masih suci bang jangan grepe-grepe saya"

"Kamu dikasih keringanan malah ga mau ngaku. Ini anggap saja sebagai pemeriksaan dadakan"

"Duh bang jangan bang saya mau masih suci"

"Diam kamu!"

"Bang jangan bang"

"Diam!"

"Tidakkk"

"Sedang apa kalian?" suara yang ringan nan halus terdengar dari belakang Taehyung. Seorang pemuda berdiri dibelakang Taehyung dengan gaya. Tangan masuk kedalam saku celananya.

"Hah? Kau.........?"

*****

Tbc :*

Tolong Votement ya :*
Jangan pelit vote :*

Gua buka grup nih join ga? Biar rame *-* sesama penggemar KookV bisa kelanan dong ~ :*

Salam cinta tadi anak bontotnya KookV:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang