Prolog

64.3K 1.5K 13
                                    

"Momm, dadd. Are you kidding me? Jadi aku akan kalian tinggalkan selama berbulan-bulan hidup sebatang kara disini?" seorang perempuan berparas cantik bertanya pada dua orang yang duduk disebelahnya dengan manja. Ashley Carlien Levine. Putri tunggal seorang pengusaha sukses keluarga Levine. Perusahaan yang telah memiliki cabang diseluruh negara, hingga membuatnya termasuk dalam perusahaan paling berpengaruh di dunia. Harta yang bergelimang mengitari tersebut tak membuat Ashley kekurangan kasih sayang, justru selama ini kedua orang tuanya selalu menyisakan waktu yang lebih dari cukup bagi Ashley untuk menghabiskan waktu bersamanya. Yup, mereka bukanlah tipe orang tua yang gila kerja dan egois pada putri kesayangannya itu.

"Tentu saja sayang, kami harus melakukan perjalanan bisnis selama beberapa bulan di California dan Jepang. Dan daddy sangat tau jika kau harus menyelesaikan ujian sekolah untuk kelulusanmu." Jelas seorang lelaki yang duduk disebelah kanan Ashley, dengan tangan kirinya yang senantiasa mengelus lembut rambut coklat perempuan itu. Steven Clarkstone Levine. Ayah dari Ashley yang terkenal dengan ketampanannya sebagai seorang pengusaha besar yang tak kunjung luntur tertelan usianya yang menginjak 38 tahun.

"I think we'll miss you so bad darl dan tentu saja sebenarnya mommy pun sangat khawatir meninggalkanmu sendiri disini, tapi sekarang Mommy dan Daddy sudah memutuskan untuk menitipkanmu pada teman baik kami. Salah satu orang yang sangat kami percayai untuk menjagamu untuk sementara disini." Ucap seorang wanita anggun yang duduk disebelah kiri Ashley, Louisa Ellein Levine. Ibu dari Ashley yang juga masih nampak sangat cantik dengan senyuman manisnya.

"Really? siapa momm? Apa aku pernah bertemu dengannyaq?" tanya Ashley mengerutkan keningnya. Setahunya kedua orangtuanya itu tidak pernah memiliki sahabat yang benar-benar akrab dengan keluarga mereka kecuali hanya sebatas kolega bisnis saja.

"Dia akan menjeputmu esok sayang, kami rasa kau tidak akan merasa bosan selama tinggal dengannya. Dia adalah orang yang menyenangkan." Ucap Steven.

"Okay momm, dadd. We'll see today. Kurasa aku harus tidur. Aku mengantuk sekali." Izin Ashley diakhiri dengan mulut mungilnya yang menguap, membuat kedua orang tuanya terkekeh. Kedua orang tuanya itu pun mempersilahkan Ashley menuju kamarnya setelah memberikan sebuah kecupan di kening putri kesayangan mereka.

-

Keesokan harinya, Ashley telah bersiap dengan koper yang ada ditangannya saat ini. Awalnya ia sedikit heran mengapa kedua orangtuanya menyuruhnya untuk mengemasi semua pakaiannya. Ia berpikir bahwa kedua orangtuanya mungkin merubah fikiran untuk mengikutsertakan dirinya dalam perjalanan bisnis kedua orangtuanya, namun ternyata dugaannya salah, ia harus mengemasi semua pakaiannya karena ia harus tinggal di kediaman sahabat kedua orangtuanya itu.

"Sudah siap hm?" tanya Steven pada putrinya yang di balas dengan anggukan serta senyuman oleh Ashley.

"Okay, kita berangkat ke Airport sekarang, dan disana kami akan memperkenalkanmu pada seseorang yang akan menjagamu selama kami berdua melakukan perjalanan bisnis." Jelas Louisa.

"Yeahh momm, dad. Kita harus segera ke airport sekarang juga, atau kalian akan terlambat sampai di California nanti."

"haha. Sorry dear. Kita akan benar-benar berangkat sekarang. Biarkan dadd yang membawakan kopernya sampai di mobil."

-

"Dia baru saja mengabariku bahwa dia sudah dekat, kita hanya perlu menunggu orang yang akan menjagamu sebentar lagi." Ujar Steven yang dibalas dengan anggukan patuh dari Ashley. Tak lama setelah itu, seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya datang menghampiri.

"Hi guys, sorry I'm late." Ucap pria tersebut saat sampai dihadapan kedua orang tua Ashley.

Uncle My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang