Jadi guru privat??

2.3K 138 7
                                    

Sore itu gue sekeluarga lagi pada nyantai di rumah.
setelah seminggu di rumah sakit, nyokap di bolehin rawat jalan.
lagu Avril Lavigne mengalun dari handphone gue saat asik baca majalah di sofa.

"Baca tabloid bola mulu!"
tegur bokap tiba-tiba duduk di samping gue.
"hehehe.. kan ada berita Leonal Messi pa!"
"Baca majalah kayak Icha punya dong! misalnya ini," Bokap mengambil majalah di bawah meja dan mengulurkanya pada gue.

majalah GADIS.

gue mengalihkan mata kembali ke tabloid bola.
jelas gue gak bakal tertarik lah sama yang begituan.

"Males ah! mending baca beginian,"

Bokap berdecak lalu mulai membuka halaman demi halaman.

"Liat nih! Dian Sastro, cantik banget kan? feminin. kamu juga sebenernya gak kalah cantik lho! apalagi kalo feminin.." bokap menunjuk halaman yang mempampang wajah sang aktris.

"Tapi itu bukan gaya aku banget pa! Tomboy is my style!"

gue membentuk tiga jari seperti simbol metal.

"Lagian mama juga tomboy. tapi papa suka apa adanya tuh,"

"Itu sih karena mama yang ngejar papa duluan!" tiba-tiba nyokap muncul dengan tongkat jalan.

"Masa sih ma?"

"Iya! waktu jaman kuliah..abis papa kamu orangnya pemalu! masa ngomong sama cewek aja gemeteran. eh, dia malah ngabisin waktunya di kelas masak. yaudah deh, mama deketin aja duluan."

"Kok mama bisa suka sama papa?" Tanya gue penasaran.

"Iya, abis papa kan ganteng!" serobot bokap yang mendadak narsis.

"Dasar! hmm, mungkin karena papa kebalikan dari mama?" ujar Nyokap meraba-raba.

"Nah, makanya papa pengen anak perempuan papa feminin semua." jelas bokap.

"Yang jelas pa, kakak gak mungkin bisa jadi feminin. bisa kiamat ntar," ejek Icha yang lagi asik ngemut permen kaki.
"Biarin. dari pada kamu, masih SMP udah genit kayak tante girang!" gue balik mengejek Icha dengan bonus juluran lidah gue yang indah ini.

sedangkan yang empunya permen langsung cemberut.
"Masa Icha di bilang genit pa!"
"Emang! udah ah, pengen jaga Laundry dulu," gue langsung berdiri menuju ruangan sebelah yang di dekorasi jadi Laundry.

akhirnya gue bisa bersantai di singgasana gue,
sebuah kursi plastik dan meja.
dan tentunya, bisa bebas dari ocehan bokap yang kekeuh ngubah gue jadi feminin.
ntar gue bakal berubah feminin, kalo Harry Potter ganti nama jadi Harry Tanum Soedibjo!

gue melanjutkan aktifitas baca gue yang tertunda.

"Gila, Barcelona ngalahin Real Madrid semalem."

lagi asik-asiknya baca, tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekati gue.

"Permisi, saya mau cuci."
Ujar suara itu.
tanpa mengalihkan majalah dari depan muka, gue menunjuk sisi ruangan.
"Iya, taro aja disitu mas,"
langkah kaki si pelanggan itu menjauh sesaat lalu balik lagi ke depan gue.
"Cucianya apa aja?" gue ngelipet majalah dan langsung menyambar note dan pulpen tanpa melihat si pelanggan.

Hening sesaat.

"Jaket kulit badak sama kolor empat dimensi,"

"jaket kulit ba..." gue langsung berhenti menulis saat cucianya terdengar konyol dan mendongkakkan kepala.

dan eng ing eeeng!
ternyata itu David.

Sialan, kayaknya dia ngeh duluan makanya ngerjain gue!

Tomboy? Yeah, That My Style!जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें