part 1

15.8K 429 19
                                    

*cerita ini berkisah tentang lesbian..
author sangat berterimakasih jika HOMOPHOBIC dengan sukarela menutup cerita ini.
Just enjoy*

*angel's POV*
pagi ini seperti biasanya mami membuatkan sarapan yang aku sendiri kadang tidak sempat menyantapnya.

"Mi, angel berangkat. Uda telat nih kalo telat potong gaji loh" kata ku pada mami.

"Bungkus yaa makanannya."

Sebelum aku menjawab. Mami sudah menyiapkan kotak makan hello kitty.
Aku ambil kotak makan itu dan langsung berangkat.

Pagi ini kota Jakarta cukup lengang. Mungkin masih pada libur lebaran. Kalo biasanya mah, booooroooo booorooooo...

Tepat jam 9 aku sampai dikantor dan langsung ke meja kerja.

Aku ga punya teman di kantor ini. Mungkin karena aku terlalu pendiam atau apa.
Tapi pria2 dikantor banyak yang mengirim pesan padaku, ada yg mengajak dinner sampai mengajak menikah.
Pada miring otaknya.

Meja yang berada disebrangku selalu ramai. Mereka bergeng sedangkan aku sendiri. Kadang iri. Tapi, mungkin aku tidak se-asik El. Semua orang tertawa didekatnya. Andai aku seperti dia..

*EL's POV*
kriiiinnnggg
Handphone ku berbunyi. Ku lihat nama Sarah.
ah apalagi tuh anak
Dengan malas ku angkat telpon menjawab seadanya

"Ape lu telpon pagi buta gini?"

"Pagi buta palalu penyok uda setengah 9 nih. Kemana aja sih lu?"

dengan nyawa yang masih melayang, aku menutup telpon langsung lari ke kantor.
Saat melewati ruang makan, ga ada sebutir nasipun disana. Cuma ada note dari mama yang bilang kalo dia udah berangkat ke Surabaya buat ngurusin idupnya.

"Bodo amat" kataku sambil menggengam kertas itu melemparkan ketanah dan langsung ke kantor.

Jangan pada nanya kenapa langsung berangkat dan ga ada adegan mandi atau gosok gigi.

Karena semua itu sudah ada di tas. Hahaha. Part dikamar mandi bisa dilakukan di kantor.

anehnya aku bisa sampe dikantor persis jam 9. Keajaiban Tuhan.

Dengan rambut panjang tergerai berantakan, geng kesayangan ku sudah menunggu di meja kerja. Aku yakin, pasti sebagian karyawan disini bakalan keganggu. apalagi Angel. Dia pendiam, mungkin dalam hatinya sebel sama suara kita yang cuma 5 orang tapi suaranya kayak acara kondangan.

Ah cewe itu. Apa dia sadar kalo aku sering memperhatikannya? Apa dia tau?

Ah sudahlah. Aku mau dandan dulu di kamar mandi. muka ku aneh tanpa pensil alis.

Waktu aku jalan ke kamar mandi sengaja aku lewat depan meja Angel tapi dia ga ada. Mungkin beli kopi. Tar aku dandan dulu siapa tau dia bisa belok kan ya.

owowowowwwww..
Ternyata aku salah. Angel ada dikamar mandi juga. Dia lagi nyisir rambutnya.
"Angel. Boleh minta rambutnya 3helai? Buat aku bawa ke dukun"
Tapi ga jadi bilang gitu, takut dikira sinting.

jadi yang aku lakukan hanya
"Eh Angel. Pinjem sisirnya dong punya aku dipinjem sarah."

"Boleh. Ini"
Dia memberikan sisirnya padaku dengan senyuman manis dari bibir pinknya itu.
Gemaaaaaas. lebih baik kamu ga usah senyum deh daripada bikin keringat dingin.

Dia sibak rambut panjangnya, rambut Angel bau stroberi. Aku sukaaaaaak. ku cium bau rambutku, ah baunya kayak tumpukan sampah basah. Aku jadi minder.

Angel tiba2 kembali ke mejanya, dia bilang ada yang harus di selesaikan. padahal aku belum selesai sama bau stroberinya. Huhu..

Aku buru2 menyelesaikan dandanku yang tidak seberapa ini dan kembali ke mejaku menatap gadis di sebrang mejaku dengan gembiraaaaa.

Angel adalah gadis pendiam, hampir ga ada suaranya seharian.kenapa aku naksir dia meskipun jarang ngobrol, adalah karena dia cantik.

Anggota geng ku sudah tau kalo aku adalah lesbian sejati *yang ga sejati gimana aku juga ga tau*. Tapi hanya rahasia kami ber5. Entah kenapa mereka masih mau bersahabat dengan ku yang aneh ini.

*Angel's POV*
oh shit! Kenapa kudu ke kamar mandi sih ni anak. Dia pasti belum mandi dirumahnya. Lihat aja itu mukanya masih ada bekas bantalnya. Kok ada siih cewe begini ya. Heran aku.

"Eh Angel. Pinjem sisirnya dong punya aku dipinjem sarah."
Bahkan sisir aja ga punya. Cewe ini aneh banget.

"Boleh. Ini"
aku akhirnya tersenyum sama keanehan anak ini. Lucu deh.

Oh no! Aku ga bisa gini. Ga boleh. Aku harus buru balik ke meja.

"El, aku balik duluan ya. ada yg kelupaan takut pak Lucky nanti marah2."
Tanpa dia jawab, aku langsung keluar kamar mandi.

Sampai di depan kamar mandi rasanya pengen muter balik ke kamar mandi ngelihat El didepan cermin. Ah ga lah.

Ga lama El balik ke mejanya, dia sudah cantik. Pasti ga mandi tuh anak. Kan dikantor ga ada shower. Tapi dia cantik aja.

El, dia cantik tingginya 165 badannya kurus bagus kalo dia jadi model. kalo dandan makin menggemaskan. Hihihi.

Aku jadi senyum2 sendiri.

******
Part yang paling aku benci dari pulang kantor. Adalah pulang kantor. Ya! Pulang kantor.

"Ayo pulang." Seorang pria menyambar tangan ku dan dipaksa masuk mobil. Aku diam aja. aku terus melihat keluar jendela berharap ada hal menyenangkan selain macet.

"Kamu ga usah pulang sendiri lagi. Mulai sekarang papi yang jemput kamu." Pria disebelahku mulai berceloteh.

"Ok" jawabku sekenanya.

"Papi ga suka kamu jawab gitu."

"Oooookkkkeeeeeeeeeeee"

*EL's POV*
aku cinta pekerjaaaaan kuuuu. Gerutuku dalam hati. Terlalu banyak yang harus kerjakan hari ini. Terpaksa lembur teruuuusss.

Setiap sore Angel selalu dijemput pria itu. Pria kasar! Andai aku yg jemput Angel ga bakalan aku sekasar itu.
Tapi siapa dia, setiap hari selalu kasar. Selalu marah.
Angel setiap pulang kantor mukanya selalu pucat. Selalu ketakutan.

Pria itu punya garis wajah yg sama kayak angel. Mungkin ayahnya. Atau kakaknya. Tapi kenapa harus sekasar itu sih.

Ah, besok aku tanya aja.



*bersambung*

part 2 :
Akhirnya El tanya ke Angel tentang pria misterius itu.
Dan terkuaklah rahasia terbesar angel.

Tunggguuuu sajaaaa.....

She touch My Heart (complete)Where stories live. Discover now