Part 25: Christmas

Start from the beginning
                                    

"ada yang bisa saya bantu? mari silakan pilih" si pendek teman Sungmin menyapa pembeli, si rambut panjang juga ada disini, mereka masih pakai baju seragam? Apa sepulang sekolah mereka semua kesini? Sungmin juga masih pakai seragam, hanya dilepas blazer dan dasinya dan dia pakai apron, terlihat sangat cute. Aku jalan masuk dan pembeli yang ramai semua jadi diam melirikku, aku tidak tampak seperti Si F4 itu kan? Tidak perlu diam dan memandangiku begitu.

"tuan muda Gu Junpyo, ada yang bisa saya bantu?" ucap Sungmin tersenyum palsu. Aku tunjuk dahinya dan kusentil, "aww.. kau ini.." aku jalan menuju meja kasir karena disana ada kursi, si kasir yang berdiri heran melihatku duduk. Tapi aku cuek dan aku memutar kursi bersantai melihat kesibukan bakery.

"dia datang begitu saja, membuat pembeli jadi tersihir" ucap si pendek, dalam sekejap para pembeli kembali melakukan kegiatan mereka.

"kalau datang kesini tidak mau membantu lebih baik tidak usah datang" si rambut panjang bertolak pinggang.

Aku berdiri di samping si penjaga kasir, "biar aku gantikan" Sungmin menganga dan kedua temannya saling menoleh, "mari silakan, ada yang mau bayar?" aku tersenyum, seperti teknik yang Sungmin pakai. Para pembeli dari yang ibu-ibu, remaja dan noona-noona merona, mereka segera berebut antrian kasir. Aku lirik Sungmin hanya geleng kepala, "terimakasih silakan datang lagi" pergi yang satu ganti yang lain.

"tampannya... aku beruntung datang kesini hari ini" aku dengar pengunjung pergi sambil berbisik pada temannya.

"cupcake 5000 won 6 biji, total 30.000 won kembaliannya 20.000 won silakan, terimakasih"

"mana kasir tampan itu? katanya ada kasir tampan?? oh itu dia! aku mau beli roti dan kuenya ya" aku lihat ada dua orang perempuan memaksa Sungmin mengambilkan kue-kue yang mereka beli dadakan.

20 menit kemudian, "maaf, kami sudah mau tutup, silakan datang lagi besok pagi, terimakasih" Sungmin bungkuk dan pembeli yang mau masuk mengeluh sambil pergi, "Jimin bantu aku tutup gerainya", mereka menarik gerai di bagian samping dan setelah pembeli terakhir pergi gerai ditutup sepenuhnya.

"oh...aku lelah sekali" aku duduk di kursi lagi.

"aigoo... kasir tampan ini kelelahan, Sungmin bantu dia"

"Kyuhyun sudah banyak membantu, karena ketampanan Kyuhyun memikat banyak pembeli" ucap imo.

"tidak imo, itu biasa saja"

"oh biasa katamu? kau menikmati sekali kan kalau semua pengunjung menyukaimu?" aku terkekeh tanpa suara, dia mendekat lalu duduk di sebelahku, di bagian kasir memang ada beberapa kursi, si penjaga kasir sedang beres-beres etalase bersama Sunkyu dan Jimin "kenapa kau tiba-tiba kesini? apa kau menelponku tadi?" Sungmin mengecek ponselnya, "tidak ada telpon atau pesan"

"aku sengaja kesini, hanya ingin kesini saja"

"kau rindu seseorang?" ledek teman Sungmin yang bernama Jimin, aku tidak malu pada mereka walaupun mereka sudah tahu hubunganku dengan Sungmin.

"iya, tentu saja aku rindu seseorang, kalau tidak aku tidak akan datang kesini" ucapanku membuat Sungmin tersenyum.

"sudah bicara nanti saja, bersihkan lantainya" Sungmin bangun dan pergi membantu yang lainnya.

Setelah beres-beres dan semua rapih mereka bersiap pulang "terimakasih pekerja paruh waktu yang sudah mendadak dipanggil Sungmin, ini bayaran kalian hari ini" imo memberikan amplop kecil.

"lain kali panggil saja kami kalau butuh bantuan imo"

"kau sengaja meminta mereka membantumu? kenapa kau tidak memintaku?" aku tunjuk Sungmin.

FriendsWhere stories live. Discover now