Pain of Love 1

Mulai dari awal
                                    

Hal itulah yang membuat Shin Hye berharap paman-nya sudah tidur saat ia sudah sampai nanti. Karena paman-nya pasti akan merebut kembali uang gajinya. Bahkan untuk urusan makanpun, Shin Hye hanya bisa membeli ramen. Gaji yang tidak seberapa dan pamannya yang sering merampas gaji itu, membuat Shin Hye harus memutar otak agar ia bisa  memiliki sedikit saja simpanan untuk ia gunakan saat dalam keadaan darurat. Tubuh Shin Hye bahkan sangat kurus karena jarang memakan makanan yang bergizi. Pendidikannya yang hanya sampai jenjang SMP membuat Shin Hye kesusahan dalam mencari kerja. Beruntung ia bertemu dengan paman Choi yang dengan baik hatinya mau mempekerjakan Shin Hye ditoko buku miliknya---paman Choi---. Tentang paman Choi, Shin Hye sudah menganggap pria bertubuh tambun itu sebagai paman-nya sendiri. Paman Choi bahkan sudah mengetahui perlakuan buruk yang sering diterima Shin Hye dari pamannya.

Shin Hye masih berjalan menuju rumahnya, ia tidak tahu ada seseorang yang sedari tadi mengikutinya sejak gadis itu keluar dari toko buku. Seseorang itu sesekali memfoto gerak-gerik Shin Hye tanpa gadis itu ketahui. Saat sudah sampai dibelokan rumah Shin Hye, seseorang itu pergi dan tidak mengikuti Shin Hye lagi.

Shin Hye yang sudah sampai didepan rumahnya sempat terhenti untuk mengamati ruamahnya. Ia sedikit meringis saat melihat beberapa lampu dibagian rumahnya masih menyala. Dengan langkah pelan ia memasuki rumah yang bahkan bisa dikatakan tidak layak huni. Ia membuka pintu ruamahnya, botol soju dan kulit kacang yang berserakan dilantai menjadi penyambut kepulangannya. Ia menghela napas pelan sebelum melangkah menuju kamarnya.

"Ya!!!".

Shin Hye berhenti, ia menoleh dan mendapati pamannya sedang berjalan kearah Shin Hye dengan langkah terhuyung dengan sebotol soju ditangannya. Shin Hye berdehem gugup, ia melangkah mundur berusaha menjauhi pamannya. "W-wae?"

Park Seung Chul---paman Shin Hye---terlihat menenggak kembali soju-nya. "Berikan!".

"M-mwo?"

"Brengsek!!!".

PRANG!!!

Seung Chul menghempaskan botol soju ditangannya kelantai hinggal dalam hitungan detik lantai itu sudah dipenuhi dengan pecahan kaca botol soju. Seung Chul berjalan cepat mendekati Shin Hye, pria yang sedang mabuk itu dengan secepat kilat langsung meraih sejumput rambut Shin Hye dan menariknya kuat.

Shin Hye menjerit kesakitan, ia mencengkram tangan paman-nya yang masih menjambak rambutnya. "Akh! Lepaskan paman, aku mohon".

Tidak peduli dengan rintihan kesakitan Shin Hye, Seung Chul justru semakin menarik kuat rambut Shin Hye. "Kau pikir aku peduli hah? Cepat berikan uang gaji-mu".

"A-aku belum menerima gaji pam-akh!".

"Kau tidak mau memiliki kepala botak kan? Cepat berikan".

"Tidak, uang itu untuk membeli bahan makanan yang sudah habis".

Seung Chul terlihat menghela napas kasar. Ia melepaskan rambut Shin Hye dan.. Plak!!!

Tamparan yang cukup keras membuat Shin Hye sampai tersungkur. Shin Hye memegangi pipinya yang terasa sakit. Air mata mulai berjatuhan dari matanya.

Seung Chul berjongkok, hingga wajahnya sejajar dengan wajah Shin Hye yang masih menunduk. Pria itu kembali meraih rambut Shin Hye, menariknya paksa hingga membuat Shin Hye mendongak. Pandangan mereka kini saling bertemu. "Berani melawanku?" desis Seung Chul tajam.

"Paman".

"Berikan uang itu maka aku akan melepaskanmu malam ini".

Shin Hye tidak menjawab, ia masih menatap pamannya dengan air mata yang terus berderai membasahi pipinya.

Pain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang