Pain of Love 1

3.5K 155 22
                                    

Pain of Love is back!!!!

***

"Shin Hye, kau sudah bersiap untuk pulang?"

Gadis yang dipanggil dengan nama Shin Hye itu menoleh, ia menunda sejenak kegiatannya yang sedang membereskan barang-barang miliknya. Gadis cantik itu terlihat tersenyum saat melihat seorang pria dengan tubuh tambun datang menghampirinya. "Iya paman Choi. Nanti aku akan menutup toko nya jadi paman bisa pulang duluan".

Senyum tulus terlukis dibibir pria yang dipanggil dengan paman Choi itu. Ia terlihat mengeluarkan amplop berwarna cokelat dari saku celananya. "Ini, gaji-mu untuk bulan ini". Ucapnya seraya menyodorkan amplop itu pada Shin Hye.

Dengan senang hati Shin Hye menerima amplop itu. "Kebetulan sekali persediaan bahan makanan dirumah sudah habis. Terimakasih paman". Gadis itu memasukkan amplop yang berisi uang gaji miliknya kedalam tas, lalu melanjutkan membereskan barang-barangnya.

"Apa paman-mu memukulimu lagi?"

Shin Hye tersentak, ia menoleh dan menatap paman Choi dengan gugup.

"Keningmu. Dari jauh memang tidak terlihat, tapi jika dilihat dari jarak sedekat ini, memar dikening mu jelas terlihat". Jelas paman Choi.

Shin Hye refleks menyentuh bagian keningnya yang memar. Ia sedikit berdehem sebelum membalas ucapan paman Choi. "T-tidak paman. Ini.. Ketika aku berangkat kesini, aku tidak melihat ada tiang didepanku. Dan paman pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya". Shin Hye melemparkan senyum canggung pada paman Choi.

Paman Choi hanya mendengus kecil, jelas sekali gadis dihadapnnya ini sedang menyembunyikan sesuatu. "Baiklah, paman pulang duluan. Kunci toko kau bawa saja sekalian".

''Baik paman. Selamat malam". Shin Hye membungkuk hormat. Sementara paman Choi hanya tersenyum dan sedikit menepuk pundak Shin Hye sebelum ia berlalu dari sana.

Shin Hye menegakkan tubuhnya kembali, ia menghela napas sebelum merabai bagian keningnya yang memar, ia sedikit meringis saat merasakan sakit. "Semoga saat aku sampai dirumah, Paman sudah tidur". Gumamnya.

Shin Hye kemudian meraih tasnya lalu memakai tas itu dipunggungnya. Ia kembali memeriksa sekeliling toko dan mematikan lampu setelahnya. Tidak lupa ia membalik tulisan open menjadi close sebelum ia keluar dan mengunci pintunya yang terbuat dari kaca itu.

Sebelum pulang, Shin Hye menyempatkan diri untuk mempir ke minimarket dekat toko tempat ia bekerja. Ia mengambil keranjang belanja dan meraih beberapa bungkus ramen. Ia juga meraih dua buah kotak susu cokelat. Setelah selesai, ia segera beranjak menuju meja kasir untuk membayar.

Gadis dengan nama lengkap Park Shin Hye itu terlihat berjalan dengan langkah gontai. Jarak antara rumah dan toko tempat ia bekerja tidak bisa dikatakan dekat. Ia bisa menghabiskan waktu 45 menit untuk sampai dirumah dengan berjalan kaki. Ia tidak mau naik bus, karena itu hanya akan mengurangi uangnya. Kebutuhan yang terlampau banyak membuat ia harus berpikir berkali-kali sebelum memutuskan untuk menaiki bus.

Shin Hye terlihat menguap sesekali. "Aku ingin cepat sampai". Gumamnya pelan, mata bulatnya bahkan sudah hampir terpejam jika saja ia tidak sadar kalau ia masih dijalan. Shin Hye menepuk pelan kedua pipinya, Ia mengeluarkan satu kotak susu cokelat yang tadi ia beli, sedetik kemudian ia meringis. ''Seharusnya aku membeli kopi". Meski begitu, Shin Hye tetap meminum susu coklat itu.

Shin Hye sebenarnya merupakan anak dari keluarga berada. Namun kematian kedua orang tuanya telah merubah kehidupannya, ia harus tinggal bersama paman-nya sejak masih berumur 15 tahun. Warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya bahkan sama sekali tidak pernah tersentuh oleh Shin Hye, entah siapa yang mengambil. Selama hidup bersama paman-nya, Shin Hye sering mendapatkan perlakuan tidak baik. Ia sering dipukuli dan menjadi pelampiasan kemarahan paman-nya jika paman-nya itu kembali teringat dengan istrinya yang pergi demi laki-laki lain. Keadaan semakin parah setelah paman-nya mulai bermain judi. Uang gaji Shin Hye yang bekerja di toko buku milik paman Choi sering dirampas secara paksa oleh paman-nya untuk berjudi. Dan paman-nya itu akan pulang dalam keadaan mabuk dan amarah yang memuncak jika ia kalah dalam berjudi serta berakhir dengan memukuli Shin Hye.

Pain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang