Anak Paling Tampan di Sekolah

40.7K 1.7K 49
                                    

"Kau tahu, Risa? Tak ada satu pun anak perempuan yang tak tertarik kepadaku. Mereka bilang, aku ini bersinar. Memangnya aku ini malaikat? Haha. Tak hanya itu, semua guru selalu memujiku. Mereka bilang, selain tampan, aku ini anak yang pintar! Tak ada yang bisa mengalahkanku! Hahahaha."

Bagaimana bisa aku percaya kata-katanya begitu saja. Bagiku dia tak ubahnya seperti seorang anak Belanda yang usil, dan seringkali menyebalkan. Belum lagi jika dia berkata sombong seperti itu, kami semua hanya bisa mencibir tak percaya.
     Harus kuakui dia memang tampan. Tapi percayalah, kenakalannya membuat ketampanan itu lambat laun luntur bagai tinta yang terkena hujan.
      Selalu ada Hans yang mengiyakan segala ucapan Hendrick. Mereka dua sahabat yang selalu membela satu sama lain. Tak ada pula yang memercayai perkataan Hans soal Hendrick. Seringkali Peter malah mengatai mereka kalau sebenarnya diam-diam ada asmara antara Hendrick dan Hans. Sungguh konyol. Jika sudah dibilang seperti itu, maka Hendrick akan mendorong Hans jauh-jauh, seolah jijik berada di sampingnya. Hendrick memang keterlaluan, dia tak menghargai usaha Hans yang mati-matian membela dirinya.
    Hendrick terlihat tak suka melihat ekspresiku saat dia mengatakan tentang kepopulerannya di sekolah. Seketika wajahnya cemberut kesal, dan dengan keras berkata. "Ugh! Kau terlihat tak percaya! Percuma saja aku bercerita padamu! Hanya menghabiskan waktuku!"
     Aku lantas merubah ekspresiku, terlihat merengek memohon padanya agar terus bercerita. Beruntung, Hendrick bukan anak yang sulit dibujuk. Seketika itu juga dia kembali bercerita sambil berlari-lari kecil mengelilingiku.

•••

Anak laki-laki itu berambut kelimis. Memakai rompi berwarna coklat yang senada dengan celana pendeknya. Potongan pakaiannya terlihat kuno, lengkap dengan kaus kaki putih selutut dan sepatu kulit coklat. Ada yang aneh dengan anak ini, potongan rambutnya! Ya, sangat kelimis dan rapi, tak seperti yang sekarang kulihat.
     Dia sedang berjalan di sebuah lorong panjang. Seperti sebuah koridor di dalam bangunan tua khas Belanda. Banyak anak-anak lain disana, berhenti beraktivitas saat tubuh tingginya melenggang lewat di depan mereka. Benar, dia begitu dikagumi oleh anak-anak lain.
     Anak-anak perempuan saling berbisik, wajah mereka terlihat malu-malu saat menatap mata indahnya. Dengan sikap misterius, anak itu hanya tersenyum menanggapi tatapan-tatapan itu. Senyumnya membuat anak-anak perempuan itu menjerit kecil, kegirangan seperti cacing kepanasan.
    Namanya Hendrick Konnings, anak paling cemerlang di gedung sekolah khusus anak-anak Belanda itu. Ayahnya seorang peneliti kina, sementara Ibunya yang cantik adalah anak pengusaha perkebunan anggur di Perancis. Perpaduan darah Netherland dan Perancis di tubuhnya membuat sosok Hendrick Konning berbeda dari anak-anak lain di sekolah. Lagi-lagi Benar, dia sangat tampan dan berkharisma.
      Keluarga Konnings memang kaya, tapi gaya hidup mereka sangat sederhana. Lihat saja, rumah yang mereka tinggali terlihat sama seperti rumah-rumah orang Netherland yang tinggal di Bandoeng pada masa itu. Sebenarnya keluarga mereka di Eropa telah membekali uang banyak sebagai bekal hidup di Hindia Belanda. Mereka lebih suka menyimpan uang-uang itu, dan hidup dari hasil jerih payah mereka di Hindia Belanda.
     Gaya bersahaja keluarga Konnings yang akrab dengan siapapun tanpa pandang bulu membuat mereka dicintai banyak orang. Bahkan inlander (orang lokal) pun menghormati mereka karena kebaikan mereka pada orang-orang pribumi.
     Beruntung, Hendrick Konnings mewakili sifat baik kedua orangtuanya. Tak hanya pintar dan tampan, anak ini begitu santun pada siapapun. Tak jarang dia menghabiskan waktunya bersama jongos-jongos keluarga Konnings. Anak ini mampu membawa diri, atas nama baik keluarga Konnings dimata orang lain. Walau sebenarnya dia adalah anak yang manja dan jahil, tak sekalipun dia tampakan itu di hadapan orang banyak.

Bersambung...

•••

Aku takkan sepenuhnya bercerita disini. Hanya cerita-cerita singkat saja yang kutulis ulang disnin. Jika kalian tertarik membaca seluruh kisah Hendrick, kalian bisa membelinya secara online di @sarasvamily (bisa kalian akses di instagram mereka).

Hendrick KonningsWhere stories live. Discover now