1

31.5K 816 5
                                    

Selama ini Brianna memiliki banyak fungsi, dari segi pekerjaan ia dapat memenuhi nya dalam menyelesaikan pekerjaan kantoran lalu merangkap menjadi pengurus pangeran kecil nya yang sangat ia rindukan saat ini. Dan Brianna tidak pernah bisa lepas dari dua hal itu, ia melakukan semua pekerjaan nya dengan hati namun bukan berarti ia memakai hati untuk pekerjaan nya yang sangkut paut dengan Boss besar.

Setelah meeting bersama Boss besar nya, segera ia merapikan berkas-berkas di meja lalu membawa dalam dekapan nya. Brianna mengetuk pintu Boss lalu membuka dengan teratur setelah mendapatkan ijin dari Boss besar .Kaki nya melangkah masuk ke dalam ruangan yang di suguhi pemandangan Boss besar sedang fokus dengan kertas-kertas di meja dan komputer yang menyala.
"Pak, ingin makan siang?" Tanya Brianna langsung, yang sebelah tangan nya memegang tablet untuk memesan makanan suruhan Boss besar nanti.

Boss mengangkat pandangan nya dari kertas-kertas itu lalu menatap Brianna, "Kamu sudah makan siang?" Tanya Boss besar.

"Nanti saya akan makan, jadi Bapak ingin makan siang sekarang atau nanti?" Ulang Brianna dengan pertanyaan yang sama, ia memedulikan asupan makan Boss besar yang merupakan kewajiban nya juga.

Brianna memutuskan pandangan nya dari Boss besar karena ponsel nya berdering, "Maaf pak, sebentar.." Brianna memiringkan tubuh nya menjadi menyamping untuk menjawab panggilan dari Nyonya besar, "Iya, Bu Julia?" Sapa Brianna, yang segera ia dengarkan baik-baik apa saja yang di ucapkan Ibu dari Boss besar nya.

"Baik Bu,"

"Iya Bu, saya mengerti.."

"Iya jam enam saya juga akan ke sana, Baik Bu.."

"Iya Bu, saya tutup dahulu.."

Semua yang Ibu Julia katakan tidak ada yang dapat Brianna tolak, semua ia sanggupi. "Pak, Ibu bilang kepada saya kalau Bapak harus segera makan dan Ibu juga mengatakan kalau Aidan merindukan Bapak." Brianna mengucapkan semua yang di sampaikan Ibu Julia semua nya tanpa ada yang kurang, dan ia mulai membuka tablet nya untuk persiapan memesan makanan boss besar.

"Iya saya akan makan, dan sampaikan pada Mama kalau saya akan pulang jam enam. Dan pesan tempat di restaurant biasa, dan kamu ikut Brian." Brianna mulai membuka ponsel nya mengetik pesan pada Ibu Julia, namun gerakan mengetik nya terpaksa harus terhenti karena ucapan terakhir dari Boss besar.

"Maaf pak? Saya dapat makan sendiri," Tolak Brianna tentu nya, tidak bisa ia bayangkan makan berdua dengan Boss nya terlebih satu meja. Kekuatan untuk menelan makanan nya pasti akan hilang, dan suasana canggung pasti akan meliputi mereka.

"Saya tidak sedang memberi mu penawaran, Brian. Ini termasuk perintah saya." Sumpah, kalau Boss nya sudah bilang seperti ini Brianna ingin membanting tablet dan ponsel nya lalu pergi meninggalkan ruangan dengan bantingan pintu sekencang-kencang nya sampai bunyi 'booom' atau engsel nya lepas.

Brianna menelan bulat-bulat keinginan itu semua,  lalu membuka ponsel nya untuk memesan tempat dengan satu meja dan dua kursi! "Baik, Pak."

***
Dalam perjalanan menuju restaurant, Brianna menulikan pendengaran nya saat Boss besar berkata, "Kamu juga ikut saya nanti pulang, pasti Aidan ingin bertemu sama kamu."

Selama perjalanan Brianna sibuk dengan ponsel pribadi nya, karena ia memiliki tiga alat elektronik yaitu ponsel pribadi nya, ponsel untuk kerja dan tablet untuk kerja. Kedua alat elektronik itu punya Boss tentu nya, saat mobil sudah berhenti di depan restaurant ia mengeluarkan satu lembar uang seratus ribu untuk di berikan nya pada sopir. "Pak Wahyu, ini uang untuk makan bapak ya." Brianna menyerahkan uang itu pada sopir pribadi Boss besar lalu menengok samping karena tidak melihat tanda-tanda Boss nya akan turun.

Brianna menggaruk kepala nya dengan bingung, ini Boss nya sedang tidur. Lalu Brianna harus apa dan bagaimana membangunkan nya? Ia memilih untuk menggerak-gerak kan lengan Boss nya secara pelan tidak brutal, sembari mengucapkan "Pak bangun Pak, ini sudah sampai di restaurant." Menunggu dua menit untuk Boss besar, mendapatkan kesadaran nya lalu menegakkan tubuh.

"Iya saya tahu," Setelah Boss nya membuka pintu Brianna mengikuti, lalu mengekor dari belakang saat memasuki restaurant.

Mereka tidak makan di tempat terbuka dengan pengunjung lain nya, tentu nya Boss besar memiliki tempat tersendiri dengan lantai dan tataan meja berbeda. "Pesankan saya menu biasa Bri, jangan lupa minum nya. Dan jangan pesankan wine, saya lagi tidak ingin." Perintah Boss yang siap di angguki Brianna.

"Baik Pak," Brianna malas untuk duduk berdua lama-lama dengan Boss nya, maka ia lebih memilih turun ke lantai satu untuk memesan makanan Boss nya dan ia. Kalau bisa Brianna memilih makanan nya ia bawa pulang, dan ia hanya tinggal menunggu Boss besar nya di sofa tanpa perlu satu meja.

Setelah urusan memesan selesai sekaligus membayar makanan, Brianna kembali naik ke atas lantai dua dan duduk di hadapan Boss nya yang sedang menatap Brianna dengam heran. "Untuk apa kamu memesan sampai harus ke bawah? Kamu dapat memanggil pelayan ke atas." Tanya Boss nya dengan mengerutkan kening.

Brianna mengangkat struk di tangan nya, "Sekalian saya bayar Pak, biar nanti tinggal keluar tidak perlu nunggu."

Boss nya tampak mengangguk kan kepala, "Brian,"

Brianna yang di panggil mengangkat kepala nya, "Ya Pak?"

"Jangan panggil 'pak' kalau hanya berdua, dengan saya. Bri, Saya ingin kamu Jumat besok ikut saya dalam acara anak nya Pak Prasetya, ini perintah dari saya Bri." Ucap Boss nya membuat Brianna tampak diam berpikir, Boss nya ini suka bicara banyak topik namun jeda nya sedikit buat Brianna loading dulu.

"Iya Niel, kalau begitu saya akan siapkan gaun dan jam berapa acara nya akan dimulai? Apakah Aidan perlu di bawa dan Ibu Julia?" Memang  pembicaraan mereka pasti tidak akan jauh-jauh dari lingkaran pekerjaan, keluarga Niel dan makan.

"Acara nya di mulai siang, kamu tidak perlu memakai gaun yang berlebihan. Dan bawa saja Aidan, kalau Mama nanti akan berangkat sendiri dengan teman-teman nya." Niel meneguk minuman nya saat baru datang, lalu membuka jas nya dan menyampirkan pada bangku.

"Makan dahulu Bri, habis itu kita lanjutkan pembicaraan nya." Ucap Niel kembali saat makanan mereka datang, dan Brianna menuruti perintah Boss.

***

Akhirnya kembali update setelah Rencana Revisi dan Ganti Judul, setelah sekian lama gak pegang cerita ini.

Jangan lupa comment dan vote.

(Mau kritik/saran boleh, tp jangan bad comment ya. Karena aku gak suka😊)

You Are The Reason (REVISI-GANTI JUDUL)Where stories live. Discover now