Setelah aku bisa membuatnya jatuh cinta kepada ku barulah aku menghempas nya jatuh dan terluka. Aku suka melakukan itu , apalagi yang ber hubungan dengan 'Jeon Wonwoo'

^Author's pov^

"Soonyoung-ah!" panggil Nayoung sedikit berteriak, ini panggilan Nayoung untuk kedua kalinya setelah panggilan pertamanya tidak digubris oleh Soonyoung.

Bisa Nayoung lihat Soonyoung mendengar panggilan keduanya, namja ini seperti ingin melakukan sesuatu kepadanya tapi terhenti ketika Nayoung memejamkan matanya, bahkan Wonwoo yang berada jauh disana juga melihat aktifitas dari Soonyoung.

"Wae Nayoung, Apa kau bosan?" Tanya Soonyoung yang mengelus puncak kepala Nayoung. tentu Nayoung langsung membuka matanya ketika merasa puncak kepalanya dielus sangat lembut.

Soonyoung tersenyum kearah Nayoung, Nayoung membalasnya dan Wonwoo. Wonwoo tidak menyukai akting yang dibuat oleh Soonyoung.

"Aku kira kau akan memukul ku tadi?"

"Memukul? Untuk apa? Kau kan tidak melakukan sebuah kesalahan"

"untunglah jika seperti itu" ujar Nayoung lega, kemudian ia duduk di kursi dekat dengan kaca menara namsan tower.
.
.
.
.
.
"Apa sekarang kau ingin memesan tuan?" Tawar seorang Waiter yang beberapa menit lalu juga sudah menawarkan sebuah hidangan kepada Wonwoo. Tapi Wonwoo masih dalam pendiriannya ia menolak lagi.

"Bagaimana kalau minumnya saja tuan? Disini kami menyedia..."

Brakk!!

Wonwoo yang sudah kesal langsung memukul meja kuat-kuat, Waiter yang berada di dekat Wonwoo hanya bisa terkejut begitu juga dengan pengunjung yang berada dibalkon observasi ini.

"Kau ini tidak mengerti atau apa huh!! Kubilang tidak perlu ya tidak PERLU!!" bentak Wonwoo yang menekankan kalimat terakhirnya. Wonwoo benar-benar tersulut emosi, manager dari Waiter ini pun tidak juga ber gerak dari posisinya.

^Nayoung's pov^

Aku menatap kearah luar menara, walau hanya melihat menggunakan mata telanjang kota seoul dimalam hari tetap terlihat indah dan menawan, tidak ada bedanya dengan menggunakan teleskop digital.

"Indahnya" Lirihku.

Brakk!!

"Suara apa itu?" Ucapku terkejut, buru-buru ku tolehkan kepalaku kearah dimana sumber suara itu tercipta. Mataku membulat ketika mengetahui yang membuat suara sekeras itu adalah Wonwoo.

Astaga, bagaimana bisa aku melupakan Wonwoo. Karena terlalu sibuk dengan aktifitas ku aku sampai melupakan keberadaan Wonwoo disini.

Aku bangkit dari tempat duduk berniat untuk menghampiri Wonwoo yang sedang emosi diujung sana tapi langkah ku dihentikan seseorang, orang itu tidak lain adalah Soonyoung.

Soonyoung menahan tubuhku.
"Lepaskan aku Soonyoung, biarkan aku kesana" pintaku.

"Diam disini, dan lihat sendiri apa yang akan terjadi"

aku tidak mengerti apa maksud Soonyoung, tapi tidak selang beberapa menit aku melihat emosi Wonwoo mereda.

Awalnya aku heran tapi melihat Wonwoo telah tenang bahkan mengobrol akrab dengan Waiter disana aku menjadi lebih lega sekarang, berarti Wonwoo tidak akan sendirian lagi jika ku tinggal sebentar.

"Kau lihat sendiri kan" ucap Soonyoung menunjuk kearah Wonwoo, Soonyoung menaikkan satu alisnya dan kemudian menarikku untuk mengikuti nya.

'Apa Wonwoo akan baik-baik saja jika kutinggal seperti ini?'

How About Angel?{Jeon Wonwoo Fanfiction}Where stories live. Discover now