PROLOG

2K 60 6
                                    

"terima kasih Mr. North karena anda telah menerima saya menjadi dosen di universitas Alvianosztaholic ini. Saya sangat berterimakasih" ucap seorang gadis manis dengan bahagia kepada lelaki tua yang saat ini sedang membalas senyum gadis itu dengan ramah.

Lelaki tua itu hanya terkekeh saja, dia juga sangat senang sekali membantu gadis yang sekarang ini sedang duduk di hadapannya. Apalagi saat mendengar penderitaan yang di alami gadis itu membuatnya prihatin. Gadis itu harus membantu orangtuanya yang tinggal di sebuah desa, karena gadis itu hanyalah anak satu-satunya tidak memiliki saudara.

Awalnya lelaki tua itu sama sekali tidak menerima pelamaran kerja gadis itu sebagai dosen di kampusnya, karena melihat tahun lahir gadis itu sama dengan tahun lahir anaknya, itu artinya gadis itu sangat belia sekali. Sama sekali tidak cocok untuk di jadikan sebagai dosen, dia takut gadis itu tidak lah mempunyai otak yang cukup cerdas sebagai dosen. Tapi dia salah, setelah di uji dengan mengerjakan soal bahasa inggris yang sulit dengan jurusan gadis itu, gadis itu berhasil mengerjakan soal itu dan mendapatkan nilai yang sempurna. Tentu saja lelaki tua itu terkejut, dan akhirnya dengan senang hati menerima gadis itu sebagai dosen di universitasnya dengan jurusan bahasa inggris. Dan yang membuat lelaki tua itu kagum adalah ternyata gadis itu sudah mendapatkan S1nya secepat itu, padahalkan gadis itu masih berusia 22 tahun. Benar-benar gadis yang beruntung memiliki otak yang cerdas.

"ya, aku juga senang menerima mu disini. Ku harap kau betah mengajar di universitas ku ini" ucap lelaki tua itu.

"Aah... tentu saja aku betah. Percayalah pada ku, aku akan membuat anak-anak mu menjadi pintar seketika" ucap gadis itu bangga.

Kembali lagi lelaki itu terkekeh. "baiklah, mulai besok kau bisa mulai mengajar di universitas ku ini. Aku menunggu kedatangan mu"

Gadis itu mengangguk dengan semangat. "sekali lagi terimakasih Mr. North" ucap gadis itu lagi sambil menundukkan kepalanya, memberi hormat pada Mr. North.

"tapi ingat, tidak ada yang boleh tau kalau umur mu masih 22 tahun, hanya aku dan dirimu saja" peringat lelaki tua itu.

Gadis itu mengangguk mantap. "tenang saja Mr. North aku akan mengaku kalau umur ku saat ini sudah 30 tahun"

"baiklah, kau boleh keluar"

Gadis itu kembali menundukkan kepalanya pada Mr. North. Lalu dia keluar dari ruangan lelaki tua itu dengan senyum yang mengembang dan hati yang sangat bahagia sekali.

Dengan pelan di tutupnya pintu ruangan Mr. North. Setelah itu dia melirik ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang pun, setelah puas melihat sekelilingnya tidak ada seorang pun dilihatnya. Dia melompat kegirangan dengan tangan keatas seperti anak-anak yang baru saja mendapatkan hadiah permen lollipop.

"ya ampun, aku diterima. Terimakasih banyak ya Tuhan" ucap gadis itu dengan girang.

Gadis itu kembali melompat kegirangan seakan tidak lelah sangking bahagiannya.

"cih... wanita gila"

Desisan itu membuat gadis itu berhenti melompat. Jantungnya hampir saja melompat, karena malu. Dia ketahuan, seseorang telah melihatnya melompat seperti tadi. Dengan cepat gadis itu menoleh kearah sumber suara.

Matanya membulat saat melihat seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengannya. Dengan gayanya memasukkan tangan kedalam saku celananya. Seketika wajah gadis itu merona karena tak sengaja mentap mata tajam pemuda itu. Gadis itu hanya menundukkan kepalanya menatap flat shoesnya dan sepatu pemuda itu yang ada di hadapannya sekarang, dia masih malu karena dirinya yang bodoh melompat tidak jelas.

Gadis itu melihat sepatu pemuda itu yang ada di hadapannya tadi sudah beranjak melaluinya. Sedikit mendongak gadis itu menatap pemuda itu dengan santainya memasuki ruangan Mr. North tadi tanpa mengetuk pintu sama sekali.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang