Pt.1

1.2K 120 8
                                    

AUTHOR POV

"Shit! Aku telat"umpat seorang namja manis yang kini tengah berlari di trotar yang cukup ramai.

Berkali-kali ia menggumamkan kata 'maaf' saat tubuhnya tak sengaja menabrak pengguna trotoar lain.

Brakk

Ia membuka pintu cafe kasar dan mengundang perhatian seluruh pengunjung cafe.

"J-jeonseonghamnida"ujarnya sopan sambil membungkuk dalam kemudian berjalan pelan menuju ruang ganti di cafe itu.

Namja itu –Kwon Soonyoung– menghela nafasnya lega saat ia menutup pintu ruang ganti serta terbebas dari pandangan aneh para pengunjung cafe.

"Soonyoung-ah, kau telat?"tanya seorang namja berambut panjang sebahu seraya melemparkan sebuah handuk kecil kearahnya.

"Seperti yang kau lihat"

Soonyoung menangkap handuk itu dan mengeringkan rambutnya yang setengah basah. Sedangkan namja berambut panjang itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Salahkan bus yang mendadak mogok ditengah jalan sehingga memaksanya berlari ditengah musim dingin seperti ini.

"Cepat ganti bajumu dan segera bekerja"lanjut namja bernama Yoon Jeonghan itu seraya berlalu meninggalkan Soonyoung.

Selepas mengganti baju Soonyoung segera melayani beberapa pelanggan yang baru datang, ia menghela nafas lelah saat melihat pengunjung yang tak henti-hentinya datang.

"Yo! Soonyoung-ah!"sahut seseorang dibalik tubuh Soonyoung.

"Oh, Annyeong Jisoo Sajangnim"ujar Soonyoung seraya membungkuk.

"Hei, sudah kubilang panggil saja aku Hyung"ujar Jisoo seraya menepuk bahu Soonyoung pelan.

Soonyoung hanya mengangguk dan tersenyum tipis kemudian kembali bekerja.

.

Hari sudah larut dan saatnya cafe tutup. Soonyoung masih sibuk membersihkan cafe, ia menghela nafas dan menatap kaca etalase cafe.

Mata kucingnya menatap jalanan yang makin lenggang mengingat kini waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Ia menarik nafas dan menghembuskannya, berusaha menetralisir rasa penat yang kini menyerang dirinya.

"Kwon Hoshi fighting!"serunya menyemangati diri sendiri dan kembali bekerja.

.

Selepas membersihkan meja terakhir Soonyoung segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ia kenakan sebelumnya dan berjalan meninggalkan cafe setelah sebelumnya ia kunci.

Ia merapatkan mantelnya kembali saat merasakan angin malam begitu menusuk permukaan kulitnya.

"Aku rasa kemarin malam tak sedingin ini"gumamnya

Kedua telapak tangannya saling menggosok harap-harap akan mendapat kehangatan.

Ia sedikit tersenyum saat mendapati halte kini berada di depan matanya. Dengan cepat kakinya melangkah menuju halte dan segera mendudukkan dirinya sambil terus menggosok-gosokkan telapak tangannya.

Hari makin larut dan cuaca makin dingin namun Soonyoung masih setia duduk di halte tersebut.

"Hei, apa yang kau lakukan malam-malam begini"

Sebuah suara husky membuatnya menoleh dan mendapati seorang namja kini tengah berdiri dihadapannya. Ia sedikit mengernyit melihat penampilan namja itu yang sedikit mengerikan.

Kaca mata hitam,syal,mantel,topi, dan masker. Soonyoung sedikit takut melihat penampilan namja itu.

"Hei Tuan aku bertanya apa yang kau lakukan disini?"

"A-aku sedang menunggu bus"

Soonyoung merutuki dirinya yang sibuk memperhatikan penampilan pria itu sehingga mengabaikan pertanyaannya.

"Bus sudah berhenti beroprasional 2 jam yang lalu"

Soonyoung hanya mengangguk dan memandang jalanan sedangkan namja itu mendudukkan dirinya disamping Soonyoung.

"Lalu apa yang kau tunggu?"

"Taksi"

Pria itu menghela nafas pelan dan menatap Soonyoung yang terus mengeratkan mantelnya. Ia melepaskan syal yang ia pakai dan memakaikannya pada leher Soonyoung.

Soonyoung membeku ditempat matanya menatap mata pria itu yang terhalang kaca mata hitam. Wajah mereka begitu dekat hingga Soonyoung dapat menghirup wangi maskulin yang menguar dari tubuh pria itu.

"A-aku tidak perlu-"

"Jangan mengelak, kau kedinginan."

Soonyoung kembali terdiam dan menunduk mencoba menyembunyikan semburat merah di pipinya. Jantungnya berdegup cepat saat ini.

"Ayo aku antar"

Soonyoung hendak bersuara namun ia seakan kehilangan suaranya saat pria misterius itu menarik tangannya menuju sebuah mobil sport mewah yang terparkir manis di bahu jalan.

Pria itu membuka pintu untuk Soonyoung dan menyuruh Soonyoung masuk. Awalnya ia ragu namun mengingat tak ada bus atau taksi yang lewat ia pun memasuki mobil pria yang tak dikenalnya itu.

Pria itu mendudukkan dirinya dibelakang stir dan mulai melajukan mobilnya.

Tak ada yang bersuara kecuali Soonyoung yang menunjukkan arah rumahnya.

.

Tak lama mobil mewah itu berhenti didepan sebuah rumah besar yang terletak dipinggir kota Seoul.

"T-terima kasih atas tumpangannya. Aku akan mengembalikan syal mu nanti."ujar Soonyoung selepas turun dari mobil mewah itu

"Tak perlu dikembalikan, simpan saja untukmu. Selamat malam"sahut pria itu dari salam mobil

Dan mobil itu kembali melaju, Soonyoung terus memperhatikan mobil itu hingga menghilang ditelan tikungan.

"Pria aneh, tapi kenapa aku merasa tidak asing dengannya?"gumamnya

Ia pun mengendikkan bahu tak peduli serta tak mau ambil pusing dan masuk kerumah.

.

"Kau masih sama Soonyoung-ah"

.

.

.

Chap 1 complete, maap kalo aneh :'v Mohon voment-nya

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang