Don't Hate Me ( Seungri )

2.2K 147 7
                                    

Seungri 💜 Readers

"Kyaaa. Lee Seung Hyun" teriakku.

Menyebalkan sekali namja itu. Kekasihku yang paling pandai di kelas itu memang sangat rajin belajar, saking rajinnya Telfon dariku saja dimatikan. Aku benar benar ingin membunuhnya lama lama.

"Kyaa. (Yn) mengapa kau terburu buru?" Teriak seorang pria yang tidak lain adalah temanku, Choi Seung Hyun. Kembaran dari kekasihku. Mereka selalu dikatakan kembar oleh orang satu kampus, karena wajah yang mirip dan nama yang sama. Choi Seung Hyun dan Lee Seung Hyun. Nama yang benar benar sama. Mungkin karena nama yang sama itu wajah mereka jadi ikutan mirip.

Yaa mereka memang benar benar mirip. Tapi bagiku, tetap kekasihku yang paling tampan.

Dulu? Mungkin sekarang aku berubah pikiran karena dia sangat menyebalkan.. "yaah kau, kembaran Seungri" jawabku menoleh kearahnya yang sedari tadi masih memaku ditempat semula.

"Kau ini selalu saja. Dimana Seungri?" Tanya nya menghampiriku. Yaa Seungri adalah panggilan kekasihku. Karena nama yang sama dengan Choi Seung Hyung teman teman memanggilnya Seungri. Dan, Choi Seung Hyun, memiliki nama T.O.P
Entah mendapat nama darimana manusia itu.

"Aiih.. ada perlu apa kau dengannya?" Tanyaku. " hanya ingin menanyakan buku. Kau ini kenapa? Wajah jelek masih kau tekuk saja? Kau ingin jadi lebih jelek?" Ujarnya mengejekku.

Aku hanya menatap T.O.P dengan tajam dan langsung pergi meninggalkannya. Tak peduli berapa kali namja itu memanggil manggil namaku.

Ku tarik nafasku. Mencoba mendekati Lee Seung Hyun yang sedang fokus membaca di perpustakaan. Aku tau dia disini, karena ini memang tempat favoritnya. Yaaa, seorang yang cerdas. Tempat apa yang bisa menandingi perpustakaan. 😒

Aku berdiri di hadapannya. Hanya diam, berdiri menatapnya, tanpa berbicara sedikitpun.

"(Yn)" ujarnya menyapaku.
Dia menatapku, karena tau aku tak suka berada di perpustakaan. Itu adalah alasan mengapa ia selalu ke perpustakaan sendiri.

"Ada apa?" Tanyanya lagi.
Namja ini bodoh atau apa? Sudah tau kekasihnya sedang marah.

Aku hanya duduk dihadapannya dan masih tetap diam menatapnya dengan tatapan setajam mungkin.

Hingga tiba tiba aku tak tau lagi itu jam berapa dan apa yang terjadi selanjutnya.

"(Yn). Bangun. Sayang, bangunlah" ujarnya yang menyadarkanku. Yaa benar saja, dari tadi aku tidur menunggu kekasihku itu. "Ehhhm" aku pun mulai membuka mataku dengan sedikit dehaman dari mulutku. Terlihat jelas senyum di wajah Seungri.

"Kenapa kau tidur disini? Untuk apa kau disini?" Tanya nya. "Aku? Bodohnya aku menunggu kekasihku yang sama sekali tak memperdulikanku. Bahkan dia lebih memilih bukunya daripada aku. Aku bodoh kan? Sungguh bodoh" ujarku dengan senyuman palsu yang menyebabkan kedua mataku mengeluarkan air berharganya.

Seungri menatapku. Menatapku dengan tatapan tidak percaya nya. Aku mencoba tak memperdulikannya, dan pergi dari tempat menyedihkan itu.

Dan bahkan saat ku pergi jauhpun, aku tak melihat sosok namja mengejarku. Kampus tampak biasa dengan keadaan seperti sebelumnya.

"Aku benar benar bodoh. Lebih baik aku pulang" ujarku.

Aku mulai berjalan menyusuri tempat parkir mobil di kampusku. Saking hancurnya, aku lupa memarkir mobil dimana.

Bagaimana tidak, semua hanya bermula dari dia mematikan telfon dariku. Sepertinya dia memang lebih mencintai bukunya daripada aku.

"Noona. Ada apa denganmu?" Ujar Park Si Jin adikku. "Aniy. Noona tak apa. Noona hanya lelah" jawabku. Yaa aku membohongi diriku.

"Noona tak usah bohong. Si Jin tau noona sedang bertengkar dengan Seungri hyung. Karena noona tak akan bahagia tanpanya, dan tak akan menderita karenanya" ujar Si Jin.

Yaa benar sekali adikku itu. Remaja 16th saja tau bagaimana perasaanku. Kenapa Seungri yang berumur 24th tak menyadarinya.
Bagaimana selama ini aku bisa menjadi kekasihnya.

-pukul 23.21 p.m-
-pukul 01.54 a.m-

Aku menunggu kabar dari Seungri. Berharap dia menelfonku untuk minta maaf atau apa. Tapi hasilnya nihil. Dari pukul 17.00 p.m aku menunggunya, hingga hari berganti dia tak menghubungiku.

Ahh aku tau dia tak mencintaiku lagi. Untuk apa mencintai seorang wanita yang 180° berbeda dengannya. Aku mulai sadar diri sekarang.

------***------

"Eomma, aku berangkat" ujarku.
Tanpa semangat dan gairah sedikitpun untuk mengikuti jam kuliah. "(Yn), kau tak sarapan sayang?" Tanya eomma. Aku hanya menggeleng dan melanjutkan perjalananku.

Menaiki mobil hingga tiba di kampusku.

Tak memperdulikan sekitar, hanya lurus dan menunduk. Masuk kedalam kelas, dan menyandarkan kepala diatas meja.

Terlihat sekali, Seungri datang. Hanya menatapku dan terus menatapku. Menatap yeoja disampingnya tanpa semangat dan tanpa senyum seperti biasanya.

"(Yn)" sapanya mulai mendekatiku. Menyentuh bahuku dan memandangku. Aku hanya diam dan mengalihkan pandanganku berharap air mata ini tak menetes lagi karena melihat pangeranku.

Tuhan aku mohon jangan sekarang. Aku ingin lari.

Aku mulai bangkit, melepas genggaman seungri dan mengalihkannya secara kasar hingga dia terjatuh. Aku melihatnya, aku merasa bersalah. Tapi dia lebih menyakitiku.

"(Yn)" teriaknya. Aku tak menghiraukannya. Aku berlari dan terus berlari. Tidak peduli pangeran berbaju putih itu masih terus mengejarku.

Mengejarku hingga mendapatkan ujung tanganku dan menariknya hingga masuk kedalam dekapannya yang hangat.

Mencoba mendorongnya namun tak bisa, tenaganya jauh lebih kuat dariku. Yang terjadi, aku hanya pasrah kedalam pelukannya.

Setelah melepaskannya, aku hanya berdiri mematung, diam, dan menunduk. Tak tau lagi harus berkata apa. "(Yn). Mianhae.. jeongmal mianhae" ujarnya, mencoba membuatku menatapnya dengan cara mendongakkan daguku.

Aku masih terus diam. Terpaku dengan keadaan. "Aku minta maaf padamu." Kalimat yang sama dia ucapkan. "Kau? Apa kau tau. Kau itu egois. Aku hanya menelfonmu untuk menanyakan kabarmu. Kenapa kau matikan? Haaaa? Dan aku mendatangimu mengapa kau tak menutup bukumu sebentar sajaaa? Kau ini lebih mencintai bukumuu. Pacaran saja dengan buku buku itu dan putuskan aku." Teriakku dihadapannya.

"Ck. Kau cemburu dengan bukuku? Kau lebih cantik darinya sayang" candanya sambil mencolek daguku. "Ini bukan waktunya bercanda" omelku. "Nde nde. Mianhae.. aku sadar aku salah. Maafkan aku (yn). Aku terlalu terobsesi dengan nilaiku hingga melupakan kekasihku yang benar benar mencintaiku ini. Maafkan aku. Jangan tinggalkan aku sayang, aku mencintaimu" ujarnya. Baru kali ini aku melihat Seungri setulus itu. Bahkan dia mengejarku dan minta maaf. Biasanya hanya diam dana acuh tak peduli. "Tak biasanya kau seperti ini Lee Seung Hyun" ujarku.

"Aku tak mengejarmu. Tak meminta maaf padamu bukan karena aku tak sayang padamu. Aku hanya mencoba seperti biasanya saja dan kau akan berhenti marah padaku dengan sendirinya. Ternyata aku salah. Kau benar benar marah padaku" jelasnya. "Sebentar sebentar. Tunggu aku 5 menit saja dan jangan pergi" lanjutnya.

Dia berlari kearah kelas. Aku tak tau apa yang akan dia lakukan. Yang benar saja dia kembali dalam waktu 3 menit setelah berlari kurang lebih 400 meter.

Srrrrtttt. Dia membuka sebuah kertas dan bersandar di tembok -DON'T HATE ME-

Aku benar benar menahan tawa melihat tingkahnya yang kelelahan karena berlari tadi. Terlihat jelas keringan bercucuran di wajahnya.

"(Yn). Jangan hanya menatapku. Aku lelah" gerutunya.

Akupun tersenyum dan menghampirinya. Mendekatkan wajahku dengan wajahnya.
"I HATE YOU Lee Seung Hyun!" Teriakku dihadapan wajahnya.

Dia tersenyum dan mencium singkat bibirku. "I LOVE YOU TO (Yn)." Teriaknya.

END

-ini yang kedua.
Author gak peduli ada pembacanya atau enggak. Karena author nulis karena suka. Di hargai author seneng. Di biarkan saya juga tidak peduli.

EveryTime With You (Imagine Bigbang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang