Part 1

1.2K 87 3
                                    

"Lin, kamu kan udah balik dari bulan madu nih. Aku lepas dong job ku yang handle hukum di perusahaan alexander tan. Pleaseeee" kata rosa yang jengah dengan sikap alex yang terus membuat alasan untuk mendekatinya.

" ros, udah berkali-kali aku denger dirimu tuh tidak mau handle punya dia. Ada apa sih ros? Jangan- jangan ada sesuatu antara kalian" kata liana.

" tidak ada lin, cuman aku tidak doyan aja lin sama dia kerjanya. Dia kan terkenal playboy nya lin" kata rosa dengan memasang tampang jijik nya.

" emm aku merasa dia baik kok ros. Kalo masalah dia playboy apa gak... Aku malahan merasa julian yang playboy. Tahu tidak ros, sebelum nikah nih. Aku malah ketemu julian habis nyewa cewek buat dia tidurin. Kalau alex sih tidak pernah liat malahan" kata liana.

" sok tau kamu lin. Kali aja dia main cewek nya di hotel. Mana, dia punya anak yang udah remaja kan. Kalo mainnya dirumah kan bahaya" kata rosa dengan mendengus.

" mungkin juga ya ros, takut si leon berulah seperti dia. Tapi ...leon anak yang baik kok. Tanpa meniru aja. Udah banyak kok cewek yang kleper-kleper dikaki leon" kata liana terkekeh membayangkan leon dengan sejuta pesona nya.

" emang nya ikan? Sampe kleper-kleper" kata rosa kesal meninggalkan liana dan menuju ruangan nya.

Rosa masuk ke ruangannya yang sudah dia berikan pewangi lavender kesukaannya. Rosa duduk dibelakang mejanya sambil menyentuh sebuah foto seorang anak laki-laki dalam rangkulan nya. Saat mengelus foto itu, hp nya langsung berbunyi.

" halo mommy....jam berapa pulang. Arron minta dibeliin cakue yah" kata anak chuby rosa.

" iya sayang, nanti mommy beliin yah sayang. Mommy sekarang kerja dulu yah" kata rosa dan mengecup di hp nya yang dibalas kecupan juga diujung sana.

Rosa menutup hp sambil tersenyum lembut.

Arron anaknya berumur 4 tahun lebih beberapa bulan adalah anak yang sangat dia sayangi. Sejak perpisahan dengan pria itu 5 tahun lalu.

Rosa tidak tahu kalau dia sedang hamil. Padahal waktu itu dia dan pria itu tidak melakukan tanpa pengaman setahu rosa. Tapi ada satu malam dimana dia  tahu kalau  pria itu sudah beristri dan meminta untuk berpisah. Malam itu rosa dan pria itu berpesta untuk perpisahan mereka dengan beberapa champaigne ( minuman beralkohol). Arron adalah hasil dari perbuattan mereka malam itu.

Rosa mengeleng kepala untuk menyadarkan dirinya. Rosa melihat tumpukan berkas yang harus dia periksa dan membuka email dari para pelanggannya.

Rosa bekerja di kantor liana dan beberapa klien nya dulu, yang ada diluar negeri masih memaksanya untuk menghandle beberapa masalah hukum mereka di luar negeri. Sudah beberapa kali Rosa menolak tetapi para klien ini memaksa.

Terpaksa dan mau atau pun tidak mau Rosa tetap mengurus masalah surat-surat mereka.

Tentu saja hal itu atas persetujuan liana. Hal ini mengharuskan Rosa untuk pulang pergi singapore meninggalkan sikecil arron bersama mama atau pun adiknya. Walau tidak seberat dulu yang mengharuskan nya merawat dan menjaga arron sendiri waktu di singapore. Rosa menghela nafas dan melanjutkan pekerjaannya.

Jeny asisten yang diberikan oleh liana kepada Rosa mengetuk pintu dan masuk.
" bu, kata pak alexander tan dia ingin ada pertemuan dengan ibu nanti malam" kata jeny.

" kenapa harus nanti malam. Tidak bisakah besok saja?" Kata Rosa menautkan kedua alisnya sambil menatap pada jeny.

Rosa sudah berjanji membelikan arron cakue ( roti goreng pelengkap bubur). Rosa tidak ingin membuat arron kecewa. Dia mengusap dahinya karena pusing. Beban pekerjaannya menjadi rumit karena harus bertemu dengan pria itu.

Love from god of time/ lifetime say love (telah terbit dan tersedia di googleDonde viven las historias. Descúbrelo ahora