kau boleh minta apapun yang kau mau, semuanya akanku lakukan untukmu, asalkan kau terus bersamaku.

Kini kami menaiki komedi putar itu dengan penuh keceriaan, sesekali aku mengusap puncak kepalanya setiap dia melontarkan kata-kata candaan.

Senyumnya terus mengembang di sudut bibir. Rasanya aku tak ingin waktu cepat berlalu agar aku bisa melihat senyumnya.

"Yoona, beritahu aku bagaimana aku bisa menggapai cintamu? Sungguh sulit aku untuk mengungkapkan perasaanku ini." Kataku dalam hati menatap wajahnya yang terlihat bahagia.

****
Setelah asyik bermain, aku dan Yoona kini berada di sebuah taman, melihat orang-orang yang sedang bercengkrama dengan orang yang mereka cintai. Betapa bahagianya melihat bisa menikmati hari bersama orang tercinta. Aku pun mengedarkan pandanganku setiap sudut taman itu dan ku dapati aku melihat penjual ice cream. Senyumku terukir, dan berniat membelikannya.

"Yoong, apa kau mau ice cream." tawarku pada Yoona.

" hmm... aku es krim rasa strowberry ya oppa." katanya dengan riang.

"baiklah, kau tunggu dulu sebentar. Aku akan membelikannya untukmu, sayang." kataku sedikit menggodanya. Dia hendak memukulku tapi aku segera berlari menuju penjual es krim itu.

Tak berapa lama aku sudah kembali seraya membawa es krim kesukaannya.

" Taaraa! Ini pesananmu tuan putri " kataku dengan menyodorkan es itu padanya. Ia menerimanya dengan tertawa.

"Kau ini benar-benar Alay ya? gomawo oppa " ucapnya dengan senyum yang tersungging dibibirnya.

"Cheomanayo " balasku sambil memakan es krim milikku.

Lalu dia memakan es krimnya dengan begitu lahap, dia begitu menikmati es krimnya seperti anak kecil. Tanpa mempedulikan aku yang terkekeh melihat tingkahnya.

"Kau rakus sekali, seperti anak kecil saja. Ingat! Kau itu wanita. Kalau sikapmu seperti itu, aku yakin, tidak ada pria yang mau menjadi kekasihmu." kataku dengan nada mengejek. Nampaknya dia terlihat biasa saja.

"Biarkan saja. Dan Jika ada seorang pria yang ingin menjadi kekasihku. Dia harus bisa menerima diriku." Ujarnya disela memakan es krimnya.

"Ah, Oppa. kau mau mencoba punyaku, ini rasanya sangat enak sekali." katanya sambil menyendokkan es krim padaku.

"Ah, tidak Yoong." aku menolaknya.

"Ayolah, coba punyaku." dia terus memaksaku. Mau tidak mau aku menerima suapannya.

"Bagaimana, enakkan?"

"hmm...mashita! Ini, kau juga harus mencoba punyaku. " Aku mengulurkan tanganku untuk menyuapinya es krim milikku.

Saat dia membuka mulutnya, dengan sengaja aku menggoyangkan tanganku, sehingga es itu menempel di hidungnya.

"Kyaa!! Oppa kau sengaja ya? Awas kau ya, aku akan membalasmu." teriaknya menatapku kesal sambil berusaha menodai wajahku dengan es krimnya. Aku dengan gesit menghindari tangan lincahnya. Hingga kakinya tersandung dan aku  segera menahannya agar tidak terjatuh.

Jarak kita sangat dekat, hingga jantung ini berdegup kencang. Rasanya jantung ini akan lompat dari tempatnya.

Dia segera menegakkan badannya dengan wajah memerah. Mungkin dia merasa malu akan kejadian itu.

"Ahh, Oppa sepertinya malam semakin larut. Kajja, kita pulang sekarang?"

Apa yang dia katakan? Pulang? Oh ayolah, ini masih sore dan kau ingin pulang? Tidak tahukah kau, aku masih ingin bersamamu.

Get Love (One Shoot)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن