Ia samar2 datang dalam doaku..
Menyelinap melalui rongga kecil disela jari jemariku..
bukan tanpa alasan
Ia menghakimiku hingga ku melunglai
Ia menghardikku hingga aku jatuh tersungkur
Layaknya bersujud, ragaku menggetar, jiwaku berkecamuk meminta bangkit
Ujung mataku lalu bersemedi hingga bulir air terus merasuk melalui garis mataku
Ia memberontak agar berwujud
Ia mencaci, Ia meraung, Ia memaksa..
Dia, Dia ingin ada
kusamarkan lagi dengan penuh gejolak..
tapi, tidak..
Ia mencengkeramku kuat untuk ruangnya..
Ia adalah Rindu yang bervolume..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
PoetryKumpulan tulisannya Hamdia . Masih pemula untuk dipublikasikan, jadi jangan sungkan untuk memberi kritik. Tulisan ini saya kategorikan puisi yaa gaes. Happy reading