"Dasar gay! Kau pikir kau dan wajah perempuanmu yang menjijikan itu bisa menggoda lelaki normal seenaknya ha!!!"

Sepertinya Jeonghan memang siswa yang paling dibenci di sekolah ini. Jika dilihat dari sisi manapun foto itu tidak sedikitpun menunjukan dirinya yang sedang menggoda Seungcheol. Jeonghan dan Seungcheol memang terlihat saling bertatapan dalam foto itu, tapi itu cuma foto 'kan. Mereka tidak tahu kalau saat itu Seungcheol sedang mengancamnya, dan setelahnya Jeonghan bahkan tidak berani menatap balik Seungcheol karena tidak nyaman dengan tatapan intimidasi dari lelaki tersebut.

"Yoon Jeonghan!"

Makian itu seketika terhenti karena suara berat Wonwoo terdengar paling keras disana, dan lelaki bermarga Jeon itu juga memaksa masuk ke dalam kerumunan. Jeonghan menatap sahabatnya, dia yakin Wonwoo juga pasti terkejut melihat foto tersebut, terlihat dari alisnya yang sedikit mengernyit.

"Sedang apa kau disini? bel masuk sebentar lagi, lebih baik kita ke kelas dari pada mengurusi hal TIDAK PENTING seperti ini" ucap Wonwoo sarkas.

Grab

Murid perempuan yang menyukai Wonwoo tak ayal memekik tidak terima saat lelaki yang mereka sukai ternyata membela dan merangkul seorang yang mereka anggap paling menjijikan.

"Ayo" Jeonghan menatap sekilas tangan Wonwoo yang melingkar di bahunya, kemudian mengikuti langkah Wonwoo yang menariknya keluar dari kerumunan.

"Yak! YOON JEONGHAN! KAU MEMANG GAY MENYEBALKAN!!!"

"SETELAH MEREBUT WONWOO OPPA DARI KAMI! KAU PIKIR KAU BISA MEREBUT SEUNGCHEOL OPPA JUGA!!!"

Wonwoo dan Jeonghan tetap melangkah menuju kelas meskipun diiringi makian dari siswa disekitar mereka. Hingga keduanya menghentikan langkah mereka karena berpapasan dengan Seungcheol dan Minki yang baru memasuki gedung sekolah.

"KAU PIKIR SEUNGCHEOL OPPA ITU GAY! BERHENTI MENGGODANYA YOON JEONGHAN! DIA TIDAK SEPERTIMU! DASAR KAU LELAKI GAY MENJIJIKAN!"

Jeonghan menggigit bibirnya menatap Seungcheol dan Minki bergantian. Dia yakin kedua kakak beradik itu mendengar teriakan keras tadi dengan sangat jelas. Jeonghan tidak bisa menebak apa yang terlintas dalam pikiran Seungcheol sekarang, hingga lelaki itu menatapnya dengan tajam, membuat Jeonghan menundukan kepala tak berani menatap pemuda itu lebih lama.

Dan sekali lagi Jeonghan harus bersyukur mempunyai Wonwoo di sampingnya, karena temannya itu kembali menariknya menuju ke kelas mereka di lantai atas.

———————

Jeonghan mengerutkan bibirnya karena sejak bel istirahat tadi Wonwoo terus memandangnya, pemuda berkacamata itu lalu menggaruk hidungnya dengan canggung dan mengerling beberapa kali dari balik lensa kacamatanya.

"Berhenti melakukan hal yang tidak penting Jeonghan"

"Kau juga jangan menatapku seperti itu, risih tahu!" Sergah Jeonghan. Hanya dengan Wonwoo dia berani berkata dengan nada seperti itu.

"Kau bilang, kau akan menceritakan yang tadi pagi saat istirahat"

"Menceritakan apa?" Jeonghan mengernyitkan  keningnya, bermaksud untuk acting pura-pura lupa.

"Jangan pura-pura tidak tahu Jeonghan"

Jeonghan menghela nafas "Aku sendiri juga sebenarnya tidak tahu kenapa bisa ada fotoku dengan Seungcheol di—oh! Bukankah kau ada diatas tangga saat aku dan Seungcheol disana?" Jeonghan menuding Wonwoo dengan pensilnya.

"Jangan bilang kau mau menuduhku yang melakukan itu semua"

"Aku tidak menuduhmu, aku kan cuma tanya"

"Sebentar. Kalau tidak salah, kemarin saat aku keluar kelas untuk mencarimu, aku melihat dua orang siswi berada diluar kelas, mungkin mereka yang mengambil foto itu dan memasangnya disana. Ku rasa aku masih mengingatnya, kalau kau mau kita bisa melabrak mereka sekarang" melihat Wonwoo seperti ini membuat Jeonghan tertawa kecil. Karena hanya dengan Jeonghan, Wonwoo berkata panjang seperti itu. Biasanya dia selalu irit bicara.

Complicated ✔Where stories live. Discover now