♥2

4.3K 573 53
                                    

WARNING : YAOI! DAN BANYAK KATA MAKIAN! BE WARE OF TYPO(S)! YANG NGG SUKA JANGAN MARAH, DAN SILAKAN MUNDUR TERATUR!

——————————————————————————————————

Jangan lupa vote dulu sebelum baca ☆★

.

Wonwoo berjalan santai dari halte karena bel tanda masuk baru akan berdering mungkin 10 menit lagi. Seperti biasa, dia menyumpal telinganya dengan earphone karena tak mau mendengar kata-kata manis atau sapaan dari murid perempuan di sekitarnya yang baginya sangat berisik.

Memasuki gerbang sekolah makin banyak saja yang basa-basi menanyakan kabar Wonwoo dan sebagainya, dan seperti yang sudah-sudah, Wonwoo hanya akan menjawab mereka dengan tersenyum kecil. Senyum misterius yang menawan.

Saat mencapai gedung sekolah, Wonwoo melihat kerumunan siswa di depan papan informasi sekolah. Melihat itu sontak membuat perasaannya menjadi tak enak, dan nama Jeonghan adalah yang pertama kali muncul di otaknya.

'Apa lagi kali ini? Tahun ajaran baru bahkan baru di mulai kemarin' batin Wonwoo sembari melangkah cepat kearah kerumunan, tak lupa dia mencopot earphone dari telinganya.

———————

Jeonghan tidak tahu kenapa saat sampai sekolah dia sudah disumpah serapahi tapi ia bersikap biasa karena dimaki adalah jadwal tetap Jeonghan setiap harinya di sekolah, namun saat melihat kerumunan siswa di depan papan informasi perasaannya langsung berubah tidak enak.

Meskipun penasaran, dia memilih tidak mendekati kerumunan tersebut, lebih baik dia segera ke kelas untuk membaca materi pelajaran hari ini sebelum bel masuk. Namun dua orang siswa perempuan yang berpapasan dengannya, tiba-tiba menarik Jeonghan kearah lain dan satu temannya yang lain mendorong tubuhnya dari belakang.

"Kenapa?" Tanya Jeonghan bingung.

"Cih, kau masih bisa memasang wajah tanpa dosa seperti itu!"

Sebenarnya Jeonghan bisa saja melawan ketiga perempuan ini dan mendorong mereka, tapi ia berpikir itu hanya akan membuat masalah semakin runyam. Lihat saja siswa lainnya yang berjajar di koridor itu, mereka menatap Jeonghan penuh kebencian dan seperti ingin menguliti Jeonghan hidup-hidup.

"Apa yang kau lakukan pada Seungcheol Oppa hah?!" Teriak perempuan yang mendorongnya.

Seungcheol? ada apa dengan dia? Jeonghan tidak melakukan sesuatu padanya, apa tentang kejadian di toilet kemarin? Tapi Jeonghan tidak mengatakan apa-apa, bahkan dia menutup mulutnya dari Wonwoo.

"Dasar kau malaikat palsu! Hah! Mana ada malaikat yang gay!" Umpat salah satu  yang membawanya, kemudian membuka kerumunan siswa yang berkumpul di depan papan informasi.

"Minggir semuanya! Lihat itu si Yoon!" Teriak perempuan tersebut.

"Ah!" Jeonghan sedikit memekik saat ketiga perempuan tersebut, mendorong Jeonghan hingga menubruk dinding.

Sumpah serapah dari semua siswa semakin kencang saat Jeonghan tiba disana. Sementara Jeonghan sendiri masih tidak mengerti situasi sekarang ini.

"Lihat ke sampingmu bodoh!"

"Kacamatamu masih berfungsi kan?!"

Jeonghan membelalakan matanya saat melihat banyak foto dirinya dan Seungcheol kemarin saat di bawah tangga terpasang memenuhi papan informasi.

"Ini Seungcheol Oppa kan?! Dan ini, sudah pasti kau!"

"Kau pasti sedang menggoda Seungcheol?!"

"Kau bahkan masih berani menampakan wajah menjijikanmu itu setelah ketahuan sudah menggoda Seungcheol Oppa!"

Complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang