Tanpa judul bagian 1

Start from the beginning
                                    

CKLEK!

DEG!

Kedua pintu kamar yang saling berhadapan itu terbuka serentak. Jaejoong dan Yunho saling terkejut satu sama lain. Wajah Jaejoong perlahan menghangat, namun ia berusaha keras menahannya. Namja cantik itu berbalik dan berlari memasuki kamarnya, mengambil penggaris besi yang tergeletak di meja belajar dan segera menggores kelingkingnya dengan kuat.

Yunho yang masih berdiri di depan pintu meringis kesakitan. Kelingkingnya terasa berdenyut-denyut. Namja tampan itu menggeram kesal pada kembarannya.

  "JUNG JAEJOONG! BISAKAH KAU BERHENTI MENYAKITIKU?!" Teriak Yunho marah.

Jaejoong mendengus lega. Seulas senyum terukir pada sudut bibir cherry-nya. Ia berbalik dan menutup pintu kamar, tersenyum kepada Yunho dan segera berlari menuruni tangga. Meninggalkan Yunho yang mengumpat kesal padanya.

  "Omo, Jaejoongie, lagi-lagi kau berdarah" Jerit Heechul, menghampiri putranya.

Jaejoong menghembuskan nafasnya. Membiarkan sang Umma kembali menggerutu dan mengobati lukanya.

  "Kenapa kau selalu melakukan ini? Kau memiliki masalah dengan Yunnie?" Tanya Heechul kesal.

Jaejoong tidak menyahut. Ia hanya mempoutkan bibirnya. Mata bulatnya diam-diam melirik Yunho yang kini berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.

  "Yunnie! Bagaimana jarimu? Sakit?" Rentet Heechul khawatir.

Yunho menggeleng. Ia menatap tajam namja cantik itu. Membuat wajah Jaejoong kembali menghangat. Ops, pipinya hampir saja memerah, ia segera meraih garpu yang ada di atas meja makan dan menusuk luka yang baru saja dibuatnya.

  "AKHH!!" Jerit Yunho kesakitan.

Jung Heechul melotot. Ia berteriak kepada putranya.

  "JUNG JAEJOONG!!"

Aish, Jaejoong meringis.


-------


Yunho sedang dalam keadaan yang sangat-sangat buruk siang ini. Ia sama sekali tidak memperhatikan Yoonhye Songsaenim yang sedang memberikan materi di depan kelas. Namja tampan itu masih kesal dengan perbuatan Jaejoong kemarin malam.

Aish.

Ada apa dengan kembarannya itu eoh? Beberapa bulan belakangan ini Jaejoong senang sekali menyiksa dirinya. Padahal mereka sangat jarang berinteraksi. Entahlah, Yunho sendiri tidak mengerti.

Jaejoong seakan menggariskan jarak di antara mereka.

DEG DEG DEG.

Yunho tertegun. Ia refleks menunduk dan menyentuh dada kirinya. Lagi-lagi ia berdebar. Debaran yang sangat kencang. Namja tampan itu menoleh ke belakang dan mendapati kembarannya sedang bercengkrama bersama Siwon, ketua kelas mereka.

Oh shit.

Yunho benci saat-saat seperti ini. Ia akan ikut merasakan segala yang dirasakan Jaejoong. Mata musang Yunho memicing tajam. Memperhatikan bagaimana pipi namja cantik itu merona merah menggemaskan. Binar mata bulatnya ketika memandang Siwon.

GRT.

Yunho mencengkram erat pensilnya. Ia benci pemandangan itu.

Jaejoong menyukai Siwon eh? Sampai setiap kali ia berbincang dengan namja tinggi itu jantungnya akan berdebar kencang?

Yunho kembali memalingkan wajahnya menghadap papan tulis. Mood-nya semakin memburuk. Bel pulang sekolah berbunyi lantang, mengundang sorak bahagia dari para siswa. Songsaenim segera beranjak keluar dari kelas dan meninggalkan siswa-siswa yang kini membereskan barang-barang mereka.

HEART MIND SOULWhere stories live. Discover now