Part 2

1.3K 117 29
                                    

-Levitha's pov-

  "Levitha!!!" Astaga, orang itu memanggilku. Akupun berlari keluar ruangan sambil memperbaiki baju yang terlalu ketat untukku.

  "Maaf, Ms," ucapku seraya menunduk. Aku tak berani menatap wajah garangnya itu.

  "Mengapa kau lambat sekali ? Dan mengapa juga sedari tadi kuperhatikan kau terus-menerus memperbaiki bajumu itu?" tanya wanita didepanku ini yang kalau tidak salah namanya Vidiya.

  "Lihat, Litha sudah berdiri disini dari beberapa jam lalu. Dan kau membuat tugas kalian tidak sesuai dengan jadwal," sambung Ms. Vidiya sambil menunjuk-nunjuk padaku. Oh, ternyata ada Litha fucking Mccurdy disampingnya.

  "Maaf, Ms. Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi." Kudengar dengusan nafas dari Ms. Vidiya. Aku tau dia sangat kesal padaku. Tapi jangan lemparkan masalah padaku, salahkan pada bajunya yang sangat amat membuatku tidak nyaman.

  "Tenang, Ms. Vidiya. Mungkin ia melakukan kesalahan ini hanya untuk sekali ini saja. Lebih baik kita menjalankan tugas, benar Levitha?" Litha menyeringai padaku.

Oh, "Tentu saja," sahutku sarkastik. Aku memalingkan wajahku, enggan melihat seorang devil yang sedang memainkan perannya sebagai seorang angel.

  "Yasudah. Levitha ini payungmu dan bagikan brosur ini pada fans disana," suruh Ms. Vidiya sembari memberiku sebuah payung dan setumpuk kertas brosur berisi gambar rider MotoGp. Disitu tertulis nama 'Dani Pedrosa'. Apa aku akan menjadi Umbrella Girl seorang rider yang bernama Dani Pedrosa ?

  Aku melirik brosur yang dipegang oleh Litha. Disitu terdapat foto yang berbeda dari punyaku dan tertulis nama 'Marc Marquez'.

  "Marquez? Mengapa nama belakangnya sama dengan nama belakangnnya Alex? Apakah mereka bersaudara?" gumamku.

  "Cepat! Aku tak mau kita terlambat membagikan ini," ucap Litha sambil berjalan meninggalkanku. Aku mencoba menyusulnya dan berhenti untuk melihat-lihat dimana keberadaan fans dari Dani Pedrosa ini.

  "Ah, itu dia!" Ucapku bersemangat. Aku berjalan menuju fans tersebut dan membagikan brosurnya.

  "Bisa aku mengambil foto bersamamu?" ucap seseorang dari belakangku. Aku berbalik dan mendapati seorang pria dengan senyum manisnya.

  Aku melirik ke arah Litha yang sedang tersenyum kecut ke arahku. Sudah kukatakan, belum tentu jika tubuh dan wajahku tidak menarik, aku tidak bisa memikat orang 'kan?

  Aku pun mengangguk pada pria tersebut dan ia mendekat. Awalnya aku risih karena ia memegang bagian pinggulku, tapi aku mencoba untuk profesional.

  Setelah selesai berfoto, pria tersebut mengucapkan terima kasih lalu pergi. Aku pun melanjutkan tugasku membagikan brosurnya.

▫▫▫▫▫

Setelah beberapa menit membagikan brosur, aku merasa kelelahan. Aku pun beristirahat dan memijat kakiku yang sakit akibat terlalu lama memakai heels.

  Aku melihat Litha yang masih bertahan membagikan brosur. Aku akui, staminanya sangatlah kuat. Tapi, penampilannya persis seperti jalang yang berkeliaran di siang bolong.

  "Kelelahan di hari pertama bekerja?" tanya seseorang dengan nada mengejek. Suara itu datang dari arah samping kiriku. Aku mencoba menengok.

  Itu Alex bersama dengan seorang perempuan yang bergelayut manja di tangannya.

  Aku menggeleng menjawab pertanyaan yang tadi Alex lontarkan.

  Alex terkekeh tetap tidak dengan perempuan itu. Ia menatap sinis kepadaku.

Am I Wrong If I Love You ? (Marc Marquez FanFiction) (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang