Three Week With My Sister

kabar buruk

" apa-apa an sih pa, aku gak mau papa nikah lagi, papa udah gak cinta sama mama lagi apa?."

" bukan nya begitu carol, papa bukan nya tidak mencintai mama mu lagi, papa hanya ingin bahagia."

" apaan sih pa, apa bahagia hanya dengan cara nikah lagi?."

" papa mencintai wanita ini nak, dia begitu berarti buat papa, dia mendukung papa, menyemangati papa disaat papa sedih waktu kehilangan mama mu dulu."

" oh, jadi papa udah kenal dia dari dulu?."

" iya, dia teman papa waktu kuliah dulu, dia juga kenal mama mu."

" aku nggak peduli ya pa, pokoknya aku nggak setuju, papa gak boleh nikah lagi."

" kamu ketemu dia dulu, dia orang nya baik."

" ya iya dia bakal baik pas pertama ketemu, lama-lama entar keluat juga sifat aslinya."

" kamu ngomong apa sih?."

" aku ngomong sejujurnya, wanita kayak dia itu pertama nya aja baik, tapi kalau sudah dapat apa yang di inginkan nya dia akan menunjukan sifat aslinya yang licik, jahat, penjilat dan lain-lain."

" kamu ini jangan berfikirab begitu carol."

" memangnya kenapa, papa gak terima aku jelek-jelek in dia?."

" pokoknya kamu harus bertemu dia dulu, nanti kamu ambil keputusan."

" aku gak mau pa, kalo papa tetep maksa aku, nanti papa sendiri yang akan menyesal."

" carol, carol, carol."

Gue gak peduli bokap gue manggil sejuta kali pun gue gak bakal berubah fikiran, gila baru datang bukan nya oleh-oleh yang di bawa malah kabar gila yang dibawa, sial kalo begini caranya gue harus bikin rencana hancurin semuanya, lihat aja nanti, papa atau aku yang menang