part1

492 27 7
                                    

Kringg kringg

Bertepatan dengan bel masuk berbunyi, Rifa langsung berlari menuju kelasnya.
Alhamdulillah, pas banget.- batin Rifa.

Rifa langsung membuka pintu kelas dengan tiba-tiba. Seketika teman sekelasnya yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, langsung diam terpaku kearahnya.
"Apaan sii  ngeliatinnya gitu banget." ucap Rifa yang sambil mengatur nafasnya.

Dan sedetik kemudian, teman-temannya pun secara serentak kembali dengan urusannya masing-masing.
"Idih, kompak banget," Rifa mendelik, lalu duduk dikursi tempatnya duduk.

"Tumben banget telat, Ri?." Tanya Sisil(teman sebangku Rifa). Dan berbarengan dengan Fiola yang duduknya menghadap kebelakang.

"Paling geh gara gara si anu." celetuk Fiola.

"Hah?siapa Fi? Fio cerita siapaa??," Sisil yang agak teriak histeris.

"Apaan sih geger deh. Dia siapa Fi? Gausah bikin gosip deh ya," ucap Rifa dengan sabar menghadapi teman-temannya, yang terkadang tidak bisa menutup rahasianya.

"Gue berteman sama lo udah 3 tahun ya Ri. Dari kelas X sampe sekarang. Dan tanpa lo cerita pun gue tau kok." ucap Fiola mengedip-ngedipkan matanya.

Sisil yang melihat kedua temannya, bahwa ada yang disembunyikan temannya dari dirinya itu, dan langsung menengahi mereka.
"Ini kok gue gak dianggep sih?! Riri kok lo gak cerita ke kita sih?, cerita dong kalo lo lagi suka sama orang."

"Teman-teman gue tersayang. Gue itu gak suka sama siapa-siapa. Beneran deh" Ucap Rifa sangat lembut.

"Ya itu lo smsan sama dia sampe malem sampe jam 12-an, terus dia manggil lo ada sayangnya gitu." Fiola yang tanpa sadar, bahwa dia keceplosan, langsung menutup mulutnya dan menepuk jidad nya.

Seketika mata Rifa terbelalak mendengar perkataan Fiola.
"Kok lo tau Fio? Lo baca ya? Iss lo mah. Kok lo gak bilang dulu ke gue kalo lo mau baca??!." Emosi Rifa terpancing dan tiba-tiba, Bu Rina(guru matematika) memasuki kelas, dan pelajaran jam pertama pun dimulai.

• • •

"Gini Ri. Gue itu kan minjem hp lo, gak sengaja kepencet sms dan gue liat, ada yang namanya Rian. Dan sms dia paling banyak. Ada ratusan gitu. Pas gue pengen scroll ternyata ada dari bunda lo, dan sisanya oprator. Jadi gue tertarik sama sms tuh anak tadi. Gak mungkin kan, gue baca sms lo sama bunda lo?," Jelas Fiola panjang lebar. Rifa merasa kesal mendengar penjelasan Fiola. Karena kesannya, Rifa terlalu lama menjomblo. Sehingga isi fitur sms nya pun rata-rata dari oprator.

"Lain kali nih ya, bilang dulu sama yang punya hp kalo mau ngapa-ngapain itu. Gak sopan tau." Rifa yang mendengarnya serasa pasrah.

"Maaf Ri, kan gue gak sengaja. Maklum lah, sekalian lo terbuka kan kalo lo lagi deket sama cowok" Goda Fiola menaik-turunkan alisnya.

"Iya Ri. Ohh, lo udah gak suka lagi ya sama adek kelas yang namanya siapa itu?.. Iss lupa gue namanya siapa" terlihat Sisil yang sibuk memikirkan nama cowok yang terakhir Rifa suka.

"Dia itu teman gue. Teman SMP sekalian SMA. Dan tentang sayang-sayang itu, hp dia dibajak temannya. Lagian, kalian tau kan gue sama Rian itu gak ada apa-apa" Rifa menjelaskan kepanda temannya itu.

"Oh sama Rian kelas XII-4 itu? Gue denger sih, dia udah punya pacar. Hati-hati aja Ri. Nanti lo dikira PHO."

"Iya. Lagian, PHO dari mana juga. Rian juga kalo sms gue cerita tentang pacarnya mulu." ucap Rifa santai, sambil kesusahan memotong bakso yang ada di mangkuknya.

"Oh iya Fi, Ri, nanti malem nginep dirumah gue ya? Kita ngerjain tugas karya tulis." Tawar Sisil.

"Duh Sil, lo kan tau nih nyokap gue gimana? Gue gabakal boleh nginep-nginep,"

My Friend Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang