Love Song

1.6K 30 10
                                    


#Part 1

     Mataku terus mengedar ke penjuru ruangan. Menghitung jumlah siswa yang hadir dalam acara penggalangan dana untuk membantu salah panti asuhan di kota Jakarta ini.

      "Enam puluh lima.. enam puluh enam eh tujuh.. eh.. aduuhh"racauku tak jelas. Begini nih kalau sudah jadi panitia. Menghitung adalah tugas namun karena banyaknya orang di ruang aula ini membuatku bingung dan pusing setengah mati. Mendingan minta bantu deh ke kakak-kakak panitia lainnya.

     

      "Kak ozii!!"panggilku. Dia yang sedang melihat ke arah panggung langsung menoleh ke arahku. Kemudian, dia tersenyum.

"Ada apa, Emily?"tanyanya.

"Bisa bantu aku, kak?"

"Dengan senang hati, bantu apa?"ahh legaa. Kenapa gak dari tadi aja ya minta bantuannya.

"Tolong bantu aku menghitung anak-anak di ruangan ini ya, kak!"kataku.

"Mmm.. yaa gampang. Mending kamu istirahat dulu aja, biar kakak yang hitung"katanya. Ya ampuun.. kakak ini makin tampan saja. Sudah tampan, pinter, baik pula. Gak heran kalau banyak banget yang suka sama dia. Aku tersenyum lalu mengangguk.

"Terimakasih, kak"ucapku. Mungkin sekarang aku akan pergi ke toilet karena dari tadi aku menahan pipis.

*****

      Mataku membelalak kaget saat melihat dua pasangan yang sedang berciuman mesra di dekat toilet perempuan. Bisa-bisanya orang itu ada di sini dan bercumbu mesra disaat yang lain sedang mengikuti penggalangan dana. Tak bisa kubiarkan! Aku harus menegurnya.

      "Ekhemm.."aku berdeham keras dan berhasil menghentikan aksi dua bocah tengik itu dan sungguh mengejutkan karena mereka adalah juniorku. Mereka masih kelas sepuluh namun tingkahnya sudah kelewatan. Baiklah, let me act!

"Sedang apa juniorku ada disini, eum?"tanyaku sambil melipat kedua tangan di depan dada. Perempuan itu terlihat sedikit marah sementara cowoknya hanya menatapku takut. Ada apa dengan dunia ini?! Mengapa jadi terbalik begini, sih?

      "Kenapa kalian gak ikut acara penggalangan dana, hah?! Apakah aksi kalian tadi bisa di sebut alasan?"tanyaku.

      "Ma..maaf, kami akan segera kesana"kata si cowok.

     "Hei! Kenapa kamu takut sama dia? Dia hanya perempuan jelek dan bodoh, ayo kita lanjutkan saja"ujar si cewek. Apa?!! Dia mengatakanku jelek?? Bodoh?? Arghh bener-bener deh.

      "Sud..sudahlah Marie, ayo kita ke aula. Permisi,"kemudian mereka berlalu pergi. Aku mendengus kesal lalu masuk ke dalam toilet.

"Aaaaaaa!!!"

Brakkk!!

Nafasku tersengal-sengal. Huh..huh..huh.. aku.. aku salah masuk toilet.

*****

Setelah memenuhi panggilan alam, aku kembali berjalan ke aula. Namun, saat aku melewati lapangan basket, aku melihat ada seorang cowok sedang duduk tenang sambil membaca sebuah majalah. Apakah dia juga kabur dari acara penggalangan dana?! Aishh.. aku harus memarahinyaa.

Kulangkahkan kakiku perlahan mendekatinya.

"Maaf, kenapa anda berada disini?"tanyaku belagak baku.

Cowok itu menoleh. Hmm.. wajah itu. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya. Dia tersenyum lalu menepuk bangku di sebelahnya.

"Duduk dulu,"katanya. Cih! Aku kan berniat untuk menegurnya. Kenapa dia malah menyuruhku duduk? Hhh ya ampunn. Aku tetap diam. Matanya menyipit kemudian mulutnya terbuka lagi.

"Ayolah Emily Ariana"katanya. Lho? Bagaimana dia bisa tau namaku?

"Bagaimana.. bisa.. kau tau namaku?"tanyaku.

"Dadamu"katanya sambil menunjuk ke arah name-tagku menggunakan dagu.

"Arghh!! Dasaarr,tapi lupakan"aku menghela nafas berat.

"Jadi,kenapa ada disini? Seharusnya kan semua siswa ke aula!"sungutku.

"Kau tidak lihat? Aku sedang membaca!"katanya.

"Apakah itu menjadi urusanku?! Yang menjadi urusanku adalah.. CEPAT KEMBALI KE AULA!!!"Teriakku yang membuatnya tutup telinga.

"Ah kau ini!"dia melempar majalah itu ke bangku lalu pergi. Hmm.. dia baca majalah apa, sih? Aku mendekat dan mengambil majalah itu.

"Whatt??!!! Majalah dewasaaaa??!!"teriakku.

"Baca saja kalau kau mau!"teriak cowok itu setibanya di depan Aula. Aku menoleh lalu menatapnya tajam.

*****

Mengapa hari ini begitu sial, huh? Bertemu dua orang mesum sekaligus. Yang pertama sedang berciuman, yang kedua sedang membaca majalah dewasa. Apakah mereka tidak tau aturan sekolah?!! Heuuh.. pantas saja indonesia tidak maju-maju, generasi mudanya saja sudah seperti itu.

Sudah hampir setengah jam aku berdiri disini-di depan sekolahku. Menunggu kak Aray menjemputku.

"Tin..tin.."hingga sebuah klakson mengagetkanku.

"Ya ampun! Kakak mengagetkanku saja!"tegurku pada kak Aray.

"Maaf, ayo naik!"katanya. Akupun naik ke motornya.

*****

     Di tengah perjalanan, aku menyempatkan diri untuk mengobrol dengan kak aray.

"Kak, kenapa lama sekali menjemputku?"tanyaku.

"Maaf, kakak ada latihan futsal mendadak. Itu di luar rencana kakak hari ini,"jawabnya sambil mengeratkan kedua tanganku yang memeluk perutnya. Ahh kakakku ini memang sangat baik ^_^ ♥.

"Oh, kenapa tidak sms aku dulu? Kalau gitu kan aku bisa pulang naik taksi,"

"Seorang Aray tidak akan membiarkan perempuan apalagi adiknya pulang sendirian,"katanya di sela-sela suara angin yang berhembus kencang.

"Kakak ini.. selalu saja bertingkah manis, padahal kakak ini sering berganti-ganti pacar!"tukasku. Sedetik kemudian tawanya meledak.

"Dari mana kamu tau kalau kakak suka ganti-ganti pacar, hah?"tanyanya.

"Dari mas adri, teman kakak yang botak itu, dia kan sering main ke rumah,"

"Haha.. jangan kamu percaya sama omongannya! Itu semua tidak benar, kau harus percaya pada kakakmu ini!"

Semua pria kalau di bilang begitu pasti akan selalu mengelak -_-

*****

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.. please.. i need your vote and comment ^_^

10+votes for next chapter :) :)

#TBC

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Oct 26, 2013 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

Love SongWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu