Part 18: Sorry (2)

Start from the beginning
                                    

"hmm..."

"kau mau diobati di klinik?"

"tidak..aku tidak mau.." dia tersedu "maaf..aku tidak bisa menahannya"

"tidak apa-apa, kau boleh menangis" aku belai kepalanya "kita hentikan mobilnya dulu" aku berhenti di tepi sungai kecil lalu aku lepaskan sabuk pengamanku dan duduk menghadap Sungmin "kau sudah aman bersamaku" aku sentuh kedua pipinya.

"iya.." dia menangis dengan diam "aku sangat takut Kyu.."

"maafkan aku... harusnya aku bisa datang lebih cepat, ah...tidak, harusnya aku datang dan mengantarmu saat kau mau bertemu dengan si bajingan itu" dia memegang kedua tanganku dan airmatanya terus mengalir.

"kau sudah datang tepat waktu, aku senang aku menurutimu dan mengaktifkan gpsku, aku tak tahu bagaimana jadinya kalau kau tak datang, aku tidak mau.."

"sshh.." aku memeluknya "tidak apa-apa, aku sudah janji kan aku tidak akan biarkan dia menyentuhmu"

"tapi dia sudah menyentuhku, aku sudah kotor Kyu.." bagi seseorang yang tak pernah melakukan kontak fisik dengan orang lain seperti Sungmin kejadian itu pasti sangat mengerikan.

"tapi dia belum melakukannya padamu, kau tidak kotor Sungmin... kau masih sebersih saat aku bertemu denganmu" bagi seseorang yang tak pernah bercinta seperti Sungmin malam pertama pasti sangat berarti baginya. "aku tidak marah padamu, aku tidak membencimu.. kau masih sama bagiku, Sungmin yang aku temui dan yang sekarang" aku lepaskan pelukanku dan dia memandangku dengan mata yang berkaca-kaca karena airmata.

"aku belum ternoda?" dia bertanya dengan begitu polosnya membuatku ingin tertawa jika aku tidak teringat malam ini Sungmin sudah melalui hal yang berat.

"tidak.. kau masih sesuci bayi yang baru lahir"

"aissh.." dia tersenyum sambil menyeka airmatanya.

"hanya aku yang boleh mengambil malam pertamamu" aku berbisik di telinganya dan kulihat wajahnya memerah.

"kau ini.." dia mendorongku dan aku tersenyum.

"kau kuat sekali hm? kau sudah bisa tersenyum setelah baru saja melewati hal seperti itu, aku salut padamu, kau tidak merengek dan tidak marah-marah"

"karena kau bersamaku kan, aku merasa tenang saat kau ada bersamaku"

"baiklah..kalau begitu kita pergi ke klinik untuk mengobatimu?"

"ah...aku tidak mau, bagaimana kalau perawat bertanya nanti? Mereka akan mengira kau menghajarku, lihat pakaianmu.. serba hitam seperti anggota geng" aku terkekeh, "oh ya Kyu.. tadi.. sejenak aku melihatmu sangat menyeramkan, kau terlihat seperti mau membunuh Kim.. laki-laki brengsek itu, aku tidak pernah tahu kau bisa berkelahi seperti itu.." aku hanya tersenyum tanpa memandangnya "katakan padaku, selain kau ikut klub motor sport apa kau pernah melakukan hal berbahaya lainnya? Geng (sajaegi)?"

"tidak.. tapi hampir saja.. aku sering kumpul dengan murid dari sekolah lain, melihat mereka memalak dan menghajar orang, aku sempat merasa tertarik.. entah jiwa gelapku berpikir apa tapi aku merasa tertarik untuk melakukan hal yang sama, memalak bukan karena aku ingin uang mereka tapi karena aku ingin merasakan kesenangan menindas orang, aku sempat berpikir tertarik untuk masuk dunia gelap itu, ingin memukul dan menghajar seseorang tanpa perlu alasan, mungkin karena aku ingin melampiaskan kekesalanku akan keadaan keluargaku waktu itu, tapi kemudian aku bertemu Zhoumi dan dia mengenalkanku pada berbagai macam hal yang aku anggap sebagai permainan hiburan, aku jadi memiliki pengalihan perhatian pada hal lain yang aku ingin lakukan jadi aku tidak membuang waktu melihat orang berkelahi di jalanan"

"iya.. hampir saja, beruntung kau bertemu teman yang baik.. jadi pacar Jia benar-benar orang yang baik?"

"iya, dia baik.. walaupun dia juga yang mengajakku ke klub malam dan mengenalkanku pada dunia gemerlap malam tapi sejauh ini dia tak pernah melibatkan narkoba"

FriendsWhere stories live. Discover now