Chapter 2

6.9K 787 41
                                    

Taehyung benar-benar kesal malam ini. Yang ada dalam pikirannya hanyalah memberi pelajaran pada gadis yang ada di bawahnya ini agar jangan melakukan hal yang sama lagi.

''Aku sudah pernah bilang, kau hanya milikku.'' Taehyung memperdalam gigitannya pada leher Johana, dan gadis itu hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Kalau dia melanggar aturan Taehyung, maka habislah dia.

''Aku tidak suka mendengar teriakan saat aku minum.''

''Jangan pernah mencakar ataupun menarik rambut dan pakaianku, meskipun kau kesakitan.''

''Jangan protes.''

''Intinya, turuti semua perkataanku.''

Perintah Taehyung adalah hal yang mutlak. Sialnya, Johana lupa hal itu. Dia sendiri tidak menyangka kalau Taehyung akan datang saat itu. Ini hukuman. Dan Johana benci akan hal itu.

Jari-jari Johana terus menarik bedsheet putih yang membungkus kasur, membuatnya berantakan. Tubuh Johana bahkan sesekali menggelinjang karena tangan Taehyung yang menyentuh kepala hingga pahanya. Laki-laki ini gila.

Bagaimana bisa Johana terus menutup mulutnya ketika sentuhan aneh Taehyung menjelajahi tiap sudut tubuhnya-memberikan sensai aneh yang tidak Johana mengerti?

Johana terus memejamkan matanya dan menggigit bibirnya kuat-kuat, membuat bibir bawahnya luka. Johana baru saja melukai dirinya sendiri.

Taehyung mencium sesuatu. Darah. Darah Johana. Dengan cepat Taehyung melepaskan gigitannya dari perut Johana dan langsung menjilati darah yang mengalir dari bibir hingga dagu Johana.

''Kau melukai dirimu sendiri,'' komentar Taehyung yang terus meminum darah Johana.

''Itu karena kau.'' Johana memutar matanya jengah, berharap Taehyung sadar dan mengakhiri hukuman gila ini. Tapi sayangnya itu hanya sekedar harapan kosong Johana. Nyatanya, Taehyung justru menciumnya dan menggigit bibir bawahnya. Perih. Sangat perih.

Sesuatu dalam hati Taehyung terasa begitu aneh. Melihat Johana membuatnya merasa bersalah. Tapi dia tidak suka hal barusan. Johana hanya miliknya seorang, dan tidak ada yang boleh menyentuh apapun yang Taehyung miliki. Tapi rasa-rasanya, menyiksa Johana seperti ini adalah hal yang salah.

Entah apa yang Taehyung pikirkan, tapi kali ini Taehyung berhenti menggigit bibir Johana. Namun itu bukan berarti ciuman itu usai sampai di situ. Tentu saja tidak.

Bibir mereka masih menempel, tapi kali ini Johana menikmatinya. Gila memang, tapi gadis itu terbawa suasana. Ditambah dengan ciuman yang berkesan lembut tanpa tuntutan itu...

Johana tidak bisa menolaknya. Ini sial. Jelas-jelas Johana Go bukanlah tipe gadis yang suka bercumbu dengan laki-laki. Tapi rasanya kepribadian Johana berbalik begitu dia bersama dengan Taehyung.

***

Klan Jeon masih ada di kediaman Klan Kim. Kedua klan ini tengah mendiskusikan mengenai pen-sosialisasian. Dan kebetulan, anak mereka berada di usia yang cocok untuk pen-sosialisasian. Jungkook dari Klan Jeon, dan Taehyung dari Klan Kim.

Pensosialisasian adalah tahap untuk vampire di umur 17-19 tahun untuk memasuki dunia manusia. Kalau kata tetua, hal itu berguna untuk mengontrol hawa nafsu dari bangsa vampire. Masuk akal? Entahlah. Yang jelas itu adalah adat istiadat. Dan kali ini, Taehyung dan Jungkook harus mengikutinya.

Kali ini kedua laki-laki itu duduk di meja makan yang sama, saling berhadapan. Alih-alih akur, Taehyung dan Jungkook justru saling melempar tatapan tajam ke arah satu sama lain. Taehyung masih belum bisa menerima kalau laki-laki yang kemarin bersama dengan Johana adalah kaumnya, Vampire. Astaga. Astaga. Ini gila

ChaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang