01 Pertemuan

1.4K 90 11
                                    

Boby POV

Pagi yang sangat indah, benar-benar indah bagiku. Mataku bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik, Rumahnya yang tidak jauh dari rumahku. Justru malah kamarku dan kamarnya yang berhadapan pas. Mungkin dia tidak mengetahui keberadaanku yang memperhatikannya dari jauh.

Dia sangat sempurna bagiku, walaupun aku tau dia masih memiliki kekurangan, Tapi menurutku dia begitu sempurna sungguh indah ciptaan Tuhan.

Ya! aku baru pindah dari rumah baruku ini sekitar 2 hari yang lalu. Aku asli orang Bandung, Aku pindah karena papa aku sudah beralih menjadi dokter di rumah sakit Sekomi Medica, dulu papa aku memang seorang dokter, dokter di salah satu rumah sakit di Bandung.

Berhubung papa memiliki kemampuan yang lebih, jadi papa aku di pindah untuk bertugas di rumah sakit tersebut. Papa aku yang bernama Ghaida Farish, Mama Aku Melody Nurramdhani Laksani, Abang Aku Dhika Rizki Wiranto dan Aku sendiri Boby Chaesar Anordilo. Mamaku seorang guru baru di sekolah yang sama dengan sekolah baruku, Abangku seorang mahasiswa fakultas kedokteran di ternama di Jakarta.

Aku sangat bersyukur memiliki tetangga seperti gadis cantik itu, sangat bersyukur. Rumahnya yang lebih besar dari rumahku bahkan dari semua kompleks rumahnya yang terlihat mewah dan besar sendiri. Tapi aku tidak yakin dia seorang gadis yang baik, secara dia mempunyai kekayaan yang lebih, pasti dia gadis yang sombong! Itu menurutku.Tapi aku tidak seharusnya bilang seperti itu dulu sebelum aku mengenalnya terlebih dahulu.

Aku berharap dia gadis yang baik! Semoga saja. Semoga Tuhan bisa mengabulkan permintaanku ini untuk menjadi temannya. Oh ya hari ini, hari pertama aku sekolah di Jakarta, aku tak tau bagaimana suasana di sekolah baruku itu.

Apakah membosankan atau menyenangkan, aku tak tau itu,Ya walaupun waktu daftar udah tau gimana lingkungannya tapi aku belum tau suasananya. Kini aku melihatnnya lagi-lagi melihat gadis manis itu, yang keluar dari gerbang rumahnya dengan mengendarai mobil Mercy merahnya itu perlahan melewati rumahku dan perlahan mehilang jauh dari rumahnya dan rumahku.

Sedangkan aku? Aku sekolah dengan mengendarai Motor sportkku, aku lebih memilih Memakai motor dari pada mobil. Karena aku lebih suka motor, ya walaupun motor juga menyebabkan polusi udara. Ingin rasanya aku bisa melihat gadis cantik itu lagi lebih lama. Hmm bagaimana dengan sekolahku? Oh ya aku hampir lupa waktu untuk sekolah, Bisa-bisa aku terlambat padahal ini hari pertama aku masuk di sekolah baruku.

*****

Sekarang jalanan macat, kini Shania terjebak macat. Udah biasa bagi Shania merasakan jalanan macat di ibukota. Tapi tidak dengan Boby yang terjebak macet di pagi hari.

"Sial, pake macet segala bisa-bisa telat nih" Gerutu Boby dibalik helm hitamnya yang tertutupi wajahnya dengan rapat.

Tak sengaja Boby menabrak bagian belakang mobil orang lain yang gak dia tau milik siapa. 'Mati gue, duh gue gak sengaja. Tapi gimana kalo dia marah-marah sama gue, panggil polisi? Kan gawat!!!' Batinnya

Sang pemilik mobil pun bergegas keluar dari mobilnya itu.

'Deg

Boby melihat pemilik mobil itu ternyata seorang gadis cantik bertumbuh jangkung yang tadi pagi dia lihat sebagai tetangganya itu. Boby segera turun meminta maaf kepadanya.

"Sorry Aku gak sengaja, Aku minta maaf ya jangan laporin aku ke polisi. aku bakal tanggung jawab kok bener deh" Ucap Boby sambil mengangkat dua jari seperti membentuk huruf V, taku-takut si gadis itu marah padanya.

"It's okey, gapapa cuma lecet sedikit doang. Lagian kamu bilang gak sengaja kan, gak usah tanggung jawab biar aku sendiri yang ngurusin ini" Jawab si gadis itu dengan jelas yang ternyata Shania.

What Can I Do For Someone?Where stories live. Discover now