"Trus?"
"Rossi buat peraturan itu deh. Gak boleh pacaran. Harus fokus dulu sama balapan."
Dahi gue berkerut, "Tapi lo pacaran juga kan, sama Camila??"
Migno naikin kedua alisnya. Dia pun menghela napas sambil terus merhatiin jalur balapan.
"Ya kita semua pada sembunyi-sembunyi pacarannya. Lo kira Nicolo langsung putusin ceweknya?" dia menggeleng, "Malah tetep pacaran sampe sekarang. Behind the wall tapi ..."
"Semuanya?" tanya gue, agak shock gitu rasanya.
Migno ngangguk. "Cuma Luca aja sih yang enggak. Tapi sekarang kan udah, sama elo."
"Trus, si cempreng Silvia itu ... ?"
"Lo kira mereka pacaran?" Migno terkekeh, "Silvia aja yang terlalu lebay ngedeketin Luca. Menurut gue, Luca bahagia banget semenjak ketemu lo."
"Jadi yaa ... gak percuma juga sih jadian sama Luca nya." lanjutnya.
"Hati-hati aja lah. Jangan sampe ketauan Vale. Ntar semuanya bisa berabe."
"Emangnya udah berapa lama kayak gitu?"
"Mm ... 2 tahunan?!"
Kepala gue manggut-manggut.
"Tapi dari feeling gue sih, kayaknya kalian gak akan ketahuan deh." katanya sambil ngelirik gue, "Secara lo kan kesini cuma liburan doang, ya kan? Vale gak akan curiga lah .."
Gue cuma bisa diem, mencerna semua yang Migno bilang.
"Tapi gue yakin kok, lo bisa langgeng sama Luca." katanya, "Asal jangan ketahuan Vale aja. Apalagi disaat-saat Luca sibuk latihan begini."
"Bentar deh," sergah gue, "Dasar lo ngasih tau ini ke gue, cuma itu doang? Buat peringatin gue?"
"Eh, gue baru aja jadian dua-tiga hari yang lalu sama Luca! Baru aja. Dan lo baru ngasih tau gue sekarang??"
Migno natap gue dengan yakinnya.
"Kenapa gak lo peringatin gue dari dulu aja? Dari pertama kali gue dateng jenguk lo dan ..."
Pfft ...
Rasanya langsung jatoh ke jamban eh.
"Gue kan belom ngerasain semuanya .." gumam gue langsung lesu.
Migno ikutan menghela napasnya. "Gue sering dengerin Cam cerita tentang lo. Dan gue sering dengerin Luca cerita tentang dirinya."
So ... ?
"Gue yakin lo belum tau semua tentang Luca kan? Apalagi masa lalunya."
Gue melongo. Masa lalunya?
"Asal lo tau aja ya Bel, bukannya gue mau comblangin ato apa nih ya," katanya lagi.
"Gue tau selama libur 3 hari kemarin Luca ngajak lo jalan dan kalian jadian."
"Dia pasti ngajak lo tiduran di bukit sambil mandangin bintang. Ke pasar malem. Bianglala. Permen kapas."
"Dan lo udah ketemu sama Luke juga, kan?"
Yeah ... "Trus, kenapa? Apa itu semua ada hubungannya sama masa lalunya?"
...
➖➖➖
Gue berdiri di paddock area dengan tegapnya. Dari sini bisa kelihatan Luca udah memelankan laju motornya -entah dia ngeliat gue ato enggak.
Tapi ternyata, setelah sekitar sampai beberapa meter di depan gue, dia buka kaca helmnya trus keliatan kaget gitu ngeliat gue berdiri disini.
Motornya pun berhenti tepat disamping gue. Kita saling tatapan bentar, dan langsung gue peluk erat Luca yang masih duduk diatas motornya. Dia ngelus-ngelus punggung dan kepala gue seperti biasa.
YOU ARE READING
Amnesia
Teen FictionGue jatuh cinta sama Luca, adik tiri pria yang gue idolakan. Dia ngajarin gue banyak hal yang gak pernah gue pelajari sebelumnya. Dan disaat akan menjalin hubungan serius dengannya, ada beberapa hal yang meresahkan gue. Peraturan, Rossi, Silvia, dan...
• || Part 11 || •
Start from the beginning
