Perkenalan

9.1K 415 16
                                    

Menjadi perantau dari Bandung ke Ibukota Jakarta sejak SMA membuat Boby menjadi sosok yang mandiri. Bahkan demi mencukupi uang jajannya, terkadang Boby mencari kerja part-time di Cafe atau mengikuti kompetisi dance bersama teman-temannya.

Kini Boby yang sudah berumur 20 tahun sudah mampu membiayai kehidupannya sendiri. Ibunya membuka usaha rumah makan di Bandung. Sedang Ayahnya sudah meninggal dan Kakaknya sudah memiliki keluarga kecilnya sendiri.

Siang ini, sepulang kuliah, Boby memiliki janji dengan sahabatnya, Ibam. Mereka sudah sangat dekat sejak masa MBS kampus dan ditambah lagi Ibam adalah orang asli Jakarta yang kembali mempertemukan Boby dengan dunia dance.

"Bam, sorry telat. Tadi gue ngurus administrasi dulu," Ucap Boby yang baru saja datang dan langsung duduk di kursi depan Ibam

"Gapapa, Bob. Santai aja. Gue juga baru sampe kok," Ucapnya sambil melihat daftar menu

"Eh, Bam. Tolong pesenin fanta float ya. Gue mau ke toilet dulu sebentar." Pamit Boby yang dijawab anggukan singkat oleh Ibam

Setelah memesan beberapa menu, sesekali mata Ibam melirik ke arah pintu masuk untuk mencari satu orang teman yang masih ia tunggu.

Tak lama...

"Hai, Bam." Sapa seorang wanita cantik berperawakan tinggi, kurus, kulit putih bersih, dengan rambut panjang hitam digerai dan chocochips di dekat dagu yang membuatnya terlihat manis

"Hai, Shania. Duduk aja duduk. Pesen yang banyak, Shan, pesen." Tawar Ibam yang langsung memberikan buku menu ke arah Shania yang duduk di depannya

"Sombong banget ya yang baru pulang liburan dari Hongkong hari gini baru ngajak ketemuan.." Cibir Shania tak serius

"Hahaha. Sorry deh. Lagian gue gak liburan kok, gue cuma kompetisi aja. Lagian lu gue ajak kesana gak mau,"

"Ya iyalah. Gue kan masih ada kontrak sama Idol Group. Terus masa iya perginya sama cowok? Sama lo pula. Emang gak ada yang lain apa?" Ucap Shania lalu terkekeh ringan setelah mendapat jitakan dari Ibam

Dari jarak tak terlalu jauh, Boby melihat Ibam yang sedang mengobrol dengan seorang wanita yang sayangnya Boby hanya bisa melihat bagian belakang tubuhnya saja.

"Pacarnya Ibam atau siapa ya? Kalau pacar...mending gue balik deh. Ogah banget jadi nyamuk," Batin Boby di tengah langkahnya

"Nah, Shan. Kenalin, ini Boby, sohib gue." Ucap Ibam saat Boby sudah berada di samping meja

"Boby," Ucapnya sambil tersenyum lalu mengulurkan tangan yang juga disambut ramah oleh wanita di depannya

"Shania,"

Setelah melepas jabat tangan, Boby memilih untuk duduk di sebelah Ibam karena meja di Cafe tersebut berbentuk lingkaran.

"Dancer juga?" Tanya Shania pada Boby

"Ah, enggak. Bukan." Jawabnya cepat

"Halah, bohong banget. Jelas-jelas gue ke Hongkong buat gantiin posisi lu yang tiba-tiba harus balik ke Bandu,- Aw!" Potong Ibam yang berganti suara ringisan karena Boby menginjak kakinya agak kencang

"Apaan sih lu?" Desis Ibam kesal yang tak ditanggapi Boby. Ia hanya tetap mempertahan kan senyum ramahnya pada Shania.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Percakapan lebih didominasi oleh Ibam dan Shania yang membahas tentang banyak hal. Kayaknya mereka udah deket banget, batin Boby menerka-nerka.

You Are Like A Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang