Part 15: Boyfriend

Mulai dari awal
                                    

Tidak Kyuhyun pandang aku. Aku pegang kedua pipinya dan dia memandangku. Aku berlutut mendekat padanya. Wajah kami berhadapan.

"jangan..." ucap Kyuhyun.

"jangan? jangan apa?" aku tak sedikitpun berpaling darinya. Aku menatap langsung ke matanya.

Kyuhyun melepas tanganku dari kedua pipinya lalu menarikku dan memegang kepalaku, dengan gerakan yang begitu cepat hingga aku tak bisa bereaksi. Bibir kami sudah terhubung lagi. Aku merasakan tanganku di dada Kyuhyun, debaran jantungnya begitu cepat. Bibirku menempel bibir Kyuhyun, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak pernah berciuman. Bibir Kyuhyun bergerak membelai bibirku dan aku hanya mengikuti gerakannya seirama dengan bibirnya, dadaku berdetak cepat dan aku takut jika jantungku memompa darah terlalu cepat aku bisa terkena serangan jantung mendadak. Tapi debaran dada dengan denyutan jantung cepat ini bukanlah kelainan medis atau suatu jenis penyakit jantung, ini adalah reaksi akibat ciuman Kyuhyun, ini yang disebut hormon endorfin, karena aku merasa bahagia.

Kyuhyun meremas rambutku dan mengencangkan pegangannya pada kepalaku dengan menggerakan posisi kepalanya kesisi yang berbeda, aku hanya bisa mengikuti gerakan bibirnya. Apakah ciuman memang rasanya manis? Atau Kyuhyun baru saja minum dan makan sesuatu yang manis saat makan siang tadi? Aku tidak melihat menu makan siang Kyuhyun tadi karena aku tidak berani menatapnya.

"aahh..." Kyuhyun mengerang mendongakkan kepala dan melepaskan kepalaku dengan dadanya kembang kempis bernafas dengan berat. Aku juga menarik nafas karena aku kehabisan oksigen, "bagaimana bisa aku menikmati mencium laki-laki?" dia masih mendongak. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. "ini benar-benar... gila" aku takut jika dia menyesal.

"Kyuhyun.."

"aku tak pernah merasa sesenang ini saat mencium seseorang, bahkan perempuan-perempuan yang pernah kucium sebelumnya" akhirnya dia memandangku dan sambil tersenyum, membuatku ikut tersenyum. Dia memegang kedua pipiku "apa kau mau mencoba menjalani hubungan ini denganku?"

Aku? Apakah aku mau? Berpacaran dengan sesama laki-laki? Tapi aku memang menyukai Kyuhyun, aku sudah mengerti keadaanku. Iya, aku mau... aku mau menjalani hubungan ini "tapi.." orang-orang pasti akan memandang aneh pada kami.

"aku tahu, kita tidak perlu mengatakan pada orang lain, kita akan simpan untuk diri kita sendiri, hm?" Kyuhyun memandangku dengan penuh harap.

Iya, tak perlu orang lain tahu. Aku mengangguk. Aku tersenyum. Kyuhyun menarikku dan memelukku.

"Sungmin... aku senang sekali kau tahu? Aku takut kau marah karena kejadian kemarin dan aku sudah bersiap-siap untuk mengubur pikiran ini dalam-dalam jika tadi pagi kau marah padaku saat kita bertemu di sekolah"

"pikiran ini? Apa kau berpikir tentang ini sebelumnya?" aku melepas pelukan Kyuhyun dan menghadapnya dengan posisi masih duduk di karpet di depannya.

"tentu saja Sungmin, hal seperti ini tidak akan terjadi dalam semalam... aku sudah memikirkannya selama beberapa waktu belakangan ini, kau membuatku tak bisa tidur dengan tenang, bagaimana bisa kau buat aku seperti ini huh?" dia menatapku dan aku benar-benar malu mendengarnya "ow..ow..ow.. tidak.. jangan jawab dengan pipi memerah seperti ini" dia mencubit kedua pipiku. Aku benar-benar bahagia saat ini.

"aku tidak tahu..." aku lepas cubitannya "apa kau jatuh cinta padaku?" aku bertanya begitu saja tanpa berpikir akan apa yang aku ucapkan, Kyuhyun tiba-tiba hilang senyum. Cinta. Kyuhyun bilang dia tidak tahu perasaan apa yang dia rasakan, cinta ataukah apa? Apa bisa laki-laki jatuh cinta pada laki-laki? Tapi apa yang aku rasakan pada Kyuhyun jelas lebih dari sekedar suka pada teman, aku mencintai dia. Jika Kyuhyun belum bisa memahami perasaannya itu tidak masalah.

FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang