It's us • [ a.f.i ]

1

Aku baru saja pindah dari indonesia ke negeri kangguru ini, yap australia.
Saat ini aku sedang melanjutkan studi ku di suatu universitas besar di negeri ini.
Sudah seminggu aku berada di australia, aku hanya memiliki beberapa teman dekat, itupun hanya kudapat di sekolah.

Untuk tempat tinggal, mamaku menyewa apartemen untukku sendiri, letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah.
Iya, aku tidak bersama siapapun disini, hanya diriku. Mama memang tidak bisa ikut tinggal disini denganku karena kerjaan kantornya yang menumpuk, bahkan ia seringkali sengaja meninggalkanku sendirian, dengan alasan agar aku bisa hidup mandiri mengurus segalanya sendiri.

Pagi ini, entah hari keberapa aku belajar di universitas besar ini. Seperti biasanya, saat istirahat aku lebih suka pergi ke taman belakang sekolah dan menyendiri, tapi terkadang beberapa teman dekatku menemaniku disana.

Kali ini, saat aku sedang makan snack-ku dan duduk-duduk santai, ada seseorang yang bicara kepadaku. Suaranya datang dari belakangku. Aku sama sekali tidak mengenali suaranya.

"M-mm... Hi , can i sit with u ?" terdengar seperti suara laki-laki dengan aksen australia yang tebal.

Memang, kursi yang kududuki saat ini adalah kursi taman yang tidak hanya untuk diduduki oleh 1 orang, tapi bisa muat untuk 2-3 orang.

"Hm, okay. Just sit" ,aku menjawab suara itu.

Lalu aku mendapati seorang laki-laki duduk disampingku. Dgn kaos putih,kemeja hitam polos yang diikat di pinggang, celana jeans yang sedikit skinny/ketat, dan sepatu boot hitam, he looks good tho.

Setelah beberapa detik tidak ada suara apapun diantara kami berdua, akhirnya laki-laki ini memecah keheningan diantara kami ,

"Hey, can i know your name? What is your name ?" ,senyumnya begitu manis dengan lesung pipi yang dimilikinya.

"Well, my name is (y/n). what's your name?" ,aku membalas senyumannya.

"Beautiful name. I'm Ashton."

Seterusnya, kami berkenalan, saling bertanya satu sama lain, dan... dia orang yang sangat asik , Ashton sangat menghargai perempuan , menurutku.