"Wah Seulgi-ah tumben sekali kau pakai rok" tambah Sehun sembari mengeluarkan senyum jailnya memperhatikan Seulgi

"Wae? Apa aku terlalu cantik memakai rok?" Tanya Seulgi asal

"Heih, sejak kapan kau sepercaya diri itu nona Kim?" Sungut Wendy

"Hanya memastikan" jawab Seulgi sekenanya

"Ohya Jong In-ah, kau sudah sehat?" Tanya Wendy lagi

"Eoh. Aku sudah baik baik saja wendy-ah" jawab namja itu

"Syukurlah. Kukira sahabatku akan mati hanya karna yeoja tak punya hati" sahut Sehun

"Nona Son bisakah kau menghilangkan  makhluk disampingmu itu? Sebelum aku yang menghilangkannya dari dunia ini" ujar Seulgi bengis

" Oh ya tuhan, kejam sekali yeoja ini. Honey, kau jangan berteman dengannya lagi atau kau akan tertular kejam sepertinya" ujar Sehun sambil berakting berbisik pada Wendy tapi dengan suara yang masih bisa didengar Seulgi

"Aku akan membunuhmu lain kali, kajja Seungwan-ah" sahut Seugi sambil berusaha menarik Wendy dari rangkulan Sehun

"Ya! Kau selalu saja merebutnya! Dia itu yeoja Chinguku!" Sungut Sehun karna hampir keseluruhan moment nya dengan Wendy pasti akan selalu diganggu Seulgi

"Tanyakan pada yeojachingumu, dia itu mencintaiku" balas Seulgi

"Ya! Wendy-ah! Kau akan memilihku kan?" Tanya Sehun

"Ya Son Seungwan! Aku sudah mengenalmu lebih dari setengah umurmu" Seulgi tak mau kalah

Wendy yang dilema hanya memandang ke arah Seulgi dan Sehun bergantian.

"Aku mencintai Sehun tapi aku akan memilihmu" balas Wendy sambil menunjuk Sehun- Seulgi berurutan

"Secara tak langsung aku menang. Uri kanda" Seulgi langsung menarik Wendy untuk melenggang dari hadapan kedua namja itu tapi dengan cepat pinggulnya ditarik dari belakang

"Ya!" Pekik Seulgi. Siapa lagi pelakunya jika bukan Suaminya kan?

"Nona Kim kau mengabaikan ku sejak tadi dan sekarang mau pergi begitu saja?" Seringai Jong In kembali tercetak sempurna dibibirnya. Oh tuhan, Seulgi benci seringai itu.

"Keureom mwo?" Pandang sengit Seulgi

"Mana ucapan selamat pagi untukku?"

"Selam..."

Dan ucapan Seulgi tertahan karna Jong In telah kembali meraup bibir milik yeoja didepannya ini, sedikit menyesapnya cukup lama dan kemudian melepaskannya.

Setelah agak sadar dengan keadaan, Seulgi langsung menginjak kaki Jong In dan kembali melenggang dengan mengait Wendy yang tadinya hanya bengong melihat mereka - Jong In dan Seulgi-. Sama halnya seperti Sehun. Menghiraukan Jong In yang mengaduh kesakitan.

"Selamat pagi tuan Kim" kata Seulgi yang sudah hampir jauh dari posisi Jong In dan Sehun, tapi masih bisa terdengar oleh Jong In

"Selamat pagi juga nona Kim" balas Jong In namun dengan nada pelan sambil melihat punggung kedua yeoja disana yang mulai menghilang ditelan lorong Kampus.

"Cukup terpesonanya Kai. Kajja" sahut Sehun menarik kerah Jong In yang masih sibuk memperhatikan Seulgi

.

.

.

***

"Ada apa itu?" Tanya Wendy yang kini sekitar 1 meter didepan mereka terdapat banyak kerumunan yang didominasi oleh yeoja yeoja

My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang