Pertemuan

2.4K 134 11
                                    

~~~~★☆★☆★☆★☆★~~~~

Author POV

Dihari yang cerah itu terlihat matahari sangat ingin menampakan dirinya dilangit kampus itu. Matahari yang cerah dan terik itu menambah hawa panasnya. Membuat siapa saja yang ada dibawahnya merasakan teriknya cahayanya yang mampu membuat dahaga siapa saja yang ada dibawahnya.

Terlihat seorang pemuda yang sedang berlari menuju ujung kampus, menelusuri lorong yang sepi itu. Lorong yang cukup terik seakan lorong itu tempat pemanggang alami yang selalu disinari Matahari. Dia terus berlari tak lupa sesekali dia melirik jam tangannya seakan dia sedang bertempur dengan waktu. Pemuda itu berlari menuju lorong Perpustakaan yang lama, Perpustakaan yang jarang sekali dijamah oleh para mahasiswa/siswi kampus tersebut. Dikarenakan letaknya yang cukup jauh dari aktivitas kampus yang membuat Perpustakaan itu jarang sekali didatangi sehingga kampus mendirikan perpustakaan baru yang lebih modern dan berletak strategis. Selalu menjadi tempat nongkrong para mahasiswa kampus karena tempatnya bersebelahan juga dengan cafetarian kampus.

Pemuda itu terus berlari sampai tak menyadari ada seseorang yang menghalangin jalannya sehingga tabrakan tak terelakan.

~~~★★★☆☆☆~~~★☆~~~

Steven POV

Akh.... tidak aku... telat pastu Jane ngambek lagi ini hadeh...

"FUH...FUH..." mengelap kringat yang ada di jidatku. Tak lupa sekali lagi aku melirik jam.

Aku.. sudah telat dari waktu janjiku dengan Jane bahaya ini kalou udah ngambek susah untuk dibujuk. Gawat ini gara gara gurunya menambahkan jam seenaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
BRUKH.....!! KREEK...!!
.
.
.
.
.

"Aduh..." aku mengusap ngusap bokongku yang sedikit nyeri akibat tetabrak tembok...!!

"Apa kau tak apa apa??" Ucap seseorang heh...!! Bukan tembok !!

Aku menengok keasal suara tadi. Terlihat seseorang berbadan tinggi nantampan berambut coklat kehitam hitaman dan terdapat bulu bulu halus diwajahnya yang membuat nya terlihat Manly... WAW..!! Matanya yang hitam nantajam seperti burung elang. Wajahnya yang tegas nankokoh terpahat alami seperti patung patung dewa mitos Yunani kuno.

Aku terdiam sejenak mandangi indahnya karya tuhan itu. Sehingga melupakan apa yang harus kulakukan.

.
.

.
.

"Hey.. kau baik baik saja?" Ucap nya sekali lagi membuyarkan lamunanku.

"Ah.. itu..." aku menjadi malu karena tertangkap basah memandanginya. Aku mengalihkan pandanganku dan... Akh... Sh*t.... -.- Kacamata ku..

Aku mengambil kacamataku yang sedikit patah dibagian sisi kanan nya dan retak.

"Aw..." gumaku, aku terkena bagian tajam dari kacamataku yang patah itu. Membuat jari telunjuk kananku mengeluarkan cairan merah kental.

Tiba tiba saja lengan kokoh menggapai tangan ku yang berdarah. Aku memandangi asal lengan kokoh itu ternyata itu lengan pria tampan itu. Dia terfokus melihat jariku yang berdarah. Terlihat matanya yang berubah menjadi sedikit lebih gelap dan berwarna merah.heh...!!! Merah..!

Dia melumat jaruku yang berdarah itu. Membuatku tersentak seketika saat menyadari dia menghisap darahku.

Aku menarik tangan ku. Dan lekas memakai kacamataku yang retak itu. Lalu berlari lagi ketempat tujuanku tampa menoleh maupun mengucapkan maaf.

I DON'T NEED MY DADY [BXB]Where stories live. Discover now