matchmaking or love

28 0 0
                                    

Aku dan justin kini sedang dipesawat, menuju florida tempat honeymoon kami. Kubuka ponselku, yaa banyak sekali pesan dan telvon dari greys.
‘apa yg kau lakukan dengan justin?’. ‘aku harap semua berita dimedia itu bohong’. ‘aku masih mencintaimu’. ‘bilang kepadaku jika ini hanya mimpi’. ‘sayang..’. ‘apa yg harus kuperbuat?’. ‘cha, jika itu kebahagianmu, maka berbahagialah’. ‘cha, salah apa aku sama kamu?sampe kamu giniin aku’. ‘aku gak sanggup cha’. Dan beberapa pesan lain membuatku menitikkan air mata, justin melihatku dan “kamu kenapa?”-katanya. Aku menghiraukan justin, mencoba menelvon greys dan nomornya sudah tidak aktif.
Singkat cerita setelah sampai divillaaku langsung masuk kamr dan tidur, menghiraukan justin dan barang2ku.
Pagiini aku terbangun karna seseorang memainkan poniku “greys?”-igoku dgn tanpa membuka mata, kugantungkan tanganku kelehernya mencoba menghirup aroma tubuhnya dan ‘uh..kobeda?’-kataku dalam hati dan membuka mata. “justin?”-kataku lagi. Justin hanya tersenyum. Indah, tapi masih indahan senyum grey. ‘ngapain kaa….’-saat aku ingin melanjutkan ucapanku, aku teringat kalau dia itu sekarang suamiku. ‘uhh…’-desahku.
Justin: kenapa? Aku ga ngapa2in ko.
‘ngapa2in juga gapapa, kan kamu suami aku’-dustaku jijik.
Justin: seriusss?? Kamu udah nerima aku?.... tulus?
‘iyya c:’-sumpah kalini aku bener2 pengen muntah. Justin mengecuuup keningku, okey aku pasrah. ‘justin?’-panggilku. ‘yeah honey?’. ‘kamu kok bangunnya cepat bgt si… gatakut nyangkut dimimpi aku?’-gombalku. Justin skut, ia hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan ‘kamu lapar ga? Sarapan yuk, aku bikinin roti selai yah’-katanya.
‘justy… aku gamau roti selai.. aku maunya bubur’-manjaku. ‘iyaudahdeh, aku bikinin bubur ya..’-katanya. ‘iyya sayang’-kataku. Dia bangun dari tempat tidur, menuju dapur dan aku berlari kekamar mandi ingin melepehkan semua yang aku katakan tadi, sekalian mandi.
Aku keluar dari kamar mandi dengan kimono ku. Kucium bau tak sedap dari dapur, dan ewh itu dari masakan yg dibuat justin. ‘justiinn.. kamu masak apa si.. baunya gaenak banget’-ketusku. ‘aku bikinin kamu bubur ini, maav biar aku buat ulang ya’-katanya dengan mimik sedih dan rambut berantakan. Amsyong.. biarpun bgitu ia masih tetap kelihatan tampan. ‘tak usah.. biaraku buat sendiri’-sinisku. ‘aku b….’. “diam..”-potongku nada membentak.
Aku mulai mempersiapkan bahan2nya. aku teringat kata2 angel tentang justin itu tidak suka dibentak, dia akan sedih jika dbentak, apalagi dengan org yg ia sayang. Sayang?tunggu, dia sayang denganku? Sungguh? Kobisa?. Aku tak ingin mengecewakannya. Ku cari sosok justin dan dia masih diam mematung ditempatnta dengan wajahnya frustasi, bibir yg hampir membentuk huruf n dan rambut yg berantakan. Aku tersenyum kearahnya membereskan rambutnya, kubuat senyuman dibibirnya hingga menjadi huruf u dan “justin.. kamu nagapain diem aja disini? Sudah sana kamu mandi, lalu kita makan bareng”-senyumku diakhir. ‘aku bantuin kamu ya’-katanya. Aku teringat taylor dia bilang obat agar justin itu tenang itu sebuah ciuman. Aku menatap matanya, menggantungkan tanganku dilehernya, menjinjitsedikirt dan ^kissing^ pun terjadi.
Singkat cerita dia bilang bubur bikinan aku enak, ya jelaslah. Buburkan makanan favorite ku. Pagi, siang dan sore kuhabiskan bersamanya. Sore hari kami main dipantai. Tertawa, menari, kejar2an, bermain dan dia juga menyanyikan lagu untukku. One less lonely girl, believe, never let you go dan beberapa lagu yg kutaktau judulnya.
Skip-
Hari demi hari aku makin dekat dengan justin, tapi walaupun kita makin dekat dan menyadari status kita sbg suami-istri, kita belum pernah melakukan sex.
Malam ini aku menyuruh justin tidur duluan, dia minta dikelonin dan akhirnya aku ngelonin dia dengan mengelus2 kepalanya. Setelah ia tertidur aku pergi kebalkon kamar villa ini. Aku termenung dikeheningan malam, yaa ingin memastikan apakah aku telah jatuh hati pada justin? ‘Ahh.. tapi masa cepet banget’-batinku terus bertanya2. Aku membayangkan justin ada dihadapanku sekarang, menyanyikan melodi2 yg romantis. Waitwait… melodi2 romantis? Aku teringat greyson, ya greyson michael chance. waktu SMA dia nyatain perasaannya ke aku didepan anak2 pas lagi ada pentas seni disekolah, dia tampil dengan lagunya daaan nyuruh aku maju, aku kira adapa ternyata.. oh my god… dia romantis banget. Greys adalah laki2 yg famous disekolah, banyak cewe2 yg ngejar2 dia. Apalagi karirnya, ia terkenal sejak SMP. Aku? aku dan gengku juga famous sih, tapi gak sefamous geng greys.
Backstory- teringat greys tak terasa air mataku jatuh tapi aku tersenyum, seseorang memelukku dari belakang menaruh kepalanya dibahuku ‘ko belum tidur sayang?’-katanya. Aku berbalik ‘aku belum ngantuk jay’-kataku. ‘kamu nangis?’-katanya dengan mata yg membesar. ‘ha?’-lirihku, aku mengangkat tangankku, saat ingin menghapus air maata itu justin menahan tanganku dan mengahapus air mataku dengan tangannya. ‘tugas suami menghapus air mata istri c:’-katanya. ‘thanks ya jay’-senyumku diakhir. Justin memelukku ‘urwel shaw, kamu kenapa nangis?-tanyanya. ‘gapapa, aku juga gatau kalo aku nangis, yang aku tau tadi aku lagi diam dibalkon mastiin kalo aku….’
‘kamu apa?’
‘aku udah bisa nerima kamu jadi…’
‘jadi apa?’-godanya.
‘ihhh, tau ah.’-wajahku memerah, lalu aku meninggalkannya dibalkon, tiba2 dia menggendongku dari belakang, ya tangan kirinya dilekuk leherku dan tangan kanannya dilekuk dengkulku.
Skip-
Siang ini aku memakai bikini dan sedang menonton tv dikamar. Justin datang dengan iphonenyaditangannya. Iphone? Oiya, aku belum mengecek iphoneku smenjak nomor greys tidak aktif. Aku beranjak dari sofa kamar, menuju sebuah laci tempat dimana kulempar iphoneku, sial.. iphoneku mati dan kuputuskan untuk mengeccasnya. Seseorang memelukku dari belakang, itu justin. Aku tau itu..
‘jay..aku..’-kataku terpotong saat dia mencium leherku. ‘uh…’-desahku. ‘sial.
^sensor^
Aku menelvon greys saat justin sedang dikamar mandi. Aku menghubungi rumah greys, ya karna nomor. Menunggu 2x tuutt..tutt..
“ha…hallo?”-awalku.
‘ia, ini siapa ya?’-suara anakkecil dari ujung telvon terdengar.
“umm.. ini a..aku chairi, ini siapa ya?greysonnya ada?”-kikukkku.
‘ouh, papa greyson… ia ada, bentar ya aku panggilin’-sambil meninggalkan telvon.
“papa greys? Maksudnya?”-lirihku terus membatin.
Terdengar suara laki2 berat dari ujung telvon dan aku tau itu greys.
‘hallo cha?’
“ia, ha..hallo”
‘adapa?’
“nmr hpkamu ga aaktif?”
‘oiya, umm bisa tidak kita bicara langsung saja? Kamu lg dmna?’
“a..aku diflorida”
‘kapan pulang?’
“umm, secepatnya aku akan meminta pulang pada justin”
Hening sebentar samapai aku mecahkannya ‘hallo?greys? masih disanakan?’ ada kegembiraan tersendiri saat menyebut namanya.
‘ah?ouh, iyya2. Yaudah nanti kalo udah pulang telvon kesini ya..’
“sipp”- tututut

Bersambung

NEXT

BHAY :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matchking Or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang