Best Luck!

12.3K 555 55
                                    

Hermione Granger bersumpah jika dia memiliki penyakit jantung pasti sudah meninggal dan masuk neraka saat ini. Namun saat ini, dia terkapar di ranjang, di samping Draco Malfoy.

Ya. Dengan tubuh telanjang dan di penuhi dengan tanda merah di sana-sani di seluruh tubuhnya. Membuat dia ingin mati saja.

Hermione menatap pria yang tidur begitu nyenyak di sampingnya, rambut pirang miliknya sudah tidak tertata rapi-berantakan, bibir bawahnya lecek begitu juga dengan lehernya yang memiliki tanda merah. Turun lebih bawah, Hermione melihat dada bidangnya tergores yang dia yakin berasal dari kuku panjangnya.

Hermione yakin, mereka berdua sudah melakukan Itu.

"Tujuh ronde. Kau sangat bergairah semalam." Draco Malfoy tersenyum, lebih tepatnya menyeringai. "Granger, ayo kita berhubungan seks lagi? Aku tidak pernah merasakan seks yang begitu menakjubkan." Seringainya semakin lebar.

"Aku tidak habis pikir, kenapa Weaslbe selingkuh darimu?"

Hermione Granger memerah-merah karena malu atau memerah karena marah. Dia tidak pernah terang-terangan mendapat pujian yang baik soal seks, apalagi dari Ron. Sejujurnya bercinta dengan Ron sangat membosankan tidak ada tantangan sama sekali. Setiap kali Ron mendapat orgasme nya sendiri, dia langsung berhenti tanpa peduli dengan Hermione. Nah, sekarang siapa yang membosankan dalam hubungan mereka?

Dengan Draco Malfoy? Hermione sendiri tidak sadar sudah melakukan lebih dari tujuh ronde.

"Malfoy ... ?" Hermione menatap tajam pada sepasang mata biru platina yang sekarang sudah duduk di hadapannya. "Baik, ayo kita tidur lebih sering lagi asal kau mau membantuku balas dendam!"

Ini sangat menarik bagi Draco Malfoy. Menguntungkan lebih dari apapun! Ia dapat menikmati seks terbaik dalam hidupnya Setiap waktu dengan Hermione Granger, penyihir cantik, di hormati, pintar dan luar biasa di ranjang. Tapi ada satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan, dia dapat menghancurkan si rambut merah beserta keluarganya.

Benar-benar rencana yang sempurna dan Menguntungkan.

"Malfoy ... ?" Panggilan namanya membuat Draco kembali ke dunia sekarang. Di liriknya wanita yang seksi-setengah tertutup selimut bagian bawahnya.

"Dengan senang hati, Granger. Aku akan membantumu." Senyum tipis terlihat di wajah runcingnya.

"Kalau begitu aku minta jatahku sekarang?" Draco berdiri di depan Hermione tanpa terganggu sedikit pun dengan ketelanjangannya.

"Jatah?" Jangan di tanya seperti Apa wajah Hermione Granger sekarang? Sangat menggelikan.

"Bercinta. Aku ingin di kamar mandi."

/

Ginny Potter merasa tidak baik dalam seminggu ini. Kepalanya seperti terpasang beban berat yang mencapi lima kilo lebih, badannya sangat lemah. Namun yang menjadi penyebab utamanya adalah menghilangnya sahabat sekaligus kakak perempuannya, Hermione Jean Granger, seminggu ini.

Ginny tau, penyebab semua ini adalah kakaknya yang begitu bodoh-bukan bodoh lagi melainkan tolol. Menghianati wanita yang menurut sebuah polling di kalangan penyihir, Hermione sebagai wanita sempurna yang di inginkan menjadi seorang istri. Dia tidak tahu apa yang dicari kakaknya dari Lavender Brow-penyihir berotak udang.

Dan sekarang di tempat tidur besarnya, Ginny merutuki pilihan kakaknya terhadap wanita. Sekaligus cemas dimana Hermione sekarang.

"Masih memikirkan Hermione?" Tanya Harry Potter dari ambang pintu kamar mandi. Rambutnya yang basah dan bertelanjang dada membuat Ginny memerah.

"Hermione sudah memberiku kabar dan di bilang dia baik-baik saja."

"Potter!!!" Desis Ginny, bangkit dari tempat tidurnya. Kedua tangannya mengepal dan wajahnya menakutkan.

 One-shot DramioneWhere stories live. Discover now