[ 7 ]

1.4K 61 0
                                    

"Rick, gue udah tau harus jawab apa," ucapku sambil tersenyum seraya mengikat rambut wavyku menjadi satu ikat.

"Jadi apa jawabannya?" tanyanya gugup.

"Iya," jawabku sambil tersenyum. "Janji lo ga bakal nyakitin gue."

"Iyaa aku janji, Cinta," ucapnya diiringi ledekan teman-temanku.

"Cieee Cinta sama Ricky"

"Tuhkan apa gue bilang, Cinta bakal nerima Ricky"

"Ricky beruntung banget dapetin Cinta"

"Ah mereka lucu banget sih"

Begitulah kalimat yang terdengar di telingaku dimanapun aku lewat. Koridor, ruang guru, kantin.

***

Jam pelajaran PKn sungguh membosankan, aku bosan sekali, sampai tiba-tiba ia terasa kembali setelah lama tidak kurasakan.

Nyeri di punggung yang membuatku kaku dan tidak bisa bergerak.

Ngilu rasanya. Aku jadi kaku, tapi tak mau merepotkan orang lain.

Aku memutuskan untuk diam.

Tapi semakin sakit, aku tidak kuat.

Aku butuh berbaring, sehingga aku beralasan pada Mrs Dewi bahwa aku pusing dan butuh istirahat di UKS.

Diantar Catherine, sampailah aku di UKS dan segera berbaring. Tidak ada yang boleh tau penyakitku.

"Sakit apa, Cinta?" tanya Mr Alex.

"Pusing biasa, Mr. Saya hanya butuh sedikit istirahat," ucapku berbohong.

"Oh, okay, istirahat yang baik, kalau masih sakit, beritahu Mr dan kamu bisa pulang," tuturnya.

"Okay, Mr," ucapku tersenyum lemah.

Penyakit ini memang sering menyusahkanku. Tidurpun rasanya tak nyaman, tapi setidaknya lebih baik daripada duduk.

Tak sadar aku tertidur.

***

"Cinta, bangun, udah 2 jam kamu tidur," ucap seseorang lembut di telingaku.

Suara itu lembut dan hangat, membuatku merasa nyaman. Ia menggeggam tanganku erat.

Iya, dia, Ricky.

Orang yang sangat tidak asing bagiku.

Aku memaksakan diriku untuk bangun. Ugh masih sakit. Setidaknya lebih baik.

"Kamu gapapa?" tanyanya khawatir. "Nih minum dulu."

Aku berusaha duduk.

"Iya aku gapapa, makasih," ucapku sambil meminum air putih yang dia berikan padaku barusan.

Kata banyak orang, penyakit seseorang akan menyulitkan orang lain.

Dan aku tidak mau merepotkan orang yang aku sayang. Hal merepotkan ini tidak perlu kuberitahu pada siapapun.
Cukup aku yang tau dan cukup aku yang merasakannya.

Tidak ada yang perlu tau penyakitku, seorangpun, kecuali orangtuaku.

Bahkan Ricky.

Lordosis.

Cintaxel? [On Editing]Where stories live. Discover now