Bagian 13

50 1 0
                                    

Seperti biasa, tiap pagi Bintang selalu menyiapkan sarapan untuk Mario. Tidak muluk muluk hanya nasi goreng dengan telur mata sapi yang di goreng setengah matang. Terlihat biasa tapi itulah yang dia suka.

Bintang meletakan wadah yang berisi nasi goreng di atas meja. Mario hanya diam tak merespon. Bintang pun lalu duduk bersebrangan dengan Mario. Hanya suara piring dan sendok yang terdengar. Tak ada sepatah katapun yang mereka ucapkan. Bintang mulai bosan dan pergi. Namun terhenti karena Mario langsung memanggilnya.

"kembali dan duduk di kursimu" tegas nya.

"Hmm... iya" ujar nya malas.

"Nanti orang tua ku kesini, dan mereka bilang akan menginap selama beberapa hari di rumah ini" ceritanya.

"Lalu"ucap Bintang menyangga dagunya.

"Kau tau kan..mereka tahu kita itu... "Mario terhenti, tenggorokan nya mendadak kering.

"Pasangan suami istri"lanjut Bintang ogah-ogahan.

"Iya seperti itulah.."

"Bilang gitu aja susah banget" Desisnya.

"Kau bilang apa"

Bintang menggaruk kepala nya yang tak sama sekali gatal.
"Enggak..Enggak bilang apa-apa.orang lagi garuk-garuk"dustanya.

"Ketika mereka datang bersikaplah sebaik mungkin. Dan jangan terlalu banyak bertingkah.Mengerti!!" Tegasnya.

"Aku rasa sikap ku selama ini baik. Hormat pada orangtua mu. Kalau banyak bertingkah emang udah bawaan dari orok" ucap Bintang santai.

Mario hanya melengos lalu meninggalkan meja makan.

Mario POV

Aku berjalan meninggalkan meja makan. Meninggalkan Bintang yang sedari tadi mengoceh tiada henti.
Aku mempercepat jalan ku menuju mobil lalu menjalankan nya.
Entah kenapa semakin hari aku melihat nya semakin hari aku merindukan salsha. Cara dia berbicara,dan tingkah nya yang lugu persis seperti salsha. Hanya saja dia Bawel,nyebelin, dan jelas yang paling ku benci dia adalah cewe matre.
Keluarganya hanya bisa memanfaatkan harta ku. Hanya bisa meminta-minta.

"Dia fikir aku bisa di manfaatkan begitu saja dengan berpura-pura baik"

"Dia itu sama saja seperti agnes wanita murahan yang merendahkan harga dirinya hanya demi uang"

Ah shit!

"Bagaimana bisa aku memikirkan dia. Bahkan melihatnya saja aku benci".

***

Bintang beranjak dari duduk nya mengambil beberapa sayuran untuk dia berikan pada kelinci-kelincinya. Ia pergi ke taman belakang tempat dimana kandang mereka di simpan.
Ia letakan beberapa sayuran di kandang, dia juga langsung mengarahkan sayuran itu ke kelinci yang tengah berada di tangan nya.

Ia sengaja menyembunyikan kelinci itu dari Mario karena jika sampai Mario tahu entah apa yang akan terjadi dengan kelincinya .

Pernah suatu waktu Bintang sedang berada di taman belakang, dan  Bintang bermain dengan beberapa ekor kelincinya. Saat sedang asyik bermain tiba-tiba Mario datang,mencengkram tangan Bintang dan menariknya ke dalam rumah. Bintang hanya mendengus kesal tak mengerti.

Mario selalu bertingkah seperti itu pada siapapun yang ingin mengambil alih apa yang salsha suka. Terutama kelinci itu. Dulu Salsha sangat menyukai nya, tidak pernah sehari pun ia luangkan waktunya tanpa kelinci kesayangan nya. Oleh sebab itu Mario marah ketika Bintang bermain dengan kelinci salsha. Seolah ia ingin menggantikan salsha. Tapi sampai saat ini Bintang tidak tahu tentang semua itu.

Bintang POV

Saat ini aku sedang asyik bermain dengan kelinci milik Mario tapi entah kenapa mendadak mataku menangkap  bangunan kecil itu. Aku pun langsung menghampiri bangunan itu. Berjalan pelan untuk mencari tahu siapa pemilik buku misterius yang aku temukan di dalam nya.

Tak ada!

"Tak ada bukti apa-apa. Apa mungkin harus ku tanyakan pada Mario"

Aku terus berjalan ke ruangan itu. Dan sampai akhirnya aku berada di dalam dan menghampiri rak yang berisi buku-buku. Aku sedikit merasa aneh karena mendapati ada sebuah pintu kecil di dalam nya.

Bukan

Bukan pintu yang langsung terhubung ke kamarku. Tapi ini pintu lain yang entah menghubung kemana. Aku pun mengikuti pintu itu perlahan tapi pasti. Sampai akhirnya lorong itu buntu. Tapi aneh nya di setiap lorong terpajang foto Mario. Dari Foto Mario sewaktu dia kecil, sampai dia sukses seperti saat ini. Lorong ini nampak seperti galeri foto bagiku. Ada beberapa foto yang menarik perhatian, dan satu lagi ada yang aneh yang aku lihat di lorong ini. Jalan buntu itu di tutupi tirai dengan ukuran sekitar 80x60. Cukup besar.

Aku pun penasaran lalu membuka tirai itu dengan perlahan. Aku sedikit tertegun melihat nya bahkan mulut ku sedikit terbuka saat melihat apa yang ada di balik tirai berwarna biru langit itu.
Sebuah foto. Iya! Itu sebuah foto yang cukup besar.

Iya! Itu memang foto Mario.

"Tapi tunggu"

"Mario bersama siapa?seorang gadis cantik dengan memakai gaun berwarna putih duduk bersama dengan beberapa ekor kelinci di depan dan samping nya." Batin ku.

"Sebentar. Rasanya aku pernah tahu. Gadis itu" aku mencoba mengingat-ngingat.

"Dia itu______ gadis yang tempo lalu aku lihat di akun instgram Mario"

Oh astaga!!

***

SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang