Gila, dia tinggi banget! Paling tinggi diantara yang lainnya!
Dan paling ganteng! Sumpah ... Ngelihat mukanya secara live itu menggairahkan sekali! Karena dia selalu tersenyum!
Gue nggak kuat ... (◎_◎)
By the way,
Beda banget sama waktu pertama kali ketemu. Maksud gue ... Waktu di tempat makan pizza malam itu, mukanya burem dan kelihatan datar. Di rumah sakit juga.
Tapi disini?
Wajahnya selalu ceria! Penuh dengan senyuman. Walau nggak banyak ngomong, tapi lebih banyak senyum!
Gue nggak kuat ... (◎_◎)
"Bel!" si gondrong Bulega narik plintiran rambut gue, "Lihat hasil rekamannya dong!"
Nih!
Gue sodorin handycam ditangan gue, lalu bergeser dua langkah menjauhi mereka yang melingkar melihat hasil rekaman.
Mata gue celingukan mencari sosok lelaki tinggi dengan senyum lebar di wajahnya itu.
Mana dia?
Kok ngilang??
"Eh, Bella!" ada yang manggil gue. Gue pun menoleh dan-- "Ini nih, kasih in ke Luca! Suruh dia anter ini ke Pilocop Store, cepetan!"
"Aah iya, iya!"
Gue pun bergegas keluar mencari Luca sambil membawa kresek barang yang dikasih Mike.
Mana dia ya?
Euh ...
Kepala gue noleh ke arah parkiran dan aah! Itu dia! Sedang berjalan menuju motornya. Langsung aja gue samperin.
"Hey .."
Ia menoleh dengan gaya slow motion. Kedua alisnya naik dan --
"Oh, hey!"
Glek!
Sekujur tubuh gue kaku waktu Luca berdiri dan natap gue.
Tingginya ...
"Ada apa?" tanyanya tetap dengan senyuman, "Kamu ..sepupu nya Camila itu kan??"
Kepala gue manggut-manggut seperti boneka pajangan dashboard mobil.
Pluk!
"Ada apa??"
Hah!
Spontan aja gue terlonjak dari lamunan gue -efek deg degan- saat tangan kiri Luca mendarat di atas kepala gue.
"A, an ..anu, ini!"
"Apaan nih?!" dia ngambil kresek yang gue kasih, "Ooh ini, iya! Aku hampir lupa. Makasih ya .."
Lagi-lagi gue jadi boneka pajangan di dashboard mobil, yang kemudian berhenti manggut-manggut setelah Luca naroh tangannya di atas kepala gue.
"Mau ikut?"
Eh?
"Ke pilo ..pilo, euh ... Pilopoc--sro ..??"
"Hahaa .." Luca langsung ketawa.
Tuh kan, gue salah ngomong!
"Ke Pilocop Store .." ujarnya membenarkan sambil merekahkan senyum manisnya.
"Oo itu ..." o-gue sambil manggut-manggut, "Lagian tadi si Mike ngomongnya ribet banget! Nyebut Pilopoc ..pilo, euh ..pilo-pilo apa dah itu pokoknya ehh -_-"
Lagi-lagi Luca ketawa, "Pilocop Store .."
Ya ya, whatever.
"Ya udah, kalo gitu ikut yuk!"
YOU ARE READING
Amnesia
Teen FictionGue jatuh cinta sama Luca, adik tiri pria yang gue idolakan. Dia ngajarin gue banyak hal yang gak pernah gue pelajari sebelumnya. Dan disaat akan menjalin hubungan serius dengannya, ada beberapa hal yang meresahkan gue. Peraturan, Rossi, Silvia, dan...
• || Part 4 || •
Start from the beginning
