"Sebenarnya kedatangan kami berdua kesini selain ingin mempertemukan Steve dengan Elly yang sangat ia rindukan, aku juga ingin menyampaikan hal penting." ucap Stella jujur.
Aku terbelalak mendengar pernyataan Stella dan kulihat Steve terbatuk2 mendengar wanita ini berbicara seenaknya.
"Ayolah Steve, kau berjaga2 semalaman untuk menjaga rumah ini dan terlebih Elly mu ini agar tak ada hal2 aneh menimpanya kan?" ucap Stella sambil menatap lekat Steve yang melotot di sebelahnya.
"Tunggu maksudmu berjaga2?" tanya Peter intens.
"Whatt? Steve menjaga rumah ini semalaman? Apa kudengar? Menjagaku terhadap hal2 aneh?" Hatiku tak henti2nya berteriak menanyakan hal2 yang sangat membingungkan bagiku. Sebenarnya siapa Steve hingga ia rela menjagaku?
"Begini brother, sepertinya salah satu dari kalian bertiga memicu pergerakan makhluk di hutan highgate. Aku tak tau pasti apa penyebabnya. Tapi kelompok kami sedang memastikan apa yg sebenarnya terjadi. Sebelum kepastian itu kami dapatkan kami harap kalian bertiga lebih hati2 terlebih dengan kegelapan dan hutan highgate. Kelompok kami sebisa mungkin berjaga2 di daerah ini sambil mengawasi pergerakan mereka" ucap Stella tanpa jeda.
Steve hanya menyilangkan kedua tangannya di dada sambil melihat kami bertiga bengong karena kebingunan dengan apa yang Stella ocehkan barusan.
***
Aku sedang berjalan menyusuri jalan beraspal bersama Steve. Sebenarnya aku masih terlalu takut keluar rumah, tapi bersama Steve aku merasa aman.
Kami berjalan cukup jauh tapi tak satupun dari kami memulai percakapan. Hanya ajakan Steve yang membawaku bersamanya saat ini.
"Apa Vampire adalah makhluk yang selama ini tinggal di hutan Highgate Steve?" ucapku polos untuk memulai percakapan.
"Lebih tepatnya, salah satu kelompok makhluk yang tinggal di hutan Highgate." jawab Steve enteng.
Ya tuhan, bertemu salah satunya adalah bencana, bagaimana bertemu yang lain2.
"Tenang saja, kau bahkan dulu lebih tenang saat bertemu makhluk2 itu" ucap Steve yang sebenarnya ingin menenangkanku justru malah membuatku bingung dan bergidik ngeri.
Melihat expresiku yang mulai kalut Steve menyimpulkan sesuatu.
"Apa kau tak ingat Elly?" ucapnya sambil menatapku intens.
'Apa kau tak ingat' adalah kata yang baru2 ini jadi kata yang aku takutkan. Aku merasa aku tak pernah melupakan sesuatu. Aku merasa tak ada yang aneh dalam masa laluku.
"Apa yang sebenarnya aku lupakan Steve? Atau apa yang sebenarnya membuatkan melupakan bahkan melupakanmu?" ucapku miris. Aku terlalu bingung akan semua hal ini.
"Kau adalah Elly Collins Peltz" ucap Steve dengan penekanan di setiap katanya.
"Kau adalah Elly yang dulu mahir dalam memainkan pisau perak" ucapnya lagi.
"Kau adalah Elly yang anak panah perakmu tak pernah meleset" ucap Steve sambil memegang bahuku mengingatkanku.
Semuanya berputar di kepalaku. Bayangan diriku kecil muncul. Bayangan ketika namaku di sebut oleh guruku di Smp. Bayangan ketika aku berlatih melempar pisau, berlatih memanah, berlatih berkuda dengan laki2 yang tak hentinya ke panggil Steve. Bayangan ibuku dan kakak ku sedang memasak di dapur dengan tertawa bahagia. Bayangan kedua orang tuaku yang selalu bertugas di malam hari dengan membawa tas besar berisikan senjata perak. Bayangan kecelakaan mobil. Kecelakaan yang membuat kedua orangtuaku harus melawan makhluk2 hitam di kegelapan yang dingin. Kepalaku terasa berat. Terasa pusing. Kugosok2 kepalaku agar ingatan ini semakin jelas dan tajam. Kurasakan cairan kental keluar dari hidungku. Kuusap dengan tanganku dan ternyata itu darah. Lalu semuanya gelap..
***
Sally's POV
"Jika memang karena salah satu dari kita memicu pergerakan makhluk yang mereka sebut sebagai Vampire itu, apa tak lebih baik kita bergegas kembali ke kota?" ucap Peter yang terlihat berpikir dengan sangat keras.
Akupun masih shock mendengar pernyataan dua tamuku pagi ini. Apakah musuh orang tuaku kembali? Tapi jelas2 dulu kulihat mereka semua mati bersamaan dengan kedua orang tuaku. Kekuatan ibu yang saat itu melenyapkan mereka semua. Elly? Apa ia mulai ingat masa lalunya? Apa mantra bibi Lily sudah mulai melemah? Ya tuhan banyak sekali pertanyaan2 dalam otak ku ini.
"Sally?" tegur Peter yang menatapku dengan panik.
"Ah iya Peter?" aku tersadar dari lamunanku.
"Tangan mu?" ucap peter sambil memegang tanganku yang berdarah karena pecahan gelas yang sedari tadi aku cuci.
"Kau bahkan melamun hingga memecahkan gelas dan tak merasa kesakitan Sally?" ucap peter penuh khawatir.
"Ah.. Aku .. Hanya saja.." aku kebingungan menjelaskan apa yang ada diotak ku.
"Pasti ada yang belum kau ceritakan kepadaku Sally?" ucap Peter sambil mengguncang2 tubuhku. Ia terlihat khawatir sekaligus panik.
"Oh maafkan aku Peter" aku sangat menyesal tak pernah menceritakan masa lalu orang tuaku kepada Peter, bahkan ingatan Sally kuputuskan untuk dikunci dengan matra bibi Lily agar kejadian 4 tahun yg lalu tak terulang kembali. Haruskah segalanya ku ceritakan sekarang? Apakah ini saat yang tepat ?
***
Readers tercinta..
Maafkan ya baru bisa update..
Padet banget jadwal. Tapi ini kebangetan ya lamanya jeda update.
Kasih vote please
Biar semangat lanjutnya..
Jangan pelit yah.. Cuman 1 kali klik kok
YOU ARE READING
Memory in My World
Vampiredaun daun yang menyelimuti lantai hutan belantara mengingatkanku akan kejadian paling aku benci seumur hidupku.. tetapi dari sanalah titik pertama aku bangkit. manusia lebih kuat dari pada vampire, walaupun mereka abadi tapi mereka bisa mati dengan...
Part 8 >> Vampire
Start from the beginning
