TDN#9

1.9K 202 5
                                    

DAAAKKKK… Arghhh siapa yang ganggu dunia mimpi gue ?. Dengan malas gue bangun dari tempat yang nyaman ini. Hah ?! Salsa ada disini. Gue liat dia berdiri sambil melipat dada dan tertawa sinis kearah gue. Gue langsung menguncir rambut gue. Dan menghampirinya. Baru saja 2 hari tak bertemu dengannya, kenapa sekarang ada dia lagi ? ck.. sungguh menganggu.

“heh.. putri macam apa kamu ! kerjaannya hanya tidur terus seharian, males banget. Sekarang tuh udah sore. Jangan tidur terus” sindirnya yang membuat gue kesal. Apa dia bilang ? enak saja. Gue gak tidur seharian tuh. Gue tidur karna capek abis jalan-jalan sama Cornie tadi.

“apa loe bilang ? loe ngaca diri loe sendiri dong. Masuk tanpa permisi, gak sopan banget” balas gue menyindir balik dia. Kena kau. Hahaha..

“terserah aku lah. Sekarang kamu ikut aku !” perintahnya sambil menarik kasar gue keluar kamar. Jadi cewek kasar banget, lembut dikit gitu sama gue. 

Dia berjalan sangat cepat saat menuruni tangga, gue berusaha menyamakan langkahnya agar gue tidak terpeleset. Ternyata dia membawa gue kedepan raja dan ratu. Raja dan ratu menatap gue dan Salsa bergantian.

Tampak jelas raut wajah mereka terlihat bingung. Salsa menghempaskan tangan gue kasar. Bisa gak sih nih orang lembut dikit sama gue. Semua tindakannya ke gue kasar banget. “ada apa putri Salsa, putri Prilly ?” tanya raja membuka pembicaraan.

“raja.. masa orang seperti dia akan menikah dengan Ali ?! harusnya itu aku raja” jawabnya sambil ngelirik gue sinis

“tapi kalo Ali cintanya sama putri Prilly kenapa gak? Ya kan ratu ?” What ? CINTA ? ih.. gak. Ali gak cinta gue, begitu pun sebaliknya. 

“Cinta ? Ali lebih cinta lah sama aku ratu.” Balasnya memandang sinis gue

“ Ya jelaslah, kan aku putri yang cantik dan baik hati. Kalo dia ? paling Ali nemu dia di tempat pembuangan sampah ! hahahaha” tambahnya lagi dengan gayanya yang angkuh.

PLAAKKKK ! Tangan gue dengan bebas menamparnya. “heh.. ngomong apa loe ? bisa gak sih kalo ngomong di pikir dulu ! Jangan asal ngomong !” sentak gue marah. Bisa-bisanya dia bilang kalo Ali ketemu gue di pembuangan sampah. Songong banget si Salsa. ya jelas lah gue gak terima, dikira gue sampah apa.

Dia memegangi pipinya, berjalan mendekat kearah ratu. Memeluk ratu, dan menangis di pelukan ratu. Cih.. hebat sekali dia beracting seperti itu. Gue tau, dia cuman pura-pura nangis. Biar dapat pembelaan dari ratu. Dasar Licik ! Lebay banget jadi orang.

“lihat kan raja, ratu. Ia berani sekali menamparku” isaknya, ngelirik sekilas kearah gue sambil tersenyum miring lalu kembali memeluk ratu. Gue enek ngeliat actingnya.

“ada apa ini ?” saut suara serak dari arah belakang. Semuanya langsung melihatnya. Itu Ali. Gue lihat dia membawa Cornie. Gue tersenyum, Cornie melompat dari gendongan Ali kearah gue. Gue langsung mengelusnya gemas.

Salsa langsung berlari kearah Ali dan menubruknya. Untung Ali bisa menahannya sehingga mereka ber-2 tidak terjatuh. Malas banget gue ngelihat wajahnya. Gue denger dia terisak mengadu ke Ali kalau gue menamparnya, tapi gue gak begitu jelas mendengarnya. Gue tetap fokus mengelus Cornie.

“putri… kenapa dia menangis ?”

“siapa, Salsa ? ah dia lebay. Cuman di tampar pelan ajah nangis” Cornie tertawa. Lucu sekali dia saat tertawa begini.

“putri.. pangeran Ali kesini” katanya memberi tau gue. Gue langsung melihat kebelakang. Benar, Ali ada disitu. Di belakang Ali gue bisa gue bisa melihat kalau Salsa tersenyum kemenangan. Kenapa ini ?

“gue perlu ngomong ber-2 sama loe” kata Ali. Gue ngelirik ke Cornie, ia tampak mengangguk. Ali membawa gue keluar dari istana.

Dia berhenti di belakang istana, memunggungi gue. Kenapa sih dia ? gak lama kemudian ia membalikkan tubuhnya, tampak raut wajahnya yang kecewa. Dia memegang pundak gue dan menatap gue nanar.

“Prill… gue tau. Loe kesal sama Salsa. Tapi seharusnya loe gak usah nampar Salsa karna cuman gara-gara dia cinta sama gue. Loe berlebihan Prill. Tidak seharusnya loe kayak gitu” JLLEBBB.. Apa ? gue menggelengkan kepala gue. 

Salsa memberitahu Ali tidak sesuai fakta.“dia bohong Li… gue nampar dia karna dia udah ngomong yang jelek tentang gue” bela gue menatapnya agar dia tau kalo gue bilang yang sejujurnya.

“Prill… plis, jangan berlebihan. Loe gak boleh nuduh Salsa kayak gitu. dan jangan berharap gue nikah sama loe karna CINTA. Okey” katanya lalu pergi meninggalkan gue sendiri. hey.. gue gak berlebihan. Yang ada Salsa yang berlebihan Li.

Gue teriak memanggilnya, tapi dia tak memperdulikannya. Dia tetap masuk kedalam istana. Tak sadarkah ia, sekarang sedang mendung ? sepertinya tidak. Pintu istana tertutup dengan keras. Hey seharusnya gue yang marah ? kenapa jadi dia ?

Gue melemas. Menatap nanar pintu yang Ali banting. Dia sepertinya tak membiarkan gue masuk. Segitu marahkah dia dengan hal sepele ini ? Egois. Dia lebih percaya sama Salsa dari pada gue. Terus dia menekankan kata CINTA. Gue tau itu. Gue gak berharap loe bakal CINTA sama gue Li. Gue udah jelasin semuanya tapi loe tetap gak percaya gue. Gue cuman mau loe percaya sama gue. 

Tapi apa ? loe lebih percaya sama perempuan licik itu. Gue tertawa miris. Bisa-bisanya Ali melakukan hal ini ke gue. Gue kira dia berubah. Gak.. dia gak berubah. Dia tetap seorang Ali yang nyebelin, dan sekarang bikin hati gue sakit. Mata gue mulai berkaca-kaca. 

Hingga akhirnya gue pun menangis bersamaan dengan hujan yang turun. Gue menikmati hujan yang membasahi tubuh gue sambil memejamkan mata gue. Hari ini langit bersahabat dengan gue. Mengerti kalau gue sedang sedih. Cukup lama gue menikmati ini. Tiba-tiba kepala gue pusing. Rasanya juga mulai mengantuk. 

Remang-remang gue mendengar teriakan Cornie memanggil gue yang tidak terlalu jelas karna hujan yang begitu deras. Gue membuka mata, ia benar itu Cornie. Gue tersenyum kearahnya. Gue liat disamping ada Ali yang kayaknya akan keluar dari istana, ya dia lari kearah gue. Hingga akhirnya semuanya gelap, dan gue gak tau apa-apa lagi.

Tbc

Maap klo ada typo.. itu blm gua edit. Votenya 20++ yaa bru gua lanjut. Part selanjutnya udah gua ketik. Mau di post kpn?

Maharani13

Terjebak Dalam NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang