Tiara Kesya Webber

48.9K 1.3K 14
                                    

Tiara POV

"Tiara, ayo bangun sayang, hari ini kau akan ke Indonesia, ingat?" ujar pelan ibuku seraya menguncang kecil bahuku.

Aku bergeming, mataku terasa sangat berat untuk saat ini. "Sebentar lagi, Bu, kumohon."

"Baiklah, mau sarapan apa? Akan ibu buatkan, sayang."

"Sandwich spesial dari ibu mungkin bisa membuatku senang dan kenyang pagi ini," dengan suara serak aku menjawab.

Dapat kudengar langkah kaki ibu menjauh. Ayolah Tiara, bangun! Perlahan, aku mencoba untuk duduk di pinggir kasur. Aku akan pulang ke Indonesia hari ini untuk memegang amanah yang memang dikhususkan untukku. Menjadi seorang CEO di Webber's Company, selaku anak tunggal yang berbakti, aku harus menurut 'kan? Hehe

Tak lama kemudian aku turun bersama sebuah koper berwana biru tua yang ku angkat menuruni tangga.

"Good morning my princess" sapa ayahku manis. Oh, ayolah, aku bukan anak kecil.

"Ayah, aku sudah bukan anak kecil lagi," protesku sembari mengerucutkan bibir di depan Ayah, Ibu, dan Kak Alvin tentunya.

"Sudahlah Tiara, kau akan selalu terlihat seperti anak kecil di depan kami," kata Kak Alvin sambil terkekeh dan aku membalasnya dengan tatapan sinis ala diriku.

"Ayo sarapan, setelah sarapan kalian harus segera ke bandara, mengerti? Jangan singgah ke mana pun itu, ingat Alvin?"

Kak Alvin hanya mengangguk sebagai respon.

Setelah selesai sarapan, aku pamit kepada orangtuaku lalu mencium pipi mereka.

"Ibu, Ayah, jaga diri kalian baik-baik ya, aku tidak ingin mendapat kabar bahwa kedua orangtuaku sakit karena merindukan anak sematawayang mereka,"

"Tenang saja, my princess, Ayah akan menjaga ibumu yang rewel ini dengan baik. Sekarang, cepatlah berangkat sebelum pesawat yang akan membawamu pulang ke Indonesia pergi tanpamu dan Alvin." kata Ayahku yang dihadiahi dengan tatapan sinis dariku dan Ibuku.

"Ayah mengusirku?"

"Tidak mungkin Ayah mengusirmu sayangku, kau kan putri ayah satu-satunya," Ayah tersenyum singkat lalu mencium keningku.

"Ya sudah kalau begitu. Ayo Tiara, kita pergi sekarang kita butuh waktu setengah jam untuk sampai ke bandara. Uncle, Aunty kami permisi dan jaga diri kalian baik-baik." Kak Alvin tersenyum singkat lalu menyalami kedua orangtuaku.

"Sampai jumpa, Ayah, doakan Tiara ya, Bu,"

Aku dan Kak Alvin keluar dari rumah dengan koper masing-masing. Saat sudah tiba di depan mobil, Kak Alvin mengambil alih koperku, dan aku sisa duduk manis di dalam mobil.

"Kak Alvin juga ikut berangkat bersamaku?" tanyaku saat mobil Kak Alvin sudah melaju.

"Iya, aku akan menjagamu selama kau di Indonesia." katanya padaku dengan tatapan yang masih fokus kejalanan.

"Baiklah. Umm.., Kak Alvin?"

"Hm?"

"Aku belum siap menjadi seorang CEO," ucapku sambil menunduk.

"Tenang saja, menjadi CEO itu mudah kau tidak usah memikirkannya, ya. Sekarang angkat kepalamu dan tersenyum seperti adik yang selalu kukenal," katanya sembari mencubit pipiku dengan gemas, senyumnya mengembang sempurna.

'Ah senyum ini membuatku selalu tenang,' batinku.

Oh ya, aku lupa memberitahu kalian tentang kak Alvin.

Alvin Pratama Stonwill anak dari uncle Edward Stonwill dan aunty Intan Natalia Stonwill. Kak Alvin ini kakak sepupuku, kami sangat dekat dan Kak Alvin inilah yang menggantikanku mengurus perusahaan dan menjabat sebagai CEO selagi aku belum bisa.

Kak Alvin mengelola perusahaan dengan sangat baik. Aku dan Kak Alvin juga sering dikira berpacaran karena tingkah laku kami di depan umum yang selalu mengumbar kemesraan menurut orang yang melihatnya, padahal aku sama sekali tidak merasa sedang bermesraan dengan Kak Alvin.

**********

"Sampai!" seru Kak Alvin dengan semangat.

Aku membuka mataku dan tersadar dari tidurku yang tidak bisa dikatakan lelap ini.

"Oh? Kita sudah sampai ya? Kata Kak Alvin, kita akan sampai 30 menit lagi tadi,"

"Kau terlalu menikmati tidurmu, princess. Sudah ayo turun, pesawatnya sudah tiba." mendengar tiga kata terakhir yang diucapkan Kak Alvin aku langsung bangun dan bergegas mengambil koperku lalu masuk ke dalam bandara.

*-*-*-*-*-

Part 1nya udah kelar yeeayy!!
Ini cerita pertama gue loh, jangan lupa Vote and Comment ya

Happy reading :*

My Ex My CEO [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang