chapter 1

138K 4.9K 24
                                    

PRILLY POV ***

Aku terbangun dari tidur singkatku pagi ini. Bias cahaya yang masuk melalui celah jendela di kamar membuatku sibuk mengerjabkan mata untuk menyeimbangkan bias cahaya yang masuk ke dalam mata. Kulirik sekilas jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Dan itu artinya aku baru tidur 2 jam. Kini kualihkan pandanganku kesamping. Senyumku terulas manakala kulihat ada laki-laki yang sudah resmi menjadi suamiku seminggu ini.

"Hhhmmmm.." aku sengaja membangunkannya dengan menggesek"n hidungku di pipinya. "Sayang, bangun..." Ucapku lirih sambil menyusuri wajahnya.

"..engghh.." aku hanya mendengar lenguhannya.

Aku yakin dia masih kecapekan setelah pulang syuting jam 4 tadi. Kuhembuskan nafasku perlahan dan kubiarkan dia tidur sedikit lebih lama sebelum kembali bekerja jam 8 nanti.

***ALI POV ***

Sebenarnya sejak pulang dari syuting tadi pagi. Aku sama sekali tak bisa memejamkan mataku. Entah apa yang membuatku gelisah yang pasti aku tak bisa tidur seenak biasanya.
Tiba" aku merasa ada gerakan kecil dari istriku yang sejak tadi pagi kukurung dalam pelukanku. Aku langsung menutup mata agar dia berfikir kalau aku masih tidur.

Geli, yah itulah yang aku rasakan saat hidungnya mulai menyentuh pipiku. Belum lagi gerakan tangannya diwajahku.

"Sayang, bangun...." dengan jelas aku mendengar suara parau khas orang bangun tidur.

Saat aku lihat dia duduk membelakangiku dan menguncir rambut panjangnya. Ide jahil memaksaku untuk menggodanya pagi ini..

"Love you.." ucapku sambil menopang dagu dibahunya.

"Sayang, ngagetin ih..." sahutnya yang membuatku tersenyum.

Inilah istriku PRILLY LATUCONSINA yang sangat aku sayangi. Sayangnya kebahagiaan ini tak seutuhnya bisa ku bagi dengan APL sebutan shipper kami. Karena apa? Kami harus menjaga banyak hati disekitar kami.

***

***AUTHOR POV ***

Seperti biasa hari ini baik Ali maupun Prilly harus sudah berada dilokasi syuting. Mereka tampak bekerja secara profesional. Meski tak dipasangkan, mereka tetap bisa menerima adegan setiap adegan yang harus dilakoninya.

Diruang make up, kini Prilly tengah duduk santai bersama Jessica sahabatnya dan orang satu"nya yang mengetahui tetang pernikahannya dengan Ali. Meski mereka berbincang tapi mata mereka tetap sibuk pada gadget masing".

"Prill...." Panggil Jessica yang hanya disahuti gumaman oleh Prilly. "Buka IG kan lo?"

"Kenapa?"

"Miris ya lihat orang yang suka nyinyirin kalian."

"Haters maksud lo?"

"Lo nggak risih apa setiap kali deket sama Ali banyak banget yang nyinyirin."

"Udahlah biarin, toh mulut mereka ini. Jess, lihat deh foto gue yang ini..."

Prilly menunjukkan foto yang beberapa hari yang lalu dia ambil saat Ali tengah terlelap disampingnya.

"Gila apa lo suami tidur malah lo foto..."

"Ssttt... pelanin suara lo. Lo mau semua orang tahu tentang pernikahan gue."

"Sorry kelepasan. Lagian sih lo ngapain coba pakai disembunyiin. Gue yakin fans kalian bakal seneng banget dapet kabar bahagia ini. Apalagi shipper kalian pasti langsung merobohkan dunia persosmed an."

"Lo enak tinggal ngomong, inget ya jess.. dunia kita tak sebebas mereka. Lagian gua juga harus memikirkan lebih banyak perasaan. Bukan hanya perasaan gue."

***

***PRILLY POV ****

Setelah perbincangan singkat dengan Jessicca. Aku memutuskan untuk memghampiri suamiku. Ralat.. Ali, itulah komitmen kami untuk melupakan status ketika kita berada diluar rumah.

"Gila masih pagi juga udah diapeli aja." Goda bang mamat salah satu crew yang sangat dekat dengan kami.

"Kenapa bang? Lo iri? Ajak gih istrinya kesini biar bisa bareng" diapelinnya." Celetuk ali yang membuat semua orang tertawa.

Dia selalu punya cara untuk membuatku tersenyum. Yah meski hanya candaan ringan.

Aku lihat matanya teduh menatapku dan langsung menghampiriku..

"I love you..." ini adalah kalimat wajib yang selalu di ucapkan padaku. Meski hanya berbisik. Aku mengangguk dan mulai berdrama seakan kami hanya seorang teman.

"Li, lo udah makan?"

"Kan tadi udah dirumah saya..."

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Aku langsung membungkam mulutnya yang akan mengeluarkan kata sayang.

"Ini dilokasi.." ucapku penuh penekanan.

"Lupa.."

"Kalian ngapain sih pakai bekep" mulut segala. Wih bawa apaan, Prill?" Bang Mamatbiku nimbrung bersama kami.

Aku tersenyum melihat wajah masam suamiku. Yakin seyakin"nya dia bete dengan adanya bang Mamat.

***ALI POV ***

'Rasanya pengen gue tampol nih orang. Bisa" nya ikut nimbrung.. kan gue pengen manja"n sama istri gue.' Batinku.

Tak berapa lama aku lihat senyum istriku mengembang. Apa dia tahu sebenarnya jika aku tengah kesal. Kuisyaratkan mataku untuk mengajaknya ke mobil.

"Gue pamit dulu bang," Ucapnya pada bang Mamat. Aku tersenyum penuh kemenangan saat Prilly berjalan sambil menggandeng tanganku tepatnya aku yang menariknya paksa.

"Sayang, apa"n sih kok akunya ditarik" gini. Sakit tau.." Ucapnya manja yang selalu membuatku gemas pada tingkahnya.

"Sakit ya, sini aku obatin." Aku menarik tangannya.

"Jangan modus banyak orang disini." Aku terkekeh mendengar ucapannya.

"Istri sendiri kan, g papa lah.. kamu mau aku ngobatin istri orang?"

Pletak!! Satu jitakan mendarat dikepalaku.

"Kalau berani silahkan tuan Syarief, dijamin suaminya bakal mangkas abis aset pribadi kamu yang kayak jambul onta ini."

"Becanda sayang, lagian siapa suruh kamu ngeledek aku. Toh ini memang tempat umun tapi kita kan udah didalam mobil. Kiss.."

PRILLY POV ***

Yakk !! Apa"n ini. Sumpah tuhan sebenarnya aku salah apa bisa memiliki suami yang mesum seperti ini. Bahkan aku masih ingat saat malam setelah pernikahan rahasia kami. Dia dengan tak sabaran mengajakku untukk.. aaaahhh bahkan aku tak sanggup mengatakannya.

"Sayang, kenapa mukamu merah?" Tanyanya disertai tawa yang membuatku kesal.

"Berhenti menertawaiku Aliando Syarief, atau kau mau tidur diluar malam ini!!!! " geramku sambil menjambak rambutnya.

"Ah jangan, apaan malam ini kan udah jadual aku."

"Bodo.."

"Sayang.."

"Udah ah, aku mau cari Jessica aja."

Sayang.. Kita Ini Artis. [Re-uploaded]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang