Be(lie)ve

prolog.

Andira Aruna Cetta. Itu namaku, Cetta artinya berpengetahuan luas. Mungkin itu memang keberuntunganku memiliki nama yang artinya terkabul di kehidupan nyata.

Aku lulus lebih cepat dibandingkan teman-temanku, mereka bilang aku pintar dan pastinya menyenangkan lulus lebih dulu. Tetapi tidak untukku. Ingin melamar pekerjaan pun orang melihat postur tubuhku beserta biodata terutama UMUR.

Bukan dari segi fashion, melainkan mereka melihatku yang masih terlihat seperti anak kecil. Mungkin karena wajahku yang baby face dan umurku yang harusnya masih menyelesaikan studiku. Wajar saja, aku bungsu dari 2 bersaudara.

Abang ku Rian Alvano Putra, 4 tahun jarak usia kami. Terlebih mama sangat menginginkan anak perempuan. Setelah aku lahir dan sampai sekarang pun aku masih dimanja, dan berusaha mandiri sangatlah susah. Tetapi jangan salah, umur muda bukan berarti tidak tahu apa-apa bukan? Memang banyak yang meragukan kemampuanku, karena aku tidak terlalu mengekspos ke teman-temanku tentang keluargaku. Walaupun lambat laun mereka sudah mengetahuinya.

Saat studiku selesai, orangtuaku menyuruhku kembali ke Indonesia, papa menyuruhku bekerja di perusahaannya. Tapi aku menolak secara halus dengan alasan "dira tidak mau dianggap KKN" memang itu alasan yang tepat karena mereka tau aku ingin belajar mandiri.

Namun lebih tepat lagi, aku tidak ingin diawasi oleh orangtuaku. Selalu saja mereka menganggapku putri kecil mereka, walaupun kenyataannya aku sudah beranjak dewasa. Lagipula di perusahaan papa sudah ada bang iyan - kakakku. Dan aku sudah bisa memastikan jika aku bekerja di perusahaan papa, akan ada ajang perjodohan antar rekan bisnis papa.

Aku tidak ingin mengalaminya, seperti yang sudah terjadi pada abangku yang malang nasibnya.

Hai haiiii, ini cerita pertama gue. OMG semoga diterima ya!

Vote & comment jangan lupa