1. Can I repeat what happened last night?

1.6K 15 0
                                    

1. Can I repeat what happened last night?

Sinar matahari menusuk matanya. Belum sadar betul dia ada mana. Sampai matanya menyapu seluruh ruangan. Ini bukan kamar di apartemennya. Kamarnya penuh dengan coretan dinding dan poster-poster artis yang sedsng naik daun. Bukannya dinding dengan cat hitam dan furniture putih. Terlalu maskulin.

Tiba-tiba sebuah tangan nemplok di perutnya. Semakin curiga saat punggungnya bergesekan dengan dada kokoh nan hangat. Setahunya kakak laki-lakinya memiliki sedikit bulu dada. Apa dia sudah mencukurnya? Tapi kenapa dia juga bisa merasakan suhunya? Apa dia juga telanjang?

Diandra mengintip ke bawah selimutnya. Matanya melotot seketika saat ia sadar, ia tidak mengenakan sehelai benang pun pada tubuhnya. Refleks dia memukul tangan pria yang tidur di sampingnya dan menendangnya hingga terguling jatuh dari tempat tidur.

"Shit!!!" Umpatnya ketika bokongnya mendarat mulus di lantai.

"Lo!!! Lo ngapain gue semalem, hah?!" Teriak Diandra pada pria itu.

"Bercinta?" Jawabnya tidak yakin karena dia baru setengah sadar.

Shit umpat Diandra. Gak mungkin dia one night stand dengan pria yang tak dikenalnya... kalo kenal bukan one night stand dong namanya. Dia memperhatikan kamar itu. Dress-nya ada di sofa sedangkan sepatunya tergeletak begitu saja di lantai. Underwear-nya tepat ada di samping tempat tidur.

Diandra memungut pakaiannya dan segera mengenakannya. Dia harus segera pergi dari tempat ini. Ia melirik laki-laki yang bertelanjang dada itu. Ia sudah kembali ke posisi tidurnya membuatnya mendengus.

Ia menulis disecarik kertas yang ia sobek dari buku entah apa itu. Diandra menuliskan nomor telfonnya lalu menulis inisial namanya di samping nomor telfonnya.

...

"Abang!!!" Teriak gadis kecil itu sambil mengetuk pintu kamar Gibran.

Gibran hanya berguling mencari posisi yang nyaman. Apartemennya cukup luas sehingga kadang-kadang ia membiarkan adiknya berlibur di sini dengannya.

Suara gedoran pintu lagi-lagi terdengar membuat ia menutup telinganya dengan bantal. Beberapa saat kemudian suara itu menghilang. Ia kembali tenggelam dalam mimpinya. Sampai suara pintu dibuka.

Gadis kecil itu melompat ke atas kasur. Ia melompat-lompat sambil bernyanyi salah satu lagu boyband favoritnya. Gibran mengumpat pelan saat guncang-guncangan itu mengganggu tidurnya ditambah suara cempreng adiknya.

"Kamu tidur sama cewek mana lagi?" Tanya Poppy saat melihat secarik kertas di nakas dekat kasur Gibran.

"Bukan urusanmu." Gumam Gibran lalu menarik adik kecilnya dan membekap mulutnya membuatnya meronta-ronta.

Poppy duduk di pinggir kasur, "Aku sudah mengingatkanmu. Kalau sampai salah satu cewek itu hamil. Kamu mau ngapain?"

Gibran mulai jengah dengan pertanyaan itu yang sudah sering kali ditanyakan padanya. Ia hanya mengendikkan bahunya dan selalu menjawab 'Aku akan menikahinya.'

"Ayolah, Poppy. Aku akan tetap menikahinya." Ujar Gibran dengan santai. Poppy mendengus.

"Ayo, Lily. Biarkan abangmu bangun dan kita menyiapkan sarapan."

Lily bangun dari tempat tidur Gibran dan menggandeng tangan Poppy. Membiarkannya sendirian. Untuk beberapa saat ia bangun dari tidurnya kemudian ia melihat nomor telfon di secarik kertas di samping nomor itu terdapat inisial DJN.

Ia berdiri dan memasukkan kertas itu ke dalam laci. Laci yang berisikan nomor telfon para wanita yang pernah menjadi teman ranjangnya.

......

Apartemen kecil dengan satu kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang keluarga yang menyatu fungsinya sebagai ruang tamu. Diandra tinggal sendiri karena orang tuanya tinggal di luar kota. Di kota ini, ia hanya meneruskan kuliahnya.

Dia tidak menyangka akan kejadian semalam. Seharusnya dia tidak ke clubbing bersama Hanna teman satu jurusannya. Walaupun ini bukan pengalaman pertamanya.

Diandra melakukannya pertama kali dengan Max. Pacar masa SMA-nya yang sekarang entah ke mana tapi dia hanya melakukannya sekali itu saja setelah itu ia tidak mencobanya lagi.

Ia menghela nafas dan masuk ke kamarnya. Diandra mengganti bajunya dengan piyama pink polkadot miliknya lalu membaringkan tubuhnya di kasur queen size miliknya. Beberapa saat kemudian ia terlelap dalam mimpinya.

24.01.2016

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Another LifeWhere stories live. Discover now