Part 2

82.1K 4.7K 53
                                    

Nate Rolland Mikaelson merupakan nama yang tak asing di telinga para pebisnis di benua Amerika. Namanya sering disebut lantaran pria berumur 27 tahun itu merupakan satu-satunya penerus kerajaan Greenwood Land Industries yang memiliki aspek pada semua bidang pekerjaan seperti bisnis properti, pertambangan, dan bisnis pembangunan gedung pencakar langit.

Banyaknya bidang bisnis yang dikuasai oleh perusahaan ayahnya, membuat Nate jarang sekali berada di kantor karena harus selalu pergi dari negara lain ke negara lainnya hanya untuk melakukan kerjasama atau melakukan pemeriksaan dadakan jika memang dia harus turun tangan secara langsung mengurusi anak perusahaannya.

"Aku ingin pulang. Batalkan semua jadwal yang ada atau jika memang terpaksa, minta Harold untuk menanganinya," ujar Nate dengan nada tak ingin dibantah.

Jake, asisten pribadinya, segera menelepon sekretaris Nate yang berada di New York untuk mengkonfirmasi permintaan Nate dan segera mengurus semua hal yang berkaitan dengan Nate. Jake sudah bekerja dengan Nate sejak pria itu mengambil alih Greenwood, bahkan Jake sempat bekerja dengan tuan Rolland sebelum akhirnya pria paruh baya itu pensiun. Jake terlalu mengenal Nate dengan baik sehingga mengambil kesimpulan bahwa Nate sudah berada pada titik jenuhnya untuk bekerja.

"Sesampainya di New York, anda ingin langsung ke rumah atau—''

"Aku ingin ke bar, mengecek langsung tempat itu," potong Nate dingin dan Jake segera menuruti keinginan Nate.

"Ehmm, Sir," panggil Jake agak ragu melihat raut wajah Nate yang tak bersahabat sejak mereka meninggalkan Brazil.

"Apa, Jake?" sahut Nate malas.

"Kemarin Mrs Anderson meminta anda mempekerjakan satu orang sekretaris lagi karena dia sudah tak dapat mengurus semuanya. Jadi saya harap anda tidak kaget mendapati seorang wanita duduk berdampingan dengan Mrs Anderson saat di kantor nanti."

Nate mengerutkan keningnya. Dia benar-benar lupa bahwa sekretaris yang sudah dianggap bibi olehnya, memintanya untuk mempekerjakan satu orang lagi. Umurnya yang sudah tak muda tentu membuat kinerja Sarah Anderson berkurang namun pekerjaannya malah bertambah.

"Apakah dia merekrut orang luar? Aku tak ingin orang luar. Lebih baik tarik orang dalam dan rekrut sekretaris baru untuk mengisi kekosongan pada bagian dia."

"Ya, Mrs Anderson sudah menemukannya. Namanya Andria Delanna. Sekretaris dari manager HRD. Mereka sudah mengurus semuanya, hanya menunggu informasi dari anda."

"Oke, urus semuanya. Setelah itu aku ingin bertemu dengan sekretaris baru itu saat makan siang, ajak juga Mrs. Anderson. Jika tak ada yang ingin ditanyakan lagi, kau boleh pergi. Aku ingin istirahat," ujar Nate dengan mata terpejam dan Jake segera berlalu dan tak ingin mengganggu istirahat Nate.

****

Sebuah Ferrari California berwarna hitam melaju kencang di jalan raya Brooklyn. Nate tersenyum tipis. Ia rindu sekali membawa mobil dan mengebut di jalan karena itu adalah hobinya. Tapi akhir-akhir ini dia jarang sekali menyentuh roda kemudi karena dia harus duduk di kursi penumpang dalam jet pribadinya.

Nate menghentikan mobilnya tepat di depan lobi hotel miliknya. Ia keluar dari mobil, membiarkan petugas vallet mengurus mobilnya. Beberapa staff menunduk hormat padanya yang bahkan sama sekali tak dilirik oleh Nate. Lahir sebagai anak satu-satunya membuat Nate menjadi arogan dan sombong.

Orang yang mengenalnya pun memaklumi sifat sombongnya karena Nate memiliki hal yang dapat di sombongkan. Kekuasaan yang dimilikinya, uang yang tak terhitung jumlahnya, beberapa aset mewah di dunia. Bukan hanya itu saja, seakan mendukung keadaannya secara materi, Nate pun dianugerahi wajah rupawan yang bahkan orang akan berhenti berjalan begitu melihatnya secara tak sengaja.

Set Me FreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang