I Love Your Smile...

13.2K 552 26
                                    

Apa salahnya jika tuhan memberikan wajah yang cantik, otak yang cemerlang, dan pribadi yang baik. Tidak, tidak ada yang salah. Kesalahannya justru ada jika kita tidak  mempergunakan semua kelebihan yang tuhan berikan dengan sebaik – baiknya.

*****

Aku hanya mengernyit sebal saat begitu banyak notifikasi masuk kedalam gadget’ku. Semuanya sama, hanya rangkaian kata gombal yang mereka gunakan untuk mendapatkan hatiku. Aku nggak butuh kata – kata, tapi aku butuh tindakan.

“ Muka kamu kok cemberut gitu? ”, Sahabatku Mitha kembali muncul dari bilik kamar ganti setelah mencoba beberapa pakaian. Saat ini kami sedang berada disalah satu Distro milik temannya Mitha.

“ Nih lihat”, sahutku sambil memberikan Gadget milikku pada mitha. Ia menerimanya dan terdiam sesaat lalu tersenyum geli, aku meliriknya sinis tapi dia justru makin tertawa terbahak – bahak.

“ Kok malah ketawa sih? Rese deh”, Sewotku sambil merebut gadget milikku dari tangannya sebelum tangan jahilnya mulai membuatku repot.

“ Gimana nggak ketawa, fans – fans kamu sumpah norak banget, kalau aku jadi kamu, aku langsung non aktifin akun biar bisa hidup dengan nyaman”, Ujar Mitha yang membuat ide – ide cemerlang diotakku berseliweran. Aku meliriknya sambil menyunggingkan senyum termanisku.

“ Kenapa kamu senyum – senyum gitu?”, Tanya Mitha yang kelihatan curiga padaku.  Aku mengotak – atik gadget milikku dan setelah semua rencanaku selesai kutunjukkan hasilnya pada Mitha.

“ Nih”, Aku kembali menyerahkan gadget milikku padanya. Ia meneliti lalu menatapku horror.

“ Disha..kamu nggak serius kan?”, tanyanya masih menatapku ngeri. Aku mengangguk santai.

“ Kau GILA!”, sahutnya sambil menggeleng – gelengkan kepalanya tak percaya.

                                                                                                ****

                Aku berbaring nyaman dikamar sambil menatap langit – langit kamar, tenang, hening. Tak ada itu bunyi – bunyian aneh yang selalu mengganggu ketenanganku. Setelah Ide cemerlang yang Mitha lontarkan, Aku menon-aktifkan seluruh account jejaring social milikku. Mengambil Cuti sementara dikampus dan mencoba menikmati bagaimana rasanya jadi orang biasa.

                Aku bukan artis, tapi mereka selalu mengelu – elukan aku bak artis. Aku bukan miss universe yang kecantikannya membuat dunia terpana, tapi mereka selalu sok memuja – muja kecantikanku, Aku juga bukan anak pejabat yang selalu jadi sorotan, tapi mereka selalu sibuk mengurusi semua status yang kuupdate setiap hari. Aku adalah Disha, Gadis biasa yang celakanya terlahir menjadi Cantik. Ibuku hanya ibu rumah tangga sedangkan ayahku pemilik toko mebel disalah satu kota diyogya.

                Masih teringat dalam ingatanku saat sosok Bizar, Pria tampan yang banyak digilai wanita menghampiriku, Ia adalah salah satu teman SMA’ku dan kini kami kuliah diuniversitas yang sama. Hal yang membuatku terpaku adalah saat ia mengatakan kalau ia sudah memendam cinta padaku selama lima tahun, lalu memintaku untuk memeluknya sebentar. Kuikuti kemauannya tapi  tiba – tiba ia melepaskan dan memberikan senyuman hangat padaku.

                “ Terima kasih Disha, Kamu telah meyakinkanku atas perasaan yang selama ini aku rasakan, terima kasih ya..”, Ucap Bizar lalu pergi meninggalkanku begitu saja. Selang berapa lama kudengar sebuah teriakan dari pria tersebut kalau ia mencintai Indah. Sahabatnya sejak SMA.

                Aku merasa seperti kelinci percobaan, apa ia hanya memanfaatkan aku? Itu pasti. Tapi sekali lagi aku tidak akan membuang waktuku untuk marah – marah padanya. Sekarang setelah semua keputusan yang telah kubuat aku akan pergi kesana, suatu tempat yang membuatku tenang. Yogya..Im coming..

Box Of LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora